Usut Kasus Kematian Dante, Polisi Kembali Periksa Tamara hingga Guru Sekolah Hari Ini
Selain Tamara, penyidik telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap ahli renang dan guru sekolah Dante
Penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa Tamara Tyasmara siang ini untuk mengungkap kematian Dante
- Polisi Periksa Pacar Tamara Pembunuh Dante dengan Alat Tes Kebohongan
- Polisi Tegaskan Baru Tetapkan 1 Tersangka Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara
- Ini Bukti-Bukti yang Digunakan Polisi Jerat Kekasih Tamara jadi Tersangka Pembunuhan Dante
- Ada Unsur Pidana, Kasus Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara Naik Penyidikan
Usut Kasus Kematian Dante, Polisi Kembali Periksa Tamara hingga Guru Sekolah Hari Ini
Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap motif dibalik kematian Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6) anak Tamara Tyasmara yang diduga tewas ditangan YA pacar Tamara.
Sejumlah saksi yang akan diperiksa di Mapolda Metro Jaya hari ini, di antaranya Tamara Tyasmara.
"(Pemeriksaan hari ini) ibu korban (Tamara Tyasmara)" kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dihubungi, Rabu (21/2).
Selain Tamara, Rovan juga mengatakan hari ini penyidik telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap ahli renang dan guru sekolah Dante.
"(Selain Tamara) pemeriksaan ahli renang, guru (Dante)," ucapnya.
Adapun pihak sekolah sempat buka suara terkait kondisi Dante, Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar memaparkan kondisi anak Tamara dalam tiga bulan terakhir.
“Ia bukan termasuk anak yang mempunyai inisiatif untuk spontan bercerita, namun ada beberapa kali Dante pernah bercerita ketika bertemu dengan ayahnya,” kata Wani dalam keteranganya, Jumat (16/2).
Sementara untuk kegiatan berenang, Wani juga memiliki cerita ketika Dante mengikuti pelajaran berenang di sekolah. Dia mengatakan anak Tamara itu memang awalnya takut dengan air hal itu berdasarkan pengamatan pihak sekolah.
“Saat awal kala sesi renang baru diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya,” ujarnya.
Klaim Tamara
Sementara itu, Tamara juga sempat menjelaskan soal pihak sekolah, Dante, yang menyebut mendiang tidak memiliki bakat berenang dan punya trauma dengan kolam renang.
"Soal Dante nggak bisa renang, harus diperjelas, karena anak itu kan berkembang. Bayi aja awalnya makan bubur terus makan nasi, berkembang," ujar Tamara di Polda Metro Jaya, Senin (19/2).
"Sekolah tidak tahu update terbarunya Dante. Kalau Dante takut renang, mungkin dilihatin air aja bisa nangis. Mungkin sekolah tidak tahu," sambung Tamara.
Tamara tak menampik Dante sempat punya rasa takut dengan kolam renang, karena kejadian kurang mengenakan.
Suatu ketika, Dante pernah didorong temannya ke kolam, hingga membuatnya takut.
"Dia pakai pelampung di tangan yang nyambung ke badan. Itu kalau didorong salah posisi aja, kita nggak bisa naik kalau nggak dibantu. Jadi yang tadinya Dante suka renang, dengan kejadian itu sempat takut," jelas Tamara.
Meski begitu, dari kematian Dante, YA Pacar Tamara telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di rutan Polda Metro Jaya. Dia dijerat Pasal UU Perlindungan Anak dan/atau Pasal 340 KUHP, dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP.
Penetapan tersangka, karena YA diyakini jadi orang diduga dengan sengaja menenggelamkan Dante sampai 12 kali, hingga akhirnya nyawa anak Tamara tersebut tidak tertolong.