Sulitnya porter Stasiun Senen mengantongi uang Rp 100.000 sehari
Porter di Stasiun Senen berjumlah 86 orang. Mereka harus pandai mencuri hati para penumpang.
Eddy berjalan cepat di antara penumpang kereta yang memadati Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/7). Keringat mengucur deras membasahi seragam biru muda yang dikenakannya. Meski bercucuran keringat, Eddy tetap bersemangat mengangkat barang bawaan pemudik yang sudah kembali ke ibu kota. Eddy merupakan porter di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Sebagai porter, Eddy harus sigap menangkap peluang. Dia juga tak lelah menawarkan jasanya pada setiap penumpang yang turun dari kereta. Musim arus mudik dan arus balik Lebaran, Eddy berharap ada tambahan pemasukan dibanding hari biasanya. Tapi ternyata jauh panggang dari api. Dia hanya bisa tersenyum murung melihat sebagian besar penumpang kebanyakan memilih membawa barang bawaannya sendiri.
-
Kapan puncak arus balik Lebaran 2023? PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.589.499 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada 24-29 April 2023 yang dipantau dari 4 Gerbang Tol (GT) Utama.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Di mana jalur mudik dan balik Lebaran 2023 terpadat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
-
Di mana "arus balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul ditemukan? Keberadaannya terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.
-
Apa itu "arus balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul? Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian mengenai “rip current” atau “arus balik” yang terjadi di perairan laut wilayah tersebut.
"Tidak ada bedanya, Mas. Sama saja dengan hari-hari biasa," cerita Eddy ketika berbincang dengan merdeka.com di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/7).
Untuk menggunakan jasa Eddy, penumpang kereta perlu membayar Rp 20.000. Dalam sehari, isi kantongnya tak lebih dari Rp 100.000. Meski begitu Eddy tetap bersyukur. Dia menyisakan uang yang didapat sehari-hari, untuk kebutuhannya selama bekerja untuk istri dan anak-anaknya.
"Rp 100.000 itu susah dapatnya. Tapi mau bagaimanapun saya bersyukur saja ada orang yang pakai jasa saya," tuturnya.
Porter di Stasiun Senen berjumlah 86 orang. Mereka harus pandai mencuri hati para penumpang.
"Kuncinya pada cara kita menawarkan jasa. Kalau orang enggak mau ya jangan paksa. Terus dibayar juga seikhlasnya aja," katanya.
Jika sedang kosong, Eddy kerap berkumpul dengan rekan-rekannya sesama porter. Gelak tawa mereka sesekali terdengar di antara kerumunan para penumpang.
(mdk/noe)