Suara Djarot di tengah 'kebisuan' Ahok
Suara Djarot di tengah 'kebisuan' Ahok. Bakal calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan untuk 'puasa bicara' memberikan komentar atau pernyataan politik jelang Pilkada DKI. Bahkan, secara terang-terangan, Ahok meminta pasangannya, Djarot Saiful Hidayat untuk mengambil porsi tersebut.
Bakal calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan untuk 'puasa bicara' memberikan komentar atau pernyataan politik jelang Pilkada DKI 2017 mendatang. Bahkan, secara terang-terangan, Ahok meminta pasangannya, Djarot Saiful Hidayat untuk mengambil porsi tersebut.
Ahok mengatakan, saat ini dirinya masih menggunakan seragam resmi Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, dia merasa kurang tepat jika memberikan komentar politik saat masih sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Ngapain saya ngomong Pilkada. Saya pakai seragam nanti salah lagi ngomong Pilkada. Urusan nanti (kalau sudah cuti)," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/10).
Di tengah 'kebisuan' Ahok soal geliat politik di Jakarta, Djarot Saiful Hidayat terlihat lebih bersuara. Politikus PDIP ini mulai terjun menemui warga mendengarkan keluh kesahnya.
Salah satunya ketika Djarot melakukan kunjungan ke tempat penampungan sementara Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Rabu (19/10). Dengan mengenakan kemeja putih dia memantau langsung lokasi tempat penampungan sementara (TPS) yang digunakan oleh para pedagang karena pasar lama tengah dilakukan pembangunan.
Saat datang ke pasar, Djarot langsung mendapatkan keluhan dari seluruh pedagang yang berjualan di TPS tersebut. Mereka mengeluh panasnya bangunan yang disediakan oleh PD Pasar Jaya itu.
"Pak tolonglah, pedagang kepanasan ini. Heksos yang dipasang enggak sesuai karena hanya untuk kamar mandi, tolonglah pak diperbaiki," kata seorang pedagang kelapa Murida di hadapan Djarot di TPS Pasar Rumput.
Selain itu, perempuan yang tengah mengenakan daster ini juga mengeluhkan tidak layaknya fasilitas saluran pembuangan. Bahkan, Murida mengaku, beberapa pedagang terpaksa harus patungan untuk membuatnya.
"Untuk buat saluran air saya harus bayar Rp 10 juta patungan. Nangis pak nangis," keluhnya.
Mantan Wali Kota Blitar ini mendengarkan dengan cermat keluhan tersebut. Sebab sepanjang dia menyusuri pasar dua lantai ini, hampir semua pedagang mengeluhkan masalah yang sama.
"Makanya saya ke sini. Nanti saya sampaikan untuk segera dibenahi," tuturnya.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Wagub Djarot blusukan ke Pasar Rumput ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Pada kesempatan yang sama, Djarot menyempatkan meninjau harga kebutuhan pokok. Bahkan, Djarot juga sempat membawa pulang 3 kilogram wortel dan 5 kilogram timun yang dibelinya langsung.
Djarot menjanjikan terus mengupayakan untuk memberikan bantuan modal kepada pedagang dan juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan kerja sama dengan beberapa pihak terus diupayakan agar mempermudah penyaluran tersebut.
"Tentu, tentu kita tetap bantu melalui Bank DKI, dan bunganya bisa di bawah. Ada juga kredit untuk usaha kecil yang pasti, skema bantuan usaha ke pedagang, tidak menyulitkan dan dapat membantu usaha pedagang semakin berkembang," kata Djarot.
Djarot bahkan berjanji akan melakukan peninjauan langsung terhadap informasi adanya kerusakan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. Sebelumnya Djarot juga meninjau langsung proyek renovasi kawasan Glora Bung Karno untuk pelaksanaan Asian Games XVIII 2018.
Bahkan saat menghadiri safari salat Jumat di Masjid Jami At-Taqwa, Jalan Dr KRT Radjiman Widyodiningrat RT 005 RW 06 Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jumat (14/10) lalu, ia meminta seluruh lurah di lima wilayah kota dan satu kabupaten di Jakarta menggalakan Gerakan Basmi Tikus (GBT). Menurut Djarot, langkah tersebut harus diambil karena keberadaan tikus di Jakarta khususnya di pemukiman padat penduduk terbilang banyak dan mengkhawatirkan warga terutama yang berusia balita. Oleh sebab itu, pihaknya akan memberikan insentif bagi warga yang bisa menangkap.
Tak tanggung-tanggung, Djarot bahkan berencana akan memberikan insentif Rp 20 ribu per satu tikus untuk warga yang berhasil menangkap tikus.
"Lurah dan camat saya memintanya agar menugaskan petugas PPSU dan petugas kebersihan untuk membasmi tikus. Kalo perlu akan saya berikan intensif satu tikus kita berikan insentif Rp 20 ribu. Tikus yang berhasil ditangkap bisa dijadikan pupuk setelah dikumpulkan," kata dia.
Gaya politik yang ditunjukkan kedua pasangan ini mengingatkan kita saat Gubernur DKI Jakarta dipimpin Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Semasa menjabat gubernur, Jokowi kerap terjun langsung menyapa warga yang dikenal dengan istilah blusukan.
Lantas akankah blusukan yang dilakukan Djarot bisa mengantarkan keduanya kembali memimpin Jakarta? kita tunggu saja Pilgub DKI Februari 2017 mendatang.
Baca juga:
Wagub Djarot akan tinjau kerusakan Rusunawa Jatinegara
Wagub Djarot blusukan ke Pasar Rumput
Pemprov DKI terus berupaya permudah pedagang mendapat KUR
Blusukan ke Pasar Rumput, Djarot dikeluhkan pedagang soal bangunan
Namanya dicatut dukung Ahok, Lukas Enembe bilang 'NKRI harga mati'
Djarot minta seluruh lurah basmi tikus, per ekor dapat Rp 20 ribu
Supaya tak dihuni jin, DKI akan panggil pemilik Menara Saidah