Survei Charta Politika: Yusril kuda hitam, Ahok unggul jauh
Meski sudah menyatakan tidak akan maju, nama Risma dan Ridwan Kamil masih masuk dalam kandidat pesaing Ahok.
Tingkat elektabilitas calon incumbent Basuki T Purnama (Ahok) masih mengungguli calon lawan-lawannya meski sudah memilih jalur independen dengan menggandeng Kepala BPKAD DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Berdasarkan survei lembaga Charta Politika 15-20 Maret lalu, pada elektabilitas top of mind (tanpa menyebutkan nama para calon), Ahok meraih sebesar 44,5 persen yang diikuti bakal calon Yusril Izha Mahendra sebesar 7,8 persen, Tri Rismaharini 2,8 persen, Ridwan Kamil 1,8 persen.
Kemudian Sandiaga Uno 1,5 persen, Hidayat Nur Wahid 1,0 persen, Adyaksa Dault 0,8 persen, Biem Benyamin 0,8 persen, Ganjar Pranowo 0,8 persen, Abraham Lunggana 0,5 persen, Ahmad Dhani 0,3 persen, Desi Ratna Sari 0,3 persen, Heru Budi Hartono 0,3 persen.
"Jadi tanpa disebutkan nama saja, Ahok unggul 44,5 persen," kata Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam konferensi pers di Kantor Charta Politika, Jl. Cisanggiri III, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (30/3).
Sedangkan pada tingkat elektabilitas dengan simulasi nama, Ahok meraih 51,8 persen. Yunarto mengatakan, hanya Yusril dan Tri Rismaharini yang hanya menjanjikan kenaikan dengan menembus angka dua digit.
"Yusril meraih 11,0 persen dan Risma 7,3 persen," lanjut dia.
Yunarto mengatakan, jika diuji elektabilitas dengan hanya dua nama (head to head), nama Yusril dan Risma berpotensi menjadi kuda hitam. Berhadapan dengan Yusril (20,5 persen) Ahok memperoleh 66,8 persen, dengan Sandiaga (10,8 persen), Ahok memperoleh 66,8 persen, dengan Risma (19,3 persen, Ahok memperoleh 60,3 persen.
"Ditemukan data bahwa Ahok diadu dengan sejumlah nama penantangnya seperti Yusril, Sandiaga, Ganjar Pranowo maupun Risma, persentase Ahok selalu di atas 50 persen. Ini kalau pemilu diadakan hari ini, Ahok berpotensi menang dalam satu putaran," tukas dia.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan Kepulauan seribu. Survei ini menggunakan metode bertingkat (Multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan (margin of error) 4,9 persen pada tingkat kepercayaan.
Baca juga:
PDIP makin kuat beri sinyal tinggalkan Ahok
Banyak relawan dinilai bak politisi, mendukung demi incar jabatan
Golkar buka peluang dukungan untuk Ahok di Pilgub DKI
Ahok tantang lawannya adu program, bukan tebar fitnah
Artis yang sambangi rumah dinas serahkan KTP dukung Ahok di Pilgub
Jupe mengaku tak berkedip 3 jam lihat Ahok saat makan malam bersama
Dhani: Saya tidak ngurus partai-partai yang enggak berbasis Islam
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.