4 Fakta Menarik Gaya Hidup Minimalis Seperti yang Dilakukan Raditya Dika
Raditya Dika menjual barang-barang mewah miliknya karena mulai menerapkan hidup minimalis.
Beberapa waktu lalu, penulis dan stand up comedian Raditya Dika sempat menjual koleksi jam tangan mewahnya. Hal tersebut tentu membuat publik bertanya-tanya.
Melalui salah satu konten di channel YouTubemiliknya, Raditya Dika akhirnya buka suara. Bukan tanpa alasan, Raditya Dika menjual barang-barang mewah miliknya karena mulai menerapkan hidup minimalis.
-
Apa yang dirayakan Tarra Budiman dan Gya Sadiqah? Gadis yang bernama lengkap Kayma Jayna Agyra ini tampak sangat bahagia. Tarra dan Gya memutuskan untuk merayakan dengan cara yang sederhana, hanya dengan membeli kue lucu dan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Tri Heriyanto memulai budidaya talas pratama? Empat tahun sudah Tri Heriyanto menjalankan budidaya talas pratama pada sebuah lahan yang berlokasi di Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa yang diharapka Terry Putri? Terry Putri & Derly Darmawan Jalin LDR Karena itu, Terry sangat mengharapkan untuk bisa tinggal bersama suaminya di Indonesia.
-
Siapa yang ikut memberikan dukungan di gala premiere film Raditya Dika? Tidak hanya istri dan anak tercinta yang hadir, tetapi juga adik-adik Raditya Dika yang meluangkan waktu untuk menghadiri gala premiere film terbarunya.
-
Siapa saja yang ikut berlibur dengan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi? Tidak hanya berdua saja, sepertinya pasangan ini juga ditemani oleh dua teman lainnya yang turut bersenang-senang di tempat tersebut.
©2020 Merdeka.com/ youtube Radiyta Dika
Tak hanya Raditya dika, ternyata banyak tokoh terkenal yang juga mengadopsi konsep hidup minimalis. Steve Jobs, Mark Zuckerberg hingga Bob Sadino menerapkan konsep hidup tersebut.
Dari penampilan mereka terlihat sangat sederhana. Mark Zuckerberg selalu tampil dengan kaos abu-abu. Sementara Bob Sadino selalu identik dengan kemeja safari dan celana pendeknya.
Miskonsepsi Gaya Hidup Minimalisme
Meski sudah mulai dikenal dan diterapkan sebagian orang, konsep hidup minimalis ini tidak luput dari miskonsepsi. Beberapa stigma yang berkembang soal gaya hidup minimalis justru salah kaprah.
Seperti adanya anggapan bahwa gaya hidup minimalis harus memiliki tidak lebih dari 100 barang, harus menggunakan latar rumah dan interior yang serba putih, sampai anggapan bahwa seorang minimalis tidak bisa membangun keluarga dan mempunyai anak.
2020 Merdeka.com/ pinterest
Adanya konsep yang disalahartikan dan berkembang luas di masyarakat, tidak menutup kemungkinan gaya hidup minimalis menjadi suatu hal yang dihindari. Padahal gaya hidup minimalis ini mampu memberikan banyak manfaat jika diterapkan dengan benar.
Berikut Merdeka.com merangkum beberapa fakta menarik tentang gaya hidup minimalis :
Mengurangi Perilaku Konsumtif
2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Menerapkan gaya hidup minimalis berarti mau berkomitmen untuk mengubah cara pandang dalam hal konsumsi. Menurut aliran minimalis, pola konsumsi yang tidak didasarkan oleh kebutuhan dan prioritas adalah sesuatu hal yang tidak perlu.
Misalnya ketika berkunjung ke suatu tempat atau hanya membuka aplikasi online shop, sering kali muncul keinginan untuk membeli barang-barang baru. Efek yang sering dikenal dengan istilah laper mata ini kerap menggiring masyarakat ke dalam pola hidup konsumtif.
Terus mengikuti hasrat untuk membeli barang tersebut. Padahal belum tentu barang yang dibeli adalah barang yang dibutuhkan. Ini menjadi satu alasan yang dihindari dalam gaya hidup minimalis.
Minimalis berusaha menghindari barang-barang yang tidak perlu dan tidak bernilai guna dengan belajar menjadi conscious consumer, yaitu sikap konsumsi dengan penuh kesadaran.
Mengurangi Stres dan Memberikan Kebebasan
2020 Merdeka.com/ ilustrasi liputan6.com
Barang-barang yang tertumpuk di dalam kamar sering kali menjadi pemandangan yang tidak enak dilihat. Suasana kamar menjadi terkesan sempit dan kecil oleh adanya tumpukan barang yang mungkin sudah tidak terpakai.
Ini yang sering kali membuat pikiran menjadi bertambah stres dan suntuk karena terbatasnya ruang untuk bergerak. Bahkan ide-ide pun menjadi sulit muncul ketika berada pada ruangan yang penuh. Hal seperti ini berusaha dikurangi oleh gaya hidup minimalis.
Dengan menerapkan konsep less is more, yaitu semakin dikelilingi oleh sedikit barang yang bernilai guna, semakin banyak manfaat yang dirasakan.
Sedikit barang yang bernilai guna dan tertata dengan baik pun dapat memberikan ruang kosong untuk bebas bergerak. Suasana ini sangat mendukung untuk berpikir dengan jernih dan lebih rileks.
Menjadi Lebih Produktif
2020 Merdeka.com/ ilustrasidok. Pixabay.com
Sedikitnya barang yang tertata dan terbukanya ruang kosong untuk bebas bergerak, memudahkan kita untuk menjadi lebih produktif dalam menjalani hari. Segala aktivitas menjadi mudah dan leluasa untuk dilakukan. Pekerjaan pun akan lebih mudah terselesaikan.
Selain itu ide-ide atau inspirasi juga dapat lebih mudah muncul ketika pikiran tidak stres. Hal ini menjadi satu keuntungan tersendiri yang bisa dirasakan, khususnya bagi para pekerja di dunia kreatif yang membutuhkan banyak ide dan inspirasi baru dalam berkarya.
Menjadi Lebih Bahagia
2020 Merdeka.com/ ilustrasirunescape4money
Dalam gaya hidup minimalis mempercayai bahwa ketika seseorang dikelilingi oleh barang-barang dengan jumlah sedikit namun mempunyai value atau nilai penting bagi si pemilik maka seseorang itu akan mendapatkan sebuah fulfilment atau perasaan penuh.
Perasaan penuh ini kemudian membuat seseorang merasa cukup dan nyaman dengan apa yang dimiliki. Ketika telah merasa cukup dan nyaman dengan apa yang sudah ada maka tidak dipungkiri seseorang tersebut akan merasakan suatu kebahagiaan. Mereka juga dapat menikmati hidup menjadi lebih berarti.