Wagub DKI: Vaksinasi Tenaga Kesehatan Dosis 1 dan 2 Mencapai 65,3 Persen
Total 214.523 dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebutkan pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 tahap satu dan dua kepada tenaga kesehatan (nakes) di Jakarta telah mencapai 65 persen.
"Untuk tenaga kesehatan sendiri dosis satu dan dua itu sudah 65,3 persen terkait vaksin," kata Riza kepada wartawan, Jumat (26/2).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Riza merinci saat ini tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin tahap pertama sebanyak 141.225 dosis. Sementara tahap kedua sebanyak 73.298 dosis. Total 214.523 dosis telah disuntikkan kepada tenaga kesehatan.
"Kemudian saat ini juga sudah mulai dilaksanakan selain nakes sudah pedagang pasar, sudah mulai, juga pendidikan, wartawan, para atlet, kemudian akan dimulai juga hotel buat wirausaha pariwisata dan lain-lain. Prinsipnya secara bertahap kita mulai ke sektor lain di samping nakes. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita akan masuk ke masyarakat," jelasnya.
Atas hal itu, Ahmad meminta masyarakat untuk ikut mendukung program vaksinasi Covid-19 yang sedang digulirkan. Menurutnya masyarakat harus menyakini kalau vaksin Covid-19 yang disuntikan telah aman.
"terkait masih adanya survei-surveu menyampaikan sanksi terhadap efek sampingan, ada yang bilang tidak halal, sudah sangat jelas MUI menyampaikan ini halal dan pakar kesehatan juga menyampaikan tidak ada efek samping dan ini baik," tuturnya.
Terkait target vaksinasi, Riza menuturkan pihaknya tetap akan mengikuti keputusan dan alur yang telah disusun oleh pemerintah pusat. Dengan menyesuaikan pendistribusian dosis vaksin ke setiap daerah-daerah.
"Tentu kami memahami keterbatasan vaksin yang ada karena seluruh dunia membutuhkan vaksin dan kami mengerti bahwa pusat harus membagi dengan provinsi lain. Jadi kami mengikuti apa yang menjadi kebijakan dan keputusan pusat itu yang kami laksanakan," ujarnya
"Sekalipun kami punya kemampuan yang luar biasa sebetulnya, 19.741 orang per hari kemampuan kita melakukan penyuntikan. Faskes kita ada 511 kemudian pelaksanaannya ada 1.648 vaksinator. Jadi kalau vaksinnya banyak kita bisa lakukan lebih cepat di Jakarta. Tapi kami memahami dan berikan kesempatan kepada daerah lain," sambungnya.
Baca juga:
Kemenkes: 1.583.581 Orang Terima Dosis 1 Vaksin Covid-19, Dosis 2 Sebanyak 865.870
Kimia Farma Impor Vaksin Sinopharm-Moderna untuk Vaksinasi Mandiri
Bio Farma Mulai Jajaki Kerja Sama dengan Sinopharm dan Moderna
Pembelajaran Tatap Muka Disarankan Setelah Vaksinasi untuk Siswa
Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong Tidak Bisa Gunakan Faskes Pemerintah