Rusun malah dijual mahal, warga Penjaringan resah tak bisa pindah
Warga hanya berharap Pemprov DKI Jakarta bisa menghentikan praktik culas ini.
Baso Daeng Mattawang, seorang warga yang tinggal RT 20/RW 17 stasiun pompa air Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengatakan, rumah susun di Muara Baru telah diperjual-belikan dengan harga yang tinggi. Menurutnya, harga satu kamar dihargai Rp 20 hingga 25 juta.
Dia mengatakan, terdapat calo yang mempermainkan harga kamar di rusun tersebut. Akibatnya, orang-orang miskin yang tinggal di atas Kali Gendong yang mesti digusur tak mampu pindah ke rusun itu.
"Rumah susun diperjual-belikan, harganya 25 juta. Ada yang 20 juta. Saya enggak kenal orangnya, itu rumah kan buat warga yang tinggal di atas kali," kata Daeng di Pluit Jakarta Utara, Sabtu (14/2).
Daeng mengaku telah melaporkan praktik penyelewengan itu kepada ketua RT dan RW setempat. Tetapi, pengurus RT dan RW mengaku tak tahu adanya perdagangan kamar rusun tersebut.
"Saya sudah tanya sama RT, enggak tahu, RW juga enggak tahu. Selama ini tidak ada yang berani, namanya siluman, baku lempar-lempar," tambah Daeng.
Daeng pun berharap agar dirinya dan orang-orang yang tinggal di atas kali Gendong bisa menikmati rusun dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dia ingin agar pemerintah DKI Jakarta segera membongkar makelar kamar rusun tersebut.
"Saya harap dikasih kunci kamar dengan harga yang terjangkau bagi orang miskin," ujar Daeng.