Pendekatan yang akan diambil oleh pemerintahan Prabowo adalah kombinasi antara data sains dan ilmu humaniora.
Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan. Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun.
kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07).
Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan fokus pada peningkatan investasi, khususnya dalam bidang pendidikan dan program makan bergizi gratis untuk anak-anak, serta menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.
"Ini menjadi konteksnya kita. Jadi pertumbuhan PDB itu akan relate ke banyak hal termasuk ke investasi yang bisa kita lakukan ke anak-anak. Nah, selama 5 tahun ke depan inilah yang harus kita lakukan," jelas dia.
Dirgayuza juga menyoroti beberapa tantangan yang harus dihadapi, termasuk perubahan iklim, keterbatasan bonus demografi, dan perlambatan ekonomi global. Selain itu, ketegangan internasional seperti konflik bersenjata di Palestina dan potensi konflik di wilayah sekitar, seperti Taiwan dan Laut Natuna Utara, juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
"Lalu apa yang mau kita, bagaimana caranya? Dan apa yang harus kita hadapi, kita harus mengetahui. Kita menghadapi perubahan iklim, misalkan," imbuh dia. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, pendekatan yang akan diambil oleh pemerintahan Prabowo adalah kombinasi antara data sains dan ilmu humaniora.
"Nah, pendekatan yang kita lakukan adalah gabungan antara data sains sama human science," ungkap dia. Dia menilai strategi ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang komprehensif dan berbasis pada pemahaman mendalam terhadap situasi sosial dan ekonomi.
Lebih lanjut, pemerintahan Prabowo berharap bahwa dengan strategi ini, Indonesia tidak hanya dapat mencapai target PDB yang ditetapkan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Prabowo menilai Pilpres satu putaran menghemat anggaran negara sehingga dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Prabowo merasa yakin Indonesia bisa mencapai pertumbuhan itu, lantaran negara punya modal yang sangat besar.
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Namun, Prabowo tidak menyebut dari negara mana menteri itu berasal.
"Kalau kau tidak setuju, enggak usah gabung di kabinet Prabowo-Subianto," kata Prabowo.
Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah pada Mei 2024 sudah mencapai Rp8.353,02 triliun.
Hal itu menjadi tantangan dan beban Pemerintahan baru untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dan investasi yang sangat besar.
Untuk memperoleh anggaran sebanyak itu harus dibarengi dengan peningkatan ekspor sawit.
Kebijakan hilirisasi akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan.
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.