4 Fakta Bukit Mendelem, Wisata Favorit di Pemalang yang Dijuluki 'Gunung Jimat'
Walaupun pusat kotanya berada di pesisir Pantai Utara yang panas, namun Pemalang juga punya wisata pegunungan. Salah satu tempat wisata terkenal di sana adalah Bukit Mendelem. Dari bukit itu, wisatawan bisa melihat keindahan Gunung Slamet yang menjulang dengan indahnya.
Walaupun pusat kotanya berada di pesisir Pantai Utara yang panas, namun Pemalang juga punya wisata pegunungan yang letaknya berada di sisi selatan wilayah kabupaten tersebut. Salah satu tempat wisata terkenal di sana adalah Bukit Mendelem. Dari bukit itu, wisatawan bisa melihat keindahan Gunung Slamet yang menjulang dengan indahnya.
Melansir dari Liputan6.com, Bukit Mendelem bukanlah bukit biasa. Masyarakat setempat biasa menjulukinya dengan nama 'Gunung Jimat'. Tak hanya sebagai tempat wisata, ternyata di sana terdapat makam-makam keturunan raja dan petilasan para wali.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Selain terkenal di kalangan warga Pemalang, ternyata Bukit Mendelem juga terkenal di kalangan wisatawan tanah air. Pada 2019 lalu, tempat wisata ini menyabet gelar Anugerah Pesona Indonesia kategori wisata petualangan. Berikut 4 fakta wisata Bukit Mendelem di Cilacap.
Awalnya Hanya Bukit Biasa
Sebelum terkenal sebagai tempat wisata, Bukit Mendelem awalnya hanyalah bukit biasa. Berada di ketinggian 1.450 mdpl, dulunya masih banyak fasilitas yang kurang layak.
Namun seiring dengan meningkatnya tren wisata khususnya yang berada di perbukitan, tempat itu menjelma menjadi destinasi wisata kekinian. Dari atas bukit itu, wisatawan akan disuguhi dengan keindahan Gunung Slamet yang menjulang kokoh. Sementara itu di sekelilingnya ada hamparan pepohonan yang hijau dan deretan rumah penduduk yang memesona.
Punya Banyak Spot Petualangan
Berjarak sekitar 43 kilometer dari pusat Kota Pemalang, Bukit Mendelem menawarkan banyak spot petualangan. Beberapa spot petualangan itu di antaranya camping ground, flying fox, spot gardu pandan dan spot swafoto. Selain itu, tempat ini punya wahana via verrata tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Gunung Parang, Purwakarta.
Untuk bisa merasakan via Verrata itu, pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp40.000 hingga Rp100.000 per orang tergantung panjang jalurnya. Tapi biaya yang dikeluarkan sebanding dengan didapat berupa pengalaman memanjat tebing yang tinggi dengan hamparan pemandangan yang indah.
Dijuluki "Gunung Jimat"
Selain dikenal memiliki spot wisata, Bukit Mendelem ternyata dikenal dengan julukan 'Gunung Jimat'. Melansir dari Maszaladventure.com, julukan itu diberikan karena bukit itu banyak menyimpan benda pusaka.
Di puncaknya terdapat makam seorang Raja Jawa bernama Rahiyangta Panaraban. Di sana pula terdapat petilasan Damar Wulan dan Raden Patah. Maka tak heran apabila banyak orang mencari pesugihan di tempat itu khususnya pada malam hari saat kondisi sudah sepi dan sunyi.
Cocok untuk Tempat Gowes
Rute menuju Bukit Mendelem memiliki jalanan naik turun yang bisa memicu adrenalin bagi para pengendara. Bagi pecinta olahraga gowes atau sepedaan, rute ini menjadi kian menantang. Mantan Kepala Dinas Pariwisata Pemalang, Sapardi, turut langsung mencoba rute itu dari pusat Kota Pemalang beserta teman-temannya dari komunitas sepeda Al-Amin Gowes Club.
“Obyek wisata ini memang lumayan bagus. Saya dan kawan-kawan datang langsung mencoba jalur ini. Biar tambah ramai wisatanya,” ungkap Sapardi dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (28/10)