Seperti di Korsel, Ahok mau buat PKL di trotoar dan taman
"Kalau kita konyol, 1 jalan 5 PKL, nanti ada Ormas yang jual lagi 10," ujar Ahok.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Korea Selatan sangat baik. Walaupun, kata Ahok, lokasi dagangan mereka ada di trotoar dan taman.
"Di Korea itu ya, PKL boleh di trotoar dan di taman. Tapi jumlahnya dan titiknya ditentukan. Kalau kita konyol, 1 jalan 5 PKL, nanti ada Ormas yang jual lagi 10," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (22/9).
Tapi Ahok optimis penataan PKL di DKI Jakarta bakal terwujud. Namun, penataan tersebut harus ditunjang dengan adanya pendaftaran PKL melalui Bank DKI.
"Kita akan contoh seperti itu. Bisa diterapkan, tapi mesti ada ATM Bank DKI. Kita lagi jalan, terdaftar 3 ribu lebih," kata dia.
Selama di Korsel, Ahok juga melihat parkir-parkir mobil di Korea Selatan yang dia nilai sangat semrawut. Meski tak sedap di pandang mata, pemerintahnya memang tak melarang selama tak melebihi batas yang menyebabkan kemacetan.
"Mobil boleh nggak parkir di jalan yang masih lebar? Boleh, tapi nggak boleh semua mobil, sampai semua macet. Yang sempit boleh nggak pajang barang di trotoar? Boleh, tapi selama bisa lewat orang. Itu substansi PKL," pungkas dia.