Usai Dibuka, Antusiasme Warga Menonton Film di Bioskop saat Pandemi Cukup Tinggi
Menurutnya, sejak pekan kemarin dengan banyaknya film-film baru seperti The Swordsman yang dibintangi aktor Joe Taslim. Sampai film Boyband asal Korea BTS, Break The Silence laku diminati masyarakat.
Pembukaan bioskop selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di Jakarta, cukup mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat. Manajer Public Relations CGV, Hariman Chalid menyampaikan setelah bioskop kembali beroperasi sejak 12 Oktober lalu, pihaknya cukup mendapatkan angin segar, lantaran antusias masyarakat dari berbagai kalangan yang tinggi.
"Antusiasme warga secara umum masih cukup bagus. Penontonnya cukup beragam, dari anak-anak muda, pasangan, keluarga. Kebanyakan dari mereka menonton film Train to Bussan PENINSULA, dan beberapa film pilihan dengan harga khusus," kata Chalid saat diwawancarai merdeka.com, Jumat (6/11).
-
Siapa yang meresmikan Gedung Kesenian Jakarta sebagai bioskop? Gedung Kesenian Jakarta lantas diresmikan sebagai gedung bioskop Diana yang amat populer ketika itu.
-
Bagaimana bioskop di Medan berlomba untuk menayangkan film bicara? Dengan berakhirnya era film bisu, bioskop-bioskop yang ada di Medan pun berlomba untuk menayangkan film bicara.
-
Dimana lokasi bioskop Archipelago Cinema? Bioskop ini terletak di Kudu Island, dekat dengan Pulau Yao Noi di Thailand.
-
Kapan Dune 2 resmi tayang di bioskop Indonesia? Film "Dune 2" atau "Dune: Part Two" tengah tayang di bioskop Indonesia.
-
Kapan film Budi Pekerti tayang di bioskop? Film Budi Pekerti memasuki layar bioskop pada Kamis, 2 November.
-
Kapan film "Galaksi" tayang di bioskop? Film GALAKSI sendiri dijadwalkan tayang pada tanggal 24 Agustus 2023.
Menurutnya, sejak pekan kemarin dengan banyaknya film-film baru seperti The Swordsman yang dibintangi aktor Joe Taslim. Sampai film Boyband asal Korea BTS, Break The Silence laku diminati masyarakat.
"Tiket ini pun sudah dijual secara online dan sejauh ini respons masyarakat cukup bagus untuk film-film ini," kata dia.
Bahkan, Hariman mengatakan secara rata-rata jumlah kuantitas penonton CGV selama beroprasi memiliki tren yang terus meningkat dan mampu memaksimalkan ketentuan kapasitas berlaku.
"Kalau dirata-ratakan, jumlah penonton sejauh ini mendekati kapasitas maksimal (25 persen) tetapi trend terlihat terus naik, seiring berjalannya waktu. Tetapi kembali lagi, ada hari di mana kapasitas auditorium terisi full (batas maksimal 25 persen) juga yang tidak dan itu normal, seperti sebelum masa pandemi," tuturnya.
Sementara itu terkait penambahan kuota kapasitas bioskop menjadi 50 persen, Hariman belum bisa berkomentar banyak. Karena pihaknya baru kemarin memberlakukan kapasitas maksimal 50 persen.
"Ini belum bisa disimpulkan karena kami baru berlakukan kapasitas 50 persen kemarin. Ini masih terlalu dini," ujarnya.
Kapasitas Bioskop Bisa Naik Jadi 50 Persen
Sebelumnya, Bioskop di Jakarta sudah diperbolehkan beroperasi kembali setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi diberlakukan. Tetapi saat ini, kapasitas penonton hanya diizinkan 25 persen.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gumilar Ekalaya, menjelaskan penambahan kapasitas bioskop menjadi 50 persen bisa dilakukan jika pengelola sudah menerapkan aturan kapasitas penonton 25 persen.
"Jadi tidak bisa langsung, hanya untuk bioskop yang telah buka 25 persen," ujar Gumilar saat dikonfirmasi, Jumat (6/11).
Kemudian, pengelola mengajukan surat permohonan penambahan kapasitas penonton ke Disparekraf DKI untuk dievaluasi oleh tim dari Pemprov DKI.
"Apabila ingin menaikkan jadi 50 persen pengelola bioskop harus mengajukan penambahan kapasitas dahulu. Untuk di evaluasi oleh tim pemprov, apakah selama penerapan 25 persen sudah sudah melaksanakan sesuai protokol kesehatan. Jadi nanti tim yang akan menilai apakah bisa atau tidak ditingkatkan menjadi 50 persen," terangnya.
Sementara untuk pengelola bioskop yang belum beroperasi, terlebih dahulu menerapkan pembukaan dengan kapasitas maksimal 25 persen. Baru kemudian dapat mengajukan penambahan kapasitas pada periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi periode selanjutnya.
"Untuk bioskop yang belum buka, mereka tetap harus melewati fase 25 persen dulu. Setelah itu bisa mengajukan kembali untuk kenaikan kapasitas pada periode PSBB Transisi berikutnya," terangnya.