Ini Tuntutan Warga Rusun Marunda yang Atapnya Roboh, Sebelum Pindah ke Nagrak
"Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Ada beberapa tuntutan yang diminta warga rusun Marunda
Ini Tuntutan Warga Rusun Marunda yang Atapnya Roboh, Sebelum Pindah ke Nagrak
Atap beton di Rusun Marunda Blok C5, Jakarta Utara roboh karena bangunan yang sudah tidak layak pada Rabu (30/8) lalu. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKi Jakarta merelokasi warga ke Rusun Nagrak. Sekretariat Jenderal Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana mengatakan, kini warga masih memindahkan barang ke Rusun Nagrak. Kini, kurang lebih sebanyak 25 KK sudah siap pindah ke Nagrak.
"Situasi sekarang warga sedang dievakuasi ke Rusun Nagrak. Infonya kurang lebih sudah 25 KK yang sudah memindahkan barang-barangnya,"
kata Maulana ketika dihubungi, Rabu (6/9).
Meski demikian, Maulana menyebut bahwa warga masih belum dapat menghuni Rusun Nagrak. Sedangkan, warga yang belum memindahkan barang masih berada di Rusun Marunda.
"Belum (tinggal). Masih di Rusun Marunda. Mereka mau direlokasi tapi tuntutan mereka minta dipenuhi juga," ujar Maulana.
Adapun terdapat empat tuntutan yang diminta warga Rusun Marunda adalah meminta disediakan bus sekolah karena anak-anak di sana bersekolah di SDN 02 Marunda, SDN 05 Marunda, dan SMPN 290.
Tuntutan kedua adalah meminta untuk dibebaskan dari biaya sewa atau harganya disesuaikan dengan pembayaran unit di Rusun Marunda.
"Kalau di Marunda (harga sewa) subsidi Rp157 ribu. Kalau umum Rp300 ribu. Info kawan-kawan kalau di tempat yang baru Rusun Nagrak Rp765 ribu,"
ungkap Maulana.
Merdeka.com
Selanjutnya, tuntutan ketiga adalah tidak mengganti alamat di KTP sehingga tetap tercatat tinggal di Rusun Marunda.Terakhir, warga meminta kewajiban membuka rekening Bank DKI agar dihilangkan. Sebab, 70 persen warga tak memiliki penghasilan.
"Terkait kunci mereka harus buka rekening Bank DKI dulu persyaratan awal. Setelah itu baru mendapatkan kunci," kata Maulana.
Rusun Nagrak Siap Huni
Adapun Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum menegaskan bahwa rusun sudah siap huni.
"Sudah siap huni. Menunggu kesiapan warga," kata Retno.