Yusril: Ahok jangan cuma suruh Lurah dan Camat menggusur saja dong
Yusril mengecam jika Ahok mengeluarkan surat resmi penggusuran dan pembongkaran di Kampung Luar Batang.
Kuasa hukum warga Kampung Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, akan melawan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait penggusuran warga Kampung Luar Batang. Yusril mengecam jika Ahok mengeluarkan surat resmi penggusuran dan pembongkaran di Kampung Luar Batang.
"Kalau sampai Gubernur Ahok mengeluarkan surat perintah penggusuran dan pembongkaran, kami akan lawan di pengadilan. Pak Ahok jangan cuma suruh Lurah dan Camat menggusur saja dong," kata Yusril di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (3/5).
Yusril mengungkapkan warga Kampung Luar Batang terdiri dari tiga RW, yaitu RW 1, RW 2, dan RW 3. Kebanyakan dari mereka memiliki sertifikat tanah, sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), hak milik, girik. Bahkan ada yang memiliki akta jual-beli saat zaman kolonial Belanda.
Saat ini, kata Yusril, sebagian warga telah menyerahkan salinan surat-surat itu kepada dirinya. Saking banyaknya, tidak ingat jumlah warga yang menyerahkan surat-surat itu sebagai bukti otentik dari status kepemilikan tanah Kampung Luar Batang.
"Kalau pun mereka tidak punya mungkin mereka punya girik, akta jual beli dan itu merupakan alat-alat bukti," tutur Yusril.
Pengacara kondang ini menyayangkan Pemprov DKI yang hingga saat ini tidak bisa membuktikan kepemilikan pemerintah terhadap tanah Kampung Luar Batang. Yusril menduga kuat kalau Kampung Luar Batang memang milik warga. Sehingga Pemprov DKI harus membeli atau memberikan ganti rugi kepada warga jika akan menggunakan tanah itu untuk kepentingan pemerintah.
"Kalau Pemda DKI mau tanah itu dia harus ganti rugi dan diubah statusnya dari milik rakyat menjadi Hak Guna Bangunan (HGB) atau hak pakai," tegas Yusril.
Diketahui, warga Kampung Luar Batang, menolak ditertibkan dan melayangkan gugatan terhadap Pemprov DKI Jakarta, ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu diajukan karena warga merasa terdesak dengan waktu yang diberikan Pemprov untuk menggusur kawasan yang masuk Pelabuhan Sunda Kelapa, itu.
Gugatan itu pun membuat penertiban hingga kini urung dilakukan Pemprov DKI. Padahal, Ahok sendiri mengatakan, penggusuran warga Kampung Luar Batang, akan dilakukan pada Mei, ini.
Baca juga:
Sekda DKI: Saya bawa Rp 20 juta ke Luar Batang, baru ambil gajian
Pulang tengah malam dari Luar Batang, Sekda tak tahu ada kebakaran
Sekda DKI: Saya enggak diapa-apain warga Luar Batang
Warga Luar Batang curiga rumahnya dibakar oleh orang tak dikenal
Sekda ngaku aneh kedatangan ke Luar Batang dialihkan ke kantor camat
Sekda sebut Rp 1 M buat bantu Masjid Luar Batang & seragam marbot
Warga Luar Batang pasang spanduk tolak penggusuran
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah batu naga? Sebuah penemuan arkeologi mengungkap batu setinggi 3,5 meter yang berasal dari abad ke-16 SM, digunakan oleh masyarakat prasejarah yang disebut Armenia untuk mengubur dua bayi baru lahir dan seorang wanita dewasa di bawahnya.