Wagub DKI Respons Interpelasi DPRD: Kami akan Terbuka & Transparan soal Formula E
Meski demikian, Ariza berharap DPRD dan Pemprov bisa berdiskusi dan bermusyawarah tanpa perlu ada interpelasi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI siap memberikan penjelasan atau keterangan terkait program balap mobil listrik atau Formula E kepada DPRD DKI.
Hal ini menyusul wacana dari DPRD DKI Jakarta yang ingin menggunakan hak interpelasi terkait Formula E ini.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
"Ya itu kan hak setiap DPRD menggunakan haknya dan kami akan menjelaskan," kata Ariza pada wartawan, Rabu (18/8).
Meski demikian, Ariza berharap DPRD dan Pemprov bisa berdiskusi dan bermusyawarah tanpa perlu ada interpelasi.
"Sebelum sampai interpelasi, mudah-mudahan tidak ada interpelasi, kita bisa dialog, bisa diskusi. Semua bisa ditanyakan secara terbuka, secara transparan. Kami akan jelaskan secara terbuka dan transparan," katanya.
Terkait tudingan DPRD DKI soal potensi kerugian Rp106 miliar apabila Formula-E jadi digelar, Ariza menegaskan hal itu adalah tugas dari BPK untuk memastikannya.
"Soal kerugian dan lainnya kita nanti menunggu. Itu kan tugas dari BPK, sejauh ini belum ada laporan dari BPK yang menyampaikan ada kerugian karena Formula E. BPK tugasnya sekali lagi, melakukan pemeriksaan, itu tugasnya. Setiap tahun kita menyampaikan seluruh program dan kinerja pelaporan keuangan dan alhamdulillah DKI Jakarta justru mendapatkan WTP dari BPK. Artinya pertanggungjawaban keuangan kami baik," bebernya.
Politikus Gerindra itu juga menjelaskan alasan adanya revisi uji kelayakan Formula-E. Hal itu menurutnya lantaran adanya pandemi.
"Tentu semua kegiatan ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi pandemi. Tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Kegiatan Formula E di seluruh dunia disesuaikan dengan situasi dan kondisi pandeminya, tidak terkecuali Jakarta," katanya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Interpelasi Anies soal Formula E, Sudah 13 Anggota DPRD Teken Dokumen
Soal Rencana Interpelasi Formula E, Wagub DKI Tak Ikut Campur Urusan DPRD
Kalkulasi PSI DPRD DKI: Pemprov Harus Bayar Rp2 Triliun Hanya untuk DP Formula E
Anggota DPRD DKI Sayangkan Ingub Terkait Formula E Terbit di Tengah Pandemi
PSI: Anies Jangan Tunggangi Uang Rakyat Demi Pilpres 2024
PSI Desak Pemprov DKI Serahkan Studi Kelayakan Formula E