Terungkap, Ini Penyebab Alat Pemantau Kualitas Udara Jakarta Rusak
Alat tersebut bermasalah karena diletakkan dekat dengan pabrik tahu dan pabrik pembuatan arang di wilayah Bekasi.
Alat tersebut bermasalah karena diletakkan dekat dengan pabrik tahu dan pabrik pembuatan arang di wilayah Bekasi.
Terungkap, Ini Penyebab Alat Pemantau Kualitas Udara Jakarta Rusak
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengungkapkan alat pemantau kualitas udara di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur mengalami masalah. Alat tersebut bermasalah karena diletakkan dekat dengan pabrik tahu dan pabrik pembuatan arang di wilayah Bekasi.
"Ternyata alat itu dekat dengan pabrik tahu, pabrik pembuatan arang, ada juga pembakaran kabel, yang itu lokasinya bukan di Jakarta. Karena alat itu kita letakkan di perbatasan, Lubang Buaya kan perbatasan dengan Kota Bekasi," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9).
Hasil kualitas udara di wilayah tersebut selalu menunjukkan buruk karena alat pemantau berada di sekitar pabrik. Padahal, Dinas Lingkungan Hidup tidak bisa menutup pabrik di luar Jakarta.
"Nah, ternyata setelah dideteksi kenapa kok alat di Lubang Buaya itu hasil kualitas udaranya selalu tidak baik. Itu disebabkan karena adanya kegiatan usaha yang menimbulkan polusi di sekitar Kota Bekasi. Kami kan tidak bisa melakukan penindakan," ujar Asep.
Menurut Asep, letak alat pemantau kualitas udara menjadi penting.
Asep mengatakan, posisi alat pemantau itu menggambarkan kondisi nyata di lingkungan tersebut.
Oleh sebab itu, Asep menyebut lokasi peletakkan alat pemantau kualitas udara menjadi penting.
"Walaupun radiusnya terbatas, tapi setidaknya bisa menggambarkan kondisi yang real terhadap lingkungan di sekitarnya," kata Asep.