Sering bikin rusuh, haruskah suporter bola dilarang nonton timnya?
Solusi kerusuhan bukan hilangkan suporter, tapi memperketat keamanan.
Suporter sepak bola di Indonesia nampaknya semakin hari semakin tak karuan. Khususnya di Ibukota, hampir setiap pertandingan ditutup dengan kerusuhan para suporter yang tak jarang hingga memakan korban.
Apakah seharusnya suporter dilarang menonton timnya?
Menanggapi hal tersebut, pengamat sepak bola, Eddward S Kennedy menyatakan, meski terkesan selalu rusuh, suporter sepak bola harus tetap ada.
"Suporter itu harus ada. Karena kalau sampai dilarang, malah menjadi kebrutalan lebih besar dari sebelumnya. Enggak mungkin menurut saya kalau suporter harus ditiadakan atau dihapuskan," kata Eddward saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (25/6).
Eddward mengungkapkan, misalnya nanti suporter dilarang untuk menonton tim sepak bola kesayangannya, maka bisa dipastikan mereka akan membuat suatu tempat atau perkumpulan di lokasi yang berada tak jauh dari pertandingan itu berlangsung. Dan usai pertandingan selesai, bukan tak mungkin jika kerusuhan malah semakin hebat dibanding sebelumnya. Peniadaan suporter bukanlah solusi yang baik.
"Solusi pertama bagiku adalah regulasi diperjelas dan diperketat. Mulai dari soal tiket, keamanan di stadion, sampai kenyamanannya juga. Bahwa kerusuhan dalam sepak bola itu pasti bakal ada terus, di negara manapun pasti ada kok, tapi setidaknya ada upaya meminimalisir hal tersebut secara serius," ungkapnya.
"Sejauh ini kan enggak ada pendekatan begitu. Selama ini di Indonesia yang dipahami cuma suporter sama dengan rusuh. Itu salah kaprah yang gawat dan justru memperkeruh keadaan," tegasnya.
Sementara disinggung kerusuhan suporter The Jakmania di Gelora Bung Karno, pada Jumat (24/6) malam, Eddward menganggap itu ada motif dendam di dalamnya.
"Khusus kasus The Jakmania tempo hari, aku kira ini masalah yang insidental. Mungkin ada motif dendam juga ke aparat terkait korban dari kubu The Jakmania beberapa waktu lalu. Terlebih enggak ada kejelasan juga itu gimana kasusnya. Jadi cukup rentan untuk rusuh memang, ada banyak celah provokasi dari manapun. Tapi jangan kemudian dipukul rata bahwa The Jakmania selalu rusuh," tutupnya.
Baca juga:
Suporter-suporter tim sepakbola ini paling sering bikin onar
Suporter rusuh, kapten Persib tagih solusi dari Menpora
SOS sarankan ISC dihentikan sementara
Anggota Polisi kritis disiram air keras oleh oknum Jakmania
Ahok: Setiap Persija kalah, Jakmania pasti rusuh
-
Siapa yang mendapatkan julukan "Si Kancil" dalam sepakbola Indonesia? Terkenal lincah dan gesit saat mengolah bola di atas lapangan, Abdul pun mendapat julukan sebagai "Si Kancil".
-
Apa yang merupakan kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia? Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini resmi dibuka pada 9 Agustus 2024 dengan pertandingan antara Persib Bandung dan PSBS Biak, di mana juara bertahan berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Timnas Indonesia akan memulai latihan di Jakarta? Skuad Garuda dijadwalkan memulai latihan pada Jumat (30/8) sore WIB di Jakarta.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas