7 Langkah Sederhana Memulai Gaya Hidup Minimalis untuk Pemula, Ternyata Bisa Bikin Lebih Bahagia!
Gaya hidup minimalis bisa memberikan ketenangan dan kestabilan dalam hidup.
Di tengah gempuran era digital seperti sekarang ini, kekuatan konten di media sosial seringnya bikin kamu merasa membutuhkan berbagai barang yang dipromosikan. Upgrade ponsel setiap kali ada keluaran terbaru, update dengan fashion items yang lagi booming, atau mengisi rumah dengan berbagai pernak-pernik yang kamu rasa memang butuh.
Tanpa disadari hal ini bikin kamu jadi lebih boros karena harus beli, beli, dan beli lagi. Belum lagi menumpuknya barang-barang yang ada di rumah bikin kamu bingung dengan tempat penyimpanan. Merasa terjebak dengan kondisi tersebut?
Padahal, kamu bisa kok hidup dengan barang minimal yang ternyata efeknya juga bisa bikin lebih tenang dan bahagia. Yuk, kenalan dulu dengan gaya hidup minimalis dan langkah sederhana memulainya buat para pemula!
-
Apa itu gaya hidup minimalis? Melansir dari Liputan6.com, gaya hidup minimalis umumnya mengacu pada pengurangan jumlah harta benda seseorang untuk jalani kehidupan lebih sederhana.
-
Bagaimana cara hidup minimalis? Hidup minimalis bukan hanya tentang mengurangi jumlah barang atau mendekati estetika yang bersih, tetapi juga melibatkan penghapusan kebingungan emosional dan mental.
-
Bagaimana cara mudah merawat rumah minimalis? Selain itu, rumah bergaya minimalis menjadi kian diminati lantaran proses perawatannya yang lebih mudah. Ini karena di dalam konsep rumah minimalis tak perlu banyak perabotan rumah tangga.
-
Apa manfaat hidup minimalis untuk jiwa? Dengan mengurangi kebisingan dan kekacauan dalam kehidupan sehari-hari, hidup minimalis dapat membawa ketenangan dan kedamaian mental.
-
Kenapa hidup minimalis penting? Secara keseluruhan, hidup minimalis bukan hanya suatu tren sementara, tetapi merupakan cara pandang yang dapat membentuk kehidupan yang lebih bermakna dan autentik.
-
Bagaimana desain rumah minimalis? Dengan desain yang kompak namun fungsional, rumah-rumah ini menarik perhatian baik dari kalangan muda maupun keluarga berpenghasilan menengah.
Minimalis adalah sebuah filosofi, jadi bukan gaya hidup yang didasarkan pada tren yang lagi berkembang dan bisa hilang kapan saja. Joshua Becker dalam bukunya Becoming Minimalist menyebutkan bahwa gaya hidup minimalis menjadi sebuah upaya untuk mendapatkan kebahagiaan dengan memprioritaskan hal penting saja.
Jadi, gaya hidup ini mengangkat konsep kehidupan sederhana dan kesadaran kalau kualitas hidup seseorang itu bukan ditentukan dari seberapa banyak barang yang dimiliki. Dengan hidup minimalis, kamu bisa belajar menjalani hidup dengan sederhana dan menjauhkan diri dari keinginan konsumtif yang sebenarnya nggak perlu.
Mindset minimalis ini bisa terbentuk dengan membiasakan diri berpikir "apakah barang ini benar-benar dibutuhkan?" saat akan membeli sesuatu atau mulai menerapkan untuk tidak menyimpan banyak barang di dalam rumah dan memanfaatkan space yang ada untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya sebagai space untuk olahraga.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hidup minimalis bukan hanya sekadar tren yang bisa pergi kapan saja. Jadi, penting untuk menetapkan tujuan terlebih dulu sebelum memutuskan untuk menjalani gaya hidup ini.
Dengan memiliki tujuan, hidup bisa lebih terarah. Misalnya kamu ingin hidup minimalis dengan tujuan agar bisa lebih hemat, bisa memiliki space yang lebih luas di rumah, atau keinginan untuk mendapatkan ketenangan tanpa harus bingung memikirkan barang apa yang dibeli, dan masih banyak lagi lainnya.
Lakukan secara perlahan dengan memilih satu ruangan terlebih dulu untuk decluttering, misalnya kamar. Kamu bisa mulai pilah-pilih mana barang yang sudah nggak digunakan, pakaian lama yang sudah nggak pernah terpakai, dan berbagai tumpukan barang lainnya. Jika sudah selesai, baru beralih ke ruangan lain saat kamu ada waktu lagi.
Saat melakukan decluttering, pastikan selalu pegang prinsip 'keep, donate, throw'.
Barang yang masih digunakan bisa tetap disimpan. Sementara itu yang sudah lama nggak terpakai bisa didonasikan atau dibuang jika memang sudah tidak layak pakai.
Supaya bisa menerapkan prinsip minimalis dalam hal pakaian, penting banget nih buat menciptakan 'capsule wardrobe'. Di dalamnya, kamu bisa menyimpan berbagai fashion items yang bersifat timeless, jadi nggak terkesan ketinggalan zaman saat digunakan kapan saja. Menarik kan?
Dengan memiliki capsule wardrobe, kamu bisa meminimalisir alasan untuk membeli pakaian karena sudah ketinggalan zaman. Pastikan pakaian yang ada di dalamnya memiliki warna netral sehingga bisa di-mix and match dengan mudah.
Hindari membeli barang hanya untuk menambah yang sudah ada di dalam rumah. Biasakan untuk membeli hanya untuk mengganti barang yang memang sudah rusak atau sudah tidak bisa digunakan lagi.
Hal ini bisa membantu untuk mendukung gaya hidup minimalis dan mengurangi timbunan barang yang nggak perlu. Jadi, belajarlah menahan diri untuk membeli apa yang tidak kamu butuhkan saat ini.
Dengan menerapkan gaya hidup minimalis, kamu juga bisa membiasakan diri untuk menahan keinginan membeli barang yang tidak perlu. Jadi, terhindar dari gaya hidup konsumerisme juga. Selamat mencoba ya!