Tekan Polusi Udara, Pemprov DKI Bakal Jadikan Alat Water Mist Syarat Penerbitan SIPPT
Water mist generator jadi salah satu cara permanen dalam menangani polusi udara.
Hal tersebut bertujuan agar pengendalian pencemaran udara dilakukan secara terus menerus.
Tekan Polusi Udara, Pemprov DKI Bakal Jadikan Alat Water Mist Syarat Penerbitan SIPPT
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, hal tersebut bertujuan agar pengendalian pencemaran udara dilakukan secara terus menerus.
"Ada, jadi nanti mungkin di dalam SIPPT kita tambahin kriteria (pemasangan water mist generator)," kata Asep di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9).
Penambahan syarat ini, sama seperti kewajiban gedung tinggi untuk memiliki alat pemadam kebakaran dan fasilitas pengolahan sampah.
"Jadi kan kita yang membuat banyak standarisasi, kayak misalnya harus ada alat pemadam kebakarannya, kemudian harus ada tempat pengolahan sampahnya," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep.
- Masalah Baru Penanganan Polusi Udara Jakarta, Stok Water Mist BRIN Terbatas
- Baru Ada 3 Gedung Swasta di Jakarta Pasang Water Mist untuk Tekan Polusi Udara
- Kurangi Polusi Udara, 300 Gedung di Jakarta Diwajibkan Pasang Water Mist
- Pemprov DKI Klaim Penyemprotan Air dari Gedung Tinggi Berhasil Kurangi Polusi
Penambahan syarat ini, sama seperti kewajiban gedung tinggi untuk memiliki alat pemadam kebakaran dan fasilitas pengolahan sampah.
"Jadi kan kita yang membuat banyak standarisasi, kayak misalnya harus ada alat pemadam kebakarannya, kemudian harus ada tempat pengolahan sampahnya," ujar Asep.
Asep mengatakan bahwa water mist generator menjadi salah satu cara permanen dalam menangani polusi udara. Alat itu bisa terus dipakai pada musim kemarau selanjutnya ketika polusi udara Jakarta sedang tinggi.
"Jadi kalau sudah ada kewajiban bagi pemilik gedung memasang water mist, ya kan pada saat kejadian polusi udara seperti ini kan mereka tinggal menyemprotkan water mist-nya aja," tambahnya.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa mengungkapkan, jumlah water mist yang ideal untuk dipasang di setiap gedung guna mengurangi polusi udara adalah minimal empat buah.
"Jadi memang idealnya, harusnya itu empat sampai lebih lah punya water mist.
Tapi sekali lagi, penemu water ini punya keterbatasan dalam memproduksi," kata Fitri saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/9).
Fitri menyarankan untuk para pemilik gedung melakukan penyiraman dengan serentak agar polusi udara dapat menurun.
"Supaya semuanya rata, gedung-gedung di DKI ini rata melakukan hal yang sama, di jam yang sama, itu bisa secara kumulasi menurunkan pencemaran udara," tambah Fitri.
Terkait keefektifan water mist, Fitri mengklaim alat ini bisa mengurangi polutan PM2,5. Namun, ia tak merinci berapa besaran polutan yang bisa dikurangi itu.
"Kita lihat ini cukup efektif tapi itu tadi, lebih banyak kendalanya dalam proses produksi. Selain dari sumber daya manusia, juga bahan bakunya yang membuat ini jadi masih sangat terbatas," kata Fitri.