Ternyata hak angket ke Ahok diajukan oleh Partai Hanura
Anggota Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar membaca hak angket nomor 136/4071/78 tertanggal 23 Febuari 2015.
DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mendengar pengajuan hak angket. Ternyata, hak angket diajukan oleh Partai Hanura.
Anggota Fraksi Hanura Fahmi Zulfikar membaca hak angket nomor 136/4071/78 tertanggal 23 Febuari 2015. Dalam surat yang dibacakan oleh Fahmi, terdapat dua poin penting yang menyebabkan DPRD DKI Jakarta harus mengajukan hak angket.
Pertama, Ahok terindikasi melanggar hukum karena menyerahkan APBD DKI Jakarta 2015 yang bukan hasil rapat paripurna bersama SKPD DKI Jakarta. Sebab, mantan Bupati Belitung Timur itu memilih mengirimkan APBD DKI Jakarta 2015 dengan konsep e-budgeting.
Kedua, adalah sikap Ahok kepada anggota legislatif. Sebab Fahmi menilai, mantan politisi Gerindra dan Golkar ini tidak beretika, moral dan perilakunya bukan mencerminkan seorang pemimpin.
"Pengusul hak angket ditandatangani 106 anggota DPRD DKI yang merupakan seluruh anggota DPRD DKI Jakarta," katanya di hadapan seluruh anggota dewan dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/2).
Sontak seluruh anggota dewan berseru dan bertepuk tangan seraya menyetujui pernyataan Fahmi.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Jakarta Veri Younevil mengatakan, Ahok melakukan safari politik untuk meminta pembatalan hak angket. Bahkan, dia mengakui, mantan Bupati Belitung Timur ini bertemu dengan Ketua Umum Hanura Wiranto.
"Ahok sudah bertemu dengan seluruh Ketum termasuk Pak Wiranto," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/2).
Dia menceritakan, Ahok dalam pertemuan itu meminta dukungan Wiranto untuk membatalkan rencana pengajuan hak angket.? Sehingga DPP memberikan perintah kepada anggotanya di DPRD DKI Jakarta untuk mengurungkan niatnya.
"Tapi waktu itu Pak Wiranto menyerahkan seluruh keputusan kepada fraksi di DPRD DKI. Sebab kami sebelumnya sudah menjelaskan kepada beliau terkait itu," ujarnya.
Veri mengatakan, seluruh fraksi termasuk koalisi Indonesia hebat (KIH) telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan ketum masing-masing soal rencana DPRD DKI yang akan menggunakan hak angket. "PDIP, NasDem, Hanura dan sudah menyampaikan dan menjelaskan kepada ketum masing-masing, dan mereka semuanya menyerahkan kepada masing-masing fraksi," tutupnya.
Namun, Ahok membantah itu semua. "Tidak. Saya dari dulu sama Pak Wiranto baik saja. Terkait ini belum sempat bertemu. Terakhir bertemu Pak Wiranto sebelumnya Munas," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/2).
Baca juga:
DPRD DKI setujui pengajuan hak angket Ahok
DPRD DKI resmi ajukan hak angket Ahok
Irman Gusman bela Ahok dari hak angket DPRD DKI
Paripurna hak angket Ahok dimulai, 92 anggota dewan hadir
Ahok terjepit digempur DPRD soal hak angket, kini 'caper' ke PKB
Ahok bantah minta perlindungan Wiranto soal hak angket di DPRD
'Seperti preman, Ahok hari ini harus turun'
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa tanggapan Habiburokhman mengenai dukungan Ahok terhadap Ganjar? Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman menilai dukungan Ahok terhadap Ganjar terlalu kecil dan tidak mempengaruhi suara. "Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali," ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.