Ini Beda Gaya Hidup Minimalis dan Frugal Living yang Hits di Kalangan Muda
Secara umum gaya hidup minimalis ini hampir mirip dengan Frugal Living atau gaya hidup berhemat. Namun keduanya ternyata memiliki sejumlah perbedaan.
Secara umum gaya hidup minimalis ini hampir mirip dengan Frugal Living atau gaya hidup berhemat. Namun keduanya ternyata memiliki sejumlah perbedaan.
Ini Beda Gaya Hidup Minimalis dan Frugal Living yang Hits di Kalangan Muda
Ini Beda Gaya Hidup Minimalis dan Frugal Living yang Hits di Kalangan Muda
Tren gaya hidup minimalis tengah menjadi topik hangat di Amerika Serikat (AS). Secara umum gaya hidup minimalis ini hampir mirip dengan Frugal Living atau gaya hidup berhemat. Namun keduanya ternyata memiliki sejumlah perbedaan. Melansir dari Liputan6.com, gaya hidup minimalis umumnya mengacu pada pengurangan jumlah harta benda seseorang untuk jalani kehidupan lebih sederhana.
-
Apa yang dimaksud dengan gaya hidup minimalis? Minimalis adalah sebuah filosofi, jadi bukan gaya hidup yang didasarkan pada tren yang lagi berkembang dan bisa hilang kapan saja.
-
Kenapa rumah minimalis diminati generasi muda? Desain rumah minimalis menjadi kian diminati oleh generasi muda. Konsep hunian minimalis dipilih lantaran biaya pembuatannya yang lebih murah dibandingkan desain rumah konvensional.
-
Kenapa orang memilih gaya hidup frugal? Setelah adanya pandemi covid-19, gaya hidup frugal living menjadi pilihan masyarakat untuk lebih menghemat pengeluaran untuk menuju kondisi keuangan yang lebih mapan di kemudian hari.
-
Bagaimana cara hidup minimalis? Hidup minimalis bukan hanya tentang mengurangi jumlah barang atau mendekati estetika yang bersih, tetapi juga melibatkan penghapusan kebingungan emosional dan mental.
-
Kenapa orang ingin hidup minimalis? Joshua Becker dalam bukunya Becoming Minimalist menyebutkan bahwa gaya hidup minimalis menjadi sebuah upaya untuk mendapatkan kebahagiaan dengan memprioritaskan hal penting saja.
-
Apa yang dilakukan dalam frugal living? Seseorang yang mengadopsi frugal living akan memilih memasak makanan sehat daripada membeli makanan di luar, membeli produk lokal berkualitas tanpa harus maniak merek, tidak memusingkan fashion atau gadget yang terus menerus up to date.
Hasilnya seseorang yang menjalankan gaya hidup minimalis tidak perlu lagi meluangkan waktu atau menyisihkan uang demi memelihara dan mengatur harta benda. Misalkan, semua barang bisa masuk ke dalam satu tas ransel dan tinggal di rumah mungil. Dengan cara ini seseorang tidak pelu lagi menyelesaikan banyak pekerjaan rumah tangga, bersih-bersih dan mengatur rumah sehari-hari. Hal yang sering dilakukan seseorang yang memenuhi rumah dengan empat kamar tidur dan penuh dengan harta benda.
Sementara itu, gaya hidup hemat atau frugal living hanya mengacu pada pendekatan ekonomi untuk konsumsi.
Seringkali terfokus pada uang, tetapi juga sebar ke sumber daya lain yakni waktu dan energi.
Misalkan seseorang investasikan waktu untuk evaluasi beberapa opsi pembelian, termasuk tidak membeli barang sama sekali, meminjamnya, menyewanya dan sebagainya. Memilih salah satu barang yang dianggap sebagai nilai terbaik yang bertahan lama. Mereka berlatih berhemat. Seseorang yang jalankan frugal living memaksimalkan nilai yang diperoleh dari salah satu sumber uangnya.
Lantas apa saja perbedaan gaya hidup minimalis dan frugal living?
Simak ulasannya berikut ini yang dilansir dari Minimal Focus.
1. Frugal living bersifat reaktif, Minimalis bersifat proaktif
Berbicara tentang gaya hidup minimalis dan berhemat, minimalis merupakan pendekatan yang lebih proaktif. Dengan adopsi pola pikir minimalis, Anda membuat keputusan tentang apa yang paling penting bagi Anda. Anda dengan hati-hati memilih jenis materi apa yang dibutuhkan dan belajar menyeimbangkan prioritas di berbagai bidang kehidupan Anda. Singkatnya merancang struktur hidup Anda.
Di sisi lain, seseorang yang berhemat berusaha membuat gajinya bertahan lama. Ini juga bisa menjadi keputusan proaktif. Namun, dalam banyak kasus, ini dinilai reaksi terhadap kesulitan keuangan tertentu. Misalkan ada utang karena pinjaman mahasiswa. Berhemat akan menjadi reaksi selama tahun-tahun pertama seseorang bekerja. Ini akan menjadi reaksi yang cerdas karena belajar hidup dengan lebih sedikit, tetapi kemungkinan besar itu bukan keinginan.
Itu perbedaan antara minimalis dan berhemat. Merapikan hidup Anda adalah sebuah pencarian. Sebuah pencarian yang berasal dari keinginan untuk mencapai lebih banyak fokus, kebebasan dan kendali.
Dalam pengertian ini, minimalis menjadi tindakan, perjalanan bukan reaksi terhadap situasi tertentu. Meski berhemat dapat berperan tetapi bukan elemen utama dalam perjalanan menuju minimalis. Dibutuhkan lebih banyak waktu untuk menempa gaya hidup minimalis dari pada hidup hemat. Anda mulai dengan menyederhanakan hidup, merapihkan rumah, dan lainnya. Adopsi gaya hidup hemat dapat dikatakan lebih cepat. Tuliskan semua pengeluaran dan putuskan yang dapat dihapus.2. Minimalis Bukan Taktik Hemat Uang
Gaya hidup minimalis akan hasilkan keuntungan keuangan dalam jangka panjang. Namun itu tidak akan hasilkan pengembalian uang yang cepat. Meski menjual barang-barang yang tidak perlu dapat hasilkan uang, dampak pemotongan pengeluaran yang drastis dan didorong oleh penghematan jauh lebih terlihat.
Akibatnya, berhemat secara radikal akan menjadi satu-satunya solusi cepat jika Anda sangat membutuhkan uang. Itu kecuali jika Anda memulai skema 'cepat kaya'. Minimalis biasanya tidak berikan hasil yang cepat. Berhemat, sebaliknya. Hasilnya adalah jika Anda berada dalam masalah keuangan yang serius, berhemat instan akan lebih efektif dari pada minimalis yang lambat.
3. Frugal Living Tentang Pengurangan, Minimalis Tentang Intensionalitas
Gagasan hidup hemat jelas fokus pada pengurangan pengeluaran. Meskipun minimalis juga mengurangi kelebihan. Namun penekanannya terletak pada intensionalitas. Nyatanya, banyak orang minimalis yang habiskan banyak uang untuk apa pun yang mereka hargai.
Salah satu contoh Matt d’Avella, seorang pembuat film populer. Dia kini menjadi pelopor minimalis di Youtube dan Netflix. Karena dia membuat film untuk mencari nafkah, maka dia habiskan banyak uang untuk perlengkapan kamera, lebih dari USD30.000 atau sekitar Rp455,20 juta (kurs dolasr AS: 15.173). Sebagai contoh, seorang traveler tidak pernah menikmati backpacker dan tinggal di dorm. Namun, ia memilih belanjakan uang untuk Airbnb dan hotel. Bagi traveler tersebut, akomodasi yang layak sangat penting dan menghargainya. Jika seorang frugal living, traveler tersebut menyerah pada argumen keuangan untuk maksimalkan anggaran. Sebagai seorang minimalis, ia secara sadar memutuskan alokasikan anggaran dengan cara yang sesuai dengan preferensinya. Dalam hal ini, minimalis menyempurnakan kebiasaan belanja untuk penuhi prioritas. Habiskan dengan sengaja belum tentu kurang.4. Minimalis Jauh Lebih Fleksibel
Ada banyak cara untuk mengembangkan kebiasaan belanja hemat, hasilnya selalu sama. Dalam konteks ini, gaya hidup hemat didasarkan pada seni berhemat dengan sumber daya sendiri.
Minimalis memiliki pendekatan yang jauh lebih luas. Seperti disebutkan sebelumnya, perjalanan menuju minimalis terkait erat dengan kesadaran pribadi. Anda menjadi sadar akan kebutuhan. Banyak pemikir minimalis modern merujuk pada makna yang diberikan pada barang-barang kita. Akibatnya, gaya hidup minimalis menyesuaikan kebutuhan material Anda. Anda memiliki kekuatan penuh untuk memutuskan nilai dan kepentingan yang diberikan pada hartanya. Pada gilirannya, uraikan aturan pengeluaran Anda.
Minimalis vs frugal living dalam hal ini adalah perbedaan cukup mudah. Minimalis memungkinkan Anda untuk mengejar tujuan dengan membersihkan diri dari kelebihan di berbagai bidang. Berhemat adalah cara sederhana dan efektif untuk kurangi pengeluaran.
5. Minimalis Mencakup Lebih Banyak Aspek Kehidupan
Singkatnya, minimalis tidak hanya berhubungan dengan pengeluaran dan keuangan pribadi. Minimalis berfungsi sebagai pola pikir, nilai katalog dan mentalitas kerja.
Prinsip-prinsipnya melampaui bidang anggaran yang sempit dan memiliki latar belakang filosofis.