SMRC: Tren pemilih Ahok terus naik, sementara Anies turun
SMRC: Tren pemilih Ahok terus naik, sementara Anies turun. Peneliti Senior SMRC Deni Irfani memaparkan, pihaknya memiliki data survei semenjak Oktober 2016 hingga April 2017. Di mana setiap awal bulan mereka terus melakukan penelitian untuk mendapatkan tren pemilih dalam pesta demokrasi tahun ini.
Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) telah melakukan beberapa penelitian sepanjang Pilkada DKI 2017 berlangsung. Hal menarik yang terjadi adalah terus naiknya tren pemilih pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Peneliti Senior SMRC Deni Irfani memaparkan, pihaknya memiliki data survei semenjak Oktober 2016 hingga April 2017. Di mana setiap awal bulan mereka terus melakukan penelitian untuk mendapatkan tren pemilih dalam pesta demokrasi tahun ini.
Dia mengungkapkan, penelitian menggunakan pertanyaan yang sama, 'seandainya pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dilakukan hari ini siapa yang akan anda pilih'. Pada survei terakhir pada 5 April 2017 lalu, Basuki-Djarot mendapatkan suara 46,9 persen dan pesaingnya Anies-Sandiaga 47,9 persen.
"Dalam kurang lebih sebulan, dukungan kepada Ahok-Djarot meningkat 3,1 persen sementara pasangan Anies-Sandi turun sekitar 2,8 persen," kata Deni di kantornya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/4).
Deni menjelaskan, pada awal Oktober 2016, dukungan kepada pasangan petahana unggul dengan perolehan 47,9 persen dan saingannya 36,9 persen. Namun pada November 2016, menjadi titik balik bagi pasangan Anies-Sandi yang ternyata lebih unggul.
"Pada awal November pasangan Anies-Sandi akhirnya unggul dengan perolehan suara mencapai 47,4 persen dan Ahok-Djarot turun menjadi 39,6 persen. Sedangkan mereka yang merahasiakannya mencapai 14 persen," terangnya.
Namun pada Desember 2016, Basuki-Djarot yang hanya memperoleh dukungan sekitar 31,7 persen terus mengalami peningkatan mendekati Anies-Sandi yang mendapati 43,9 persen. Trend ini terus naik hingga pada April 2017 selisih mereka hanya tinggal 1 persen.
"Anies-Sandi sejak November sudah di atas, tapi selesihnya mendekati pilkada makin mengecil. Karena ada peningkatan dukungan Ahok-Djarot dan yang tidak jawab makin menurun. Dalam satu bulan terakhir pasangan Ahok-Djarot naik 3 persen sementara Anies-Sandi menurun," tutup Deni.
Baca juga:
PKS kritik keras penundaan sidang Ahok, sebut jaksa tak cekatan
Survei terbaru SMRC: Anies-Sandi unggul satu persen dari Ahok-Djarot
Jelang debat, Sandiaga Uno pastikan data yang dimiliki akurat
Kapolda Metro dengar ada Pamen Polisi tak mau ditugaskan jaga TPS
Polda Metro dan TNI akan bentuk pasukan pemukul amankan Pilgub DKI
Tensi Pilkada DKI tinggi karena sebagai barometer wilayah lain di RI
Agung Laksono sebut Ahok bikin Jakarta seperti ibu kota negara maju
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Bagaimana cara PKB memutuskan apakah akan mendukung Anies di Pilgub Jakarta? Ya kita lihat nanti, pendaftaran tgl berapa ya? 27 agustus, kita lihat perkembangannya kayak apa," ujarnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.