Masalah Baru Penanganan Polusi Udara Jakarta, Stok Water Mist BRIN Terbatas
Pj Gubernur ingin para pemilik gedung memasang water mist sebelum 11 September.
Pj Gubernur ingin para pemilik gedung memasang water mist sebelum 11 September.
Masalah Baru Penanganan Polusi Udara Jakarta, Stok Water Mist BRIN Terbatas
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta gedung tinggi di Ibu Kota untuk memodifikasi water mist generator untuk menekan polusi udara. Pasalnya, Heru menyebut stok water mist yang ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terbatas.
"Stoknya terbatas, tapi kan bisa memodifikasi masing-masing," kata Heru kepada wartawan di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/9).
Lebih lanjut, Heru ingin para pemilik gedung memasang water mist sebelum 11 September. Heru menyebut, contoh modifikasi water mist generator dapat dilihat di gedung Balai Kota DKI Jakarta.
"Kalau saya sih minta tanggal 11 minggu besok itu semuanya bisa, walaupun dari BRIN alatnya terbatas ya Pak Wali, tetapi kan mereka bisa modifikasi seperti di Balai Kota kan kami modifikasi," ujarnya.
Heru mendorong semua pihak turut aktif dalam upaya pengendalian polusi udara di Jakarta. Sejauh ini, ujar dia seluruh gedung tinggi milik Pemprov DKI Jakarta telah dipasangi water mist generator.
"Seluruh kantor Pemda yang tinggi-tinggi itu sudah hampir semua (ada water mist generator). Saya belum dapatkan laporan dari para wali kota, mungkin besok untuk bisa secepatnya gedung-gedung tinggi itu memiliki water mist karena untuk kita bersama-sama," ucap dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan, jumlah water mist yang ideal untuk dipasang di setiap gedung guna mengurangi polusi udara adalah minimal empat buah. Namun, terdapat keterbatasan dalam memproduksi alat penyemprot air ini.
"Jadi memang idealnya, harusnya itu empat sampai lebih lah punya water mist. Tapi sekali lagi, penemu water ini punya keterbatasan dalam memproduksi," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Oleh sebab itu, pejabat yang akrab disapa Fitri ini menyarankan agar para pemilik gedung melakukan penyiraman dengan serentak agar polusi udara dapat menurun. Penyiraman serentak dapat dilakukan pada jam tertentu sesuai kesepakan.
"Supaya semuanya rata, gedung-gedung di DKI ini rata melakukan hal yang sama, di jam yang sama, itu bisa secara kumulasi menurunkan pencemaran udara," kata Fitri.
Terkait keefektifan water mist, Fitri mengklaim alat ini bisa mengurangi polutan PM2,5. Namun, ia tak merinci berapa besaran polutan yang bisa dikurangi itu.
Fitri menyatakan, baru ada tiga gedung swasta yang memasang telah water mist, antara lain PT United Tractors, PT Pama Persada, PT SOHO Global Health.
Sementar di gedung pemerintahan, water mist baru dipasang di Balai Kota dan kantor lima wali kota di Jakarta.
"Yang pasti (water mist sudah terpasang) di gedung Balai Kota ada dua, kemudian semua kantor wali kota sudah pasang, kemudian tiga gedung swasta di DKI," kata Fitri.