Saat Petugas Pemusalaran Mulai Kewalahan Banyak Pemakaman dengan Prokes Covid
Pada Jumat (25/5) kemarin, sudah 27 jenazah yang pengurusannya dilaksanakan dengan prokes Covid-19. "Kemampuan kami biasanya sampai besok pagi maksimal hanya 12 jenazah. Itu 12 jenazah juga, kami sudah tidak tidur sama sekali,"
Wara wiri ambulans kembali sering terdengar di jalanan seiring kasus Covid-19 kembali meningkat. Ada yang menuju rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan, tetapi tak sedikit menuju pemakaman.
Nuryasin, salah satu petugas pemusalaran jenazah Covid-19 di Jakata bercerita. Dia sampai kewalahan melaksanakan pemakaman dengan protokol kesehatan Covid-19 yang beberapa hari terakhir jumlahnya kian melonjak.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Nuryasin masuk dalam tim Monas. Menurutnya, dia bersama rekan-rekannya hanya mampu maksimal memakamkan 12 jenazah.
"Kemampuan kami biasanya sampai besok pagi maksimal hanya 12 jenazah. Itu 12 jenazah juga, kami sudah tidak tidur sama sekali," kata Nuryasin saat ditemui ANTARA. Dilansir pada Sabtu (26/6).
Sedangkan pada Jumat kemarin, kata Nuryasin, sudah 27 jenazah yang pengurusannya dilaksanakan secara protokol kesehatan oleh Tim Monas.
"Sudah 27 sama ini (jenazah I)," kata Nuryasin.
Selain kendala tersebut, ada kendala lain yakni jarak antarwilayah di DKI Jakarta terlalu jauh dari taman pemakaman umum khusus COVID-19 di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
"Mungkin jarak juga, karena dulu kan ada dua tempat ya. Sekarang kan cuma satu pintu, sehingga terjadi antrean," kata Nuryasin.
Sebelumnya, jenazah pengidap COVID-19 berinisial I (40) harus tertahan di rumahnya di kawasan Pademangan, Jakarta Utara selama sehari sebelum dievakuasi oleh petugas dan dimakamkan secara protokol COVID-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat.
Ketua RT 07/ RW 011 Pademangan Barat, Sudarto, mengatakan jenazah tersebut sedianya akan dimakamkan keluarga ketika dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (24/6).
Namun itu batal terlaksana karena petugas Puskesmas menyatakan jenazah tersebut positif COVID-19 dan harus dimakamkan secara protokol kesehatan.
Baca juga:
Penggali Kubur Pemakaman Covid-19 di Bekasi Kewalahan, Satu Alat Berat Diturunkan
Jenazah Covid-19 di Pademangan Dievakuasi Sehari Setelah Meninggal
Jenazah Covid-19 di Ende Dibungkus Terpal Karena Tidak Ada Kantong Jenazah
Kemenkes Sebut Varian Delta Bisa Menular Dalam Waktu 5 Detik
Kasus Varian Delta Naik Jadi 254, Tersebar di 9 Provinsi
Penjelasan IDI Varian Delta Menular Dalam Hitungan Detik