Soal Pencopotan Baliho Rizieq, Riza Patria Ingatkan Jakarta Harus Dijaga
Dia mengatakan, penurunan baliho oleh Satpol PP untuk menertibkan tata ruang Jakarta. Lagipula, imbuhnya, penurunan baliho oleh Pemprov DKI melalui Satpol PP tidak hanya kali ini saja dan hanya menyasar baliho Rizieq.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan pihaknya akan secara tegas menertibkan pemasangan baliho ataupun reklame jika tidak sesuai aturan dan ketentuan. Pernyataan tersebut menanggapi penurunan baliho bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab oleh anggota TNI dibantu Satpol PP.
Politikus Gerindra itu mengatakan, penurunan baliho oleh Satpol PP untuk menertibkan tata ruang Jakarta. Lagipula, imbuhnya, penurunan baliho oleh Pemprov DKI melalui Satpol PP tidak hanya kali ini saja dan hanya menyasar baliho Rizieq.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kapan M Rizqi Iskandar Muda lahir? Secara kebetulan, Rizqi yang kelahiran Batang, Jateng, 9 November 2002 itu merupakan legislator termuda di DPRD Jateng pada periode ini.
-
Siapa sosok Buya Haji Ahmad Rasyid? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa orang tua Muhammad Rizky Pratama? Anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah saya pedagang jus dan Ibu saya pedagang jus di sekitaran UMSU," ungkap Rizky.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
"Itu sudah kewajiban satpol PP menjaga ketenteraman, kenyamanan, dan ketertiban. Jadi Jakarta ini harus dijaga indah. Jangankan baliho, bendara atau spanduk, reklame saja yang besar yang kuat, kalau ditemukan tidak sesuai dengan peruntukannya pasti diturunkan," ujar Riza di Balai Kota, Jumat (20/11).
Di singgung mengenai keterlibatan TNI dalam menurunkan baliho bergambar Rizieq Syihab, Riza menolak berkomentar lebih. Hanya saja ia mengatakan hal tersebut mengacu terhadap aturan masing-masing institusi.
"Ada yang menjadi kewenangan TNI, kewenangan Polri dan ada jadi kewenangan Pemprov atau Satpol PP. Tugas satpol PP itu membantu menertibkan menegakkan melaksanakan Perda," katanya.
"Kalau TNI punya aturan sendiri, Polri ada undang-undang yang mengatur. Kalau satpol PP tugasnya menertibkan sesuai peruuan dan Perda yang ada terkait spanduk baliho bendera umbul-umbul itu diatur titik-titiknya, berapa lama itu juga reklame yang lain-lain semua ada aturan," tandasnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Arifin menjelaskan penurunan baliho bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab karena tak kunjung diturunkan. Arifin pun mengakui anggotanya turut serta menertibkan baliho bergambar Rizieq.
"Semua yang memasang baliho itu harapannya untuk bisa diturunkan. Apabila tidak diturunkan, ya kita akan turunkan. Tentu bersama dengan aparat keamanan yang terkait TNI Polri," kata Arifin di Balai Kota, Jumat (20/11).
Ia mengingatkan, pemasangan baliho di ruang publik harus mengikuti ketentuan dan aturan yang ada yang bertujuan tidak menimbulkan kesemrawutan di ruang terbuka.
Selain itu, imbuhnya, baliho-baliho yang terpasang banyak yang sudah tidak layak dan berpotensi membahayakan masyarakat yang lalu lalang. Jika baliho tidak ingin diturunkan, lanjut Arifin, pemasangan bisa di ruang pribadi seperti di rumah dan sekitarnya.
"Kita berharap secepatnya untuk bisa diturunkan. Juga banyak juga baliho mau jatuh dan sebagainya takut membahayakan jadi sebaiknya tadi yang saya katakan yang memasang ini untuk bisa melepaskan baliho itu," tuturnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan ia yang memberi perintah kepada anggotanya untuk mencopot baliho Rizieq Syihab. Pangdam menegaskan, tidak segan-segan membubarkan FPI jika bertindak semaunya dan tidak taat aturan.
"Jangan seenaknya sendiri, seakan akan dia paling benar. Tidak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja," tegas Pangdam.
Pangdam menuturkan, beberapa kali baliho bergambar Rizieq sudah diturunkan Satpol PP. Namun kembali terpasang. Menurutnya, ini salah satu sikap tidak taat aturan.
Kini baliho sudah diturunkan oleh anggota TNI. Jika nantinya masih terpasang, TNI siap kembali bergerak menindak tegas.
"Kalau coba coba dengan TNI mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang mengatur suka sukanya sendiri, saya katakan itu perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Ya saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan keras," katanya.