Update Covid-19 Jakarta 7 Mei 2020: 4.775 Positif, 718 Sembuh, 430 Meninggal
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 7 Mei 2020.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini per 7 Mei 2020.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari memaparkan, sebanyak 718 orang dinyatakan telah sembuh dari total 4.775 orang kasus positif dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 430 orang.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"2.199 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan 1.428 orang melakukan self isolation di rumah," paparnya, Jakarta, Kamis (7/5).
Secara kumulatif pemeriksaan PCR yang telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 6 Mei 2020 sebanyak 71.366 sample. Sedangkan untuk tes PCR per tanggal 6 Mei 2020 saja dilakukan pada 1.088 orang, dengan hasil 66 orang positif dan 1.022 orang negatif. Perlu digaris bawahi bahwa satu pasien dapat dites beberapa kali selama periode perawatan.
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 1.580 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.638 orang (7.399 sudah selesai dipantau dan 239 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 6.295 orang (5.235 sudah pulang dari perawatan dan 1.060 masih dirawat).
Dwi turut menerangkan, untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP). Total sebanyak 82.652 orang telah menjalani rapid test dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen dengan rincian 3.155 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 79.497 orang dinyatakan negatif.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id.
Kolaborasi Sosial
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadhan ini. Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai.
Sejak 24 April 2020 hingga 6 Mei 2020 pukul 11.00, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 121.062 Paket Sembako, 41.714 paket makan siap saji, dan 20.702 paket lebaran untuk warga-warga yang rentan secara ekonomi di tingkat RW. Berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW, maka data keterpenuhan kebutuhan RW pada minggu ke-4 KSBB terdapat 4 RW yang telah terpenuhi kebutuhannya dari total 20 RW terdampak.
Sementara hingga 6 Mei 2020, KSBB telah menerima komitmen berupa 212.205 paket sembako untuk tiap KK, 91.974 paket makan siap saji untuk perorangan, dan 28.756 paket lebaran untuk tiap KK. Pokja KSBB juga telah menerima komitmen bantuan dari berbagai kalangan, yang saat ini terdapat 20 donatur perusahaan/kelompok dan 1 donatur perseorangan.
Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan penyalur bantuan resmi, yaitu Palang Merah DKI Jakarta, Baznas Bazis DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhuafa, dan Human Initiative. Informasi lengkapnya dapat diakses melalui situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
33 Pasien RS Wisma Atlet Pulang Lakukan Isolasi Mandiri
Sementara itu, sebanyak 33 orang yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Perkembangan jumlah pasien rawat inap di RSD Wisma Atlet, Kamis 7 Mei 2020 pukil 08.00 WIB, pasien inap berjumlah 932 orang. Di mana berkurang 33 orang, semula 965 menjadi 932 orang," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono, di Jakarta, Kamis (7/5).
Katanya, dari 932 orang terdiri pria sebanyak 607 dan perempuan 325 orang.
"Positif Covid sebanyak 704 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 66 orang, dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 162 orang," katanya.
"Untuk pasien Covid berkurang 19 orang semula 723 menjadi 704, PDP berkurang 13 orang semula 79 menjadi 66, ODP berkurang 1 orang semula 163 menjadi 162. Mereka yang berkurang melakukan isolasi mendiri," sambungnya.
Hingga kini RSD Wisma Atlet telah menampung 2.052 orang.
"Pasien terdaftar 2.052 orang, pasien rujuk ke RS lain 90 orang, pasien pulang isolasi mandiri 854 orang, pulang/APS (atas permintaan sendiri) 24 orang, meninggal 3 orang, tidak rawat Inap 147 orang," pungkasnya.