Sandiaga jamin dana kampanye tak berasal dari pengembang reklamasi
Sementara itu, Politisi Partai Gerindra M Taufik mengatakan, sumber dana kampanye pasangan yang diusung partainya berasal dari para kandidat. Sumber dana kampanye juga berasal dari para anggota partai yang menjabat di DPR dan DPRD. "Kandidat tergantung punyanya. Parpol suport anggaran di parpol," kata Taufik.
Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno memastikan dana kampanye pada Pilgub DKI Jakarta tidak berasal dari pengembangan reklamasi. Sandi mengaku saat ini timnya tengah melakukan penghitungan dana yang akan dipakai saat masa kampanye nanti.
"Ngawur aja, bisa dipastikan tidak ada (dana dari pengembangan untuk kampanye)," kata Sandiaga di rumah Boy Sadikin Jalan Borobudur No 2, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Pasangan dari Anies Baswedan ini mengaku biaya kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti tidaklah murah. Sebab, pihaknya hanyalah gabungan dari dua partai yakni Partai Gerindra dan PKS.
"Kita menyadari kita yang paling kecil jadi kita paling ramping (koalisi partai). Mahal kampanye ini makanya kita lagi siapkan. Kita kan yang paling kecil ada mitra-mitra kita yang lebih kuat dari segi pendanaan dari segi struktur dari segi backingnya," jelas Sandi.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan ada banyak variabel dari kampanye. Seperti berbagai kegiatan menyapa warga yang harus dihitung betul pengeluarannya.
"Kita hitung betul-betul efisien karena kita masih punya 21 Minggu lagi krusial kita harus hitung secara detail dan itu harus selesai beberapa hari ke depan," ungkapnya.
Sementara itu, Politisi Partai Gerindra M Taufik mengatakan, sumber dana kampanye pasangan yang diusung partainya berasal dari para kandidat. Sumber dana kampanye juga berasal dari para anggota partai yang menjabat di DPR dan DPRD.
"Kandidat tergantung punyanya. Parpol suport anggaran di parpol," kata Taufik.
Dia mengatakan jumlah dana kampanye Pilgub nanti berada dikisaran Rp 200 miliar. Menurutnya variabel yang paling besar menghabiskan dana yakni atribut seperti kaos yang harganya mencapai Rp 100.000.
"Total dana kampanye saya kira enggak akan kurang dari itu (Rp 200 miliar). Kalau hitung, cost per person kan bisa dihitung. Kita di Pilkada mau capai berapa suara? Kalau 3,5 juta anda harus kampanye 5 juta orang. Kira-kira berapa orang," terang Taufik.
"Putaran kedua kan ongkosnya cuma saksi. Saksi itu siapkan dua putaran. Kalau saksi seorang Rp 100 ribu, anda hitung. Kalau 500 TPS berapa?" tandasnya.