Harus Waspada, Ini Bahaya Fenomena "Arus Balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai.
pasir lautHarus Waspada, Ini Bahaya Fenomena "Arus Balik" di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai
Tim Pencarian dan Penyelamatan Satuan Perlindungan Masyarakat Wilayah II Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian mengenai “rip current” atau “arus balik” yang terjadi di perairan laut wilayah tersebut.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, mengatakan bahwa arus balik itu ditemukan di Pantai Sepanjang. Keberadaannya terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.
- Kok Bisa Ya Manusia Menangis Saat Sedang Sedih?
- Lama Kemarau, Ibu Ini Menangis saat Hujan Kembali Turun
- Hati-Hati, Seseorang Ajak Golput Ternyata Terancam Denda 36 Juta dan Dipenjara 3 Tahun!
- Prabowo: Ada Fenomena Gemoy, Emak-emak Cubit Pipi Saya, Sakit Lagi!
- Ada di Tengah Permukiman Warga, Begini Kisah Masjid Kuno Kaujon Serang yang Dibangun Pada 1936
- VIDEO: Kubu Ganjar Mahfud Ungkit Bobrok Anwar Usman Paman Gibran Bikin MK Jadi Memalukan!
Surisdiyanto menjelaskan tim dari UGM menggunakan cairan berwarna hijau di sisi timur dan barat Pantai Sepanjang. Setelah cairan dilemparkan ke tepi pantai maka akan tertarik oleh arus laut. Pada titik itu diketahui ada dua lokasi arus balik.
Lebih lanjut, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron itu mengatakan bahwa arus balik sangat membahayakan bagi wisatawan yang mandi di bibir pantai. Terlebih jika pengunjung nekat bergerak ke tengah sehingga dapat menyebabkan kecelakaan maut.
Hasil penelitian yang telah dilakukan akan digunakan untuk menjadi acuan tim penyelamat untuk mengingatkan pengunjung.
“Kami meminta kepada pengunjung untuk mematuhi imbauan petugas saat berkunjung,” katanya dikutip dari ANTARA.
Sementara itu Dosen Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM, Hendy Fatchurohman mengatakan, arus balik merupakan ancaman besar di seluruh dunia dan telah menelan ratusan korban. Biasanya mereka tidak mengetahui ancaman yang datang.
“Arus ini lebarnya sangat sempit tapi sangat kuat untuk menarik ke lautan. Jadi dia terbentuk di sekitar garis pantai,” kata Hendy.
Hendy menambahkan, arus balik di Gunungkidul memiliki tipe menetap. Untuk sisi barat sedikit berbeda meskipun bisa dipengaruhi arus dasar perairan, namun lebih dipengaruhi tebing sisi barat. Lalu ada pula arus balik karena ada pembatas, biasanya arus balik tersebut berbelok di sekitar tebing.
“Kalau lebih jauh datanya masih kita olah seperti kecepatan dan jaraknya sejauh dari bibir pantai masih kita proses nanti,” ujarnya.