Wagub Djarot targetkan tahun depan 50 persen SMP terapkan UNBK
Djarot meminta sekolah segera melakukan persiapan pelaksanaan UNBK sejak awal tahun ajaran baru.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2016 tingkat SMP berbasis komputer lebih praktis. Untuk itu, dia menargetkan penggunaan komputer untuk ujian akhir ini akan menjadi 50 persen tahun depan.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, pada pelaksanaan UN tahun 2015/2016, ada sebanyak 1.531 SMP di Jakarta yang menyelenggarakan UN SMP. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 111 sekolah yang melaksanakan UNBK. Atau sekitar 7,25 persen dari sekolah penyelenggaraan UN SMP.
Sekolah yang menggelar UNBK dengan rincian 38 SMP negeri (13 persen), 69 SMP swasta (8 persen), empat Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri (9 persen) dan dua MTs swasta (0,98 persen).
"Tahun ini sudah bagus. Tahun ini saja SMP negeri yang UNBK sudah ada 13 persen dan SMP swasta sudah delapan persen," kata Djarot seusai meninjau pelaksanaan UNBK di SMPN 49, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (10/5).
Mantan Wali Kota Blitar ini optimistis target 50 persen atau 146 SMP Negeri dari total jumlah SMP Negeri di Jakarta dapat menyelenggarakan UNBK. Untuk itu sekolah segera melakukan persiapan pelaksanaan UNBK sejak awal tahun ajaran baru.
"Tahun depan kami targetkan 50 persen SMP negeri sudah bisa menerapkan UNBK. Memang mau menerapkan UNBK itu tidak bisa langsung, tapi harus disiapkan sejak awal. Kalau perlur sejak tahun ajaran baru," ujarnya.
Djarot menceritakan, dirinya sengaja melakukan peninjauan pada SMP Negeri 20 dan SMP Negeri 49. Alasannya karena kedua sekolah ini menggunakan sistem UN yang berbeda. Sehingga bisa melakukan perbandingan.
"Memang saya sengaja ambil dua sekolah yang berdekatan untuk ditinjau hari ini. SMPN 20 itu berbasis kertas dan SMP 49 berbasis komputer. Dari hasil evaluasi, dengan UNBK lebih praktis," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, praktis yang dimaksud adalah selain paperless dan ramah lingkungan, anak-anak didik juga bisa mandiri dan tingkat kejujuran lebih tinggi. Selain itu, pengawasan ujian lebih mudah dan tidak terjadi kebocoran soal.
"Jadi benar-benar aman. Hingga hari kedua UNBK tingkat SMP tidak ada kendala. Insya Allah lancar semua," terangnya.
Sedangkan ketersediaan listrik, Djarot menegaskan Pemprov DKI Jakarta telah mendapatkan jaminan dari PT PLN. Bahwa selama pelaksanaan UNBK, tidak akan terjadi pemutusan listrik.
"Listrik sudah ada jaminan dari PLN. Jadi listrik tidak akan padam. Kalau pun padam, kita akan sediakan genset. Jadi pelaksanaan UN, aman dan lancar," tutupnya.