Cerita Dinding Rapuh Rusun Marunda
Lokasi ambruknya kanopi dikelilingi garis kuning agar orang tidak memasuki area tersebut.
Lokasi ambruknya kanopi dikelilingi garis kuning agar orang tidak memasuki area tersebut.
Cerita Dinding Rapuh Rusun Marunda
Pasca-peristiwa atap ambruk di rumah susun (rusun) Marunda, blok C5, kini menyisakan puing dan debu yang telah bercampur dengan sampah. Lokasi ambruknya kanopi dikelilingi garis kuning agar orang tidak memasuki area tersebut.
Berdasarkan pantauan merdeka.com di lokasi kejadian, sisa puing-puing reruntuhan telah digeser ke pinggir bangunan, terlihat pula bekas kanopi yang bertuliskan Blok C5 Rusun Marunda tergeletak menghadap ke tanah.
Kejadian ambruknya kanopi tidak menyebabkan korban jiwa, namun sebagai tindakan preventif, warga Rusun Marunda blok C5 direlokasi ke Rusun Nagrak yang lokasinya enam kilometer dari Rusun Marunda.
"Yang ambruk itu kan bukan gedungnya, kanopi aja yang roboh di klaster C5. Itu jatuh dari lantai paling atas. Alhamdulillah, enggak ada korban, kejadiannya pukul 21.30 WIB," ucap Ketua RW 012 Blok C1-C5, Janadidi kepada merdeka.com, Rabu (13/9).
Janadidi menyebut, kanopi di blok C5 yang ambruk memiliki berat sekitar 100 Kg. Menurutnya, terkait kejadian kemarin, memang bangunan di Rusun Marunda blok C1-C5 banyak yang rapuh. Terkait hal itu, ia mengatakan, pihak Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Marunda dan kelurahan segera merelokasi warga ke Rusun Nagrak.
Janadidi mengatakan, obrolan mengenai relokasi warga blok C1-C5 sudah dilakukan sejak 2020, namun terhalang pandemi Covid-19. Sebab, 70 persen warga blok C5 adalah warga binaan dan 20 persen warga umum.
"Jadi kan tahun 2020 kita udah ada sosialisasi bahwa warga klaster C5 buat pindah ke Rusun Nagrak. Karena bangunan di sini akan direvitalisasi, terkait Covid-19 jadi terhalang, kan pas Covid-19 penghasilan warga agak tersendat, kalau di suruh pindah mendadak, mau usaha apa warga, kan gitu," katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut, warganya 60 persen telah pindah ke Rusun Nagrak. Dari blok C1-C5, total ada 451 kepala keluarga (KK), yang sudah pindah sekitar 250-an KK. Kemungkinan, di bulan Oktober 2023 warganya sudah pindah secara keseluruhan.
Di samping itu, relokasi ke Rusun Nagrak menurut Janadidi hanya bersifat sementara, dikarenakan ada proyek revitalisasi untuk blok C1-C5 Rusun Marunda, dia menyebut bangunan C1-C5 akan dihancurkan dan dibangun kembali dengan kapasitas rusun hingga 16 lantai.
"Kalau renovasi dari Pemprov DKI itu setiap dua tahun di sini ada renovasi, saat ini juga lagi renovasi blok A, B, dan D. Tapi klaster C enggak direnovasi lagi, kita revitalisasi, harus kita hancurkan dan dibangun kembali. Dari blok C1-C5 dengan kapasitas hingga 16 lantai. Kita di Nagrak juga tinggal sementara," jelasnya.
Reporter magang: Fandra Hardiyon