4 Sudut Pandang dalam Hikayat, Pahami Karakteristiknya
Sudut pandang adalah cara penulis menyampaikan cerita kepada pembaca.
Sudut pandang adalah cara penulis menyampaikan cerita kepada pembaca.
4 Sudut Pandang dalam Hikayat, Pahami Karakteristiknya
Bukan hanya itu, sudut pandang juga dapat menciptakan hubungan emosional yang mendalam yang memungkinkan pembaca melihat dunia dalam cerita melalui mata karakter. Tak heran, jika sudut pandang menjadi unsur penting yang harus ditentukan penulis dalam setiap karya tulisannya.
Sudut pandang ini bukan hanya terdapat dalam cerita cerpen dan karya kontemporer lainnya, tetapi juga termasuk karya lama seperti hikayat. Terdapat empat jenis sudut pandang dalam hikayat yang bisa digunakan.
Sudut pandang dalam hikayat ini meliputi sudut pandang orang pertama, orang kedua, orang ketiga, dan campuran. Masing-masing sudut pandang ini memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain.
Dengan begitu, penting untuk mengetahui jenis sudut pandang dalam hikayat dan bagaimana cara menentukan sudut pandang yang tepat dalam cerita. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum penjelasannya, bisa Anda simak.
Pengertian Sudut Pandang
Sebelum mengetahui jenis sudut pandang dalam hikayat, pertama perlu dipahami pengertian sudut pandang.
-
Apa definisi sudut pandang dalam sebuah cerita? Sudut pandang dalam sebuah cerita merujuk pada perspektif dari mana sebuah cerita diceritakan.
-
Bagaimana sudut pandang dalam hikayat membantu penulis untuk menghidupkan cerita? Penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis sudut pandang ini akan membantu pembaca memahami cara penulis hikayat menghidupkan cerita mereka dan memberikan dampak yang mendalam kepada pembaca.
-
Kenapa Teungku Chik Pante Kulu menulis Hikayat Prang Sabi? Tulisannya ini bertujuan untuk membakar semangat juang melawan penjajah Belanda.
-
Mengapa sudut pandang orang pertama sering digunakan dalam hikayat? Sudut pandang orang pertama memberikan pembaca akses langsung ke pikiran dan emosi karakter utama, memberikan pengalaman yang lebih intim dan mendalam.
-
Apa yang dilakuin kuda ngedul di cerita lucu Sunda? Unggal poe abdul ka kota mawa kudana keur ngajual barang dagangan anu loba diperlukeun ku urang kota. Ku sabab ngarasa hoream kudu indit mawa barang dagangan, kuda ngedul teh boga rencana nipu ka dununganana. Dina hiji poe si kuda teh dibawa ka kota ku abdul, rek dagang uyah dua karung.
-
Dimana saja sudut pandang orang pertama digunakan dalam hikayat? Penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama untuk membawa pembaca masuk ke dalam perasaan sang tokoh utama, menggambarkan keraguan, kehilangan, dan kesedihan yang mendalam.
Sudut pandang dalam sebuah cerita merujuk pada perspektif dari mana sebuah cerita diceritakan. Sudut pandang menentukan siapa atau apa yang berperan sebagai narator cerita dan bagaimana cerita tersebut disampaikan kepada pembaca.
Dengan kata lain, sudut pandang adalah posisi atau pandangan penulis dalam menceritakan kisah. Sudut pandang dapat berdampak pada pemahaman dan emosi pembaca terhadap cerita. Dalam hal ini, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga dalam ceritanya.
Pada cerita hikayat, sudut pandang yang digunakan penulis juga termasuk sudut pandang campuran. Ini adalah sudut pandang yang menggabungkan sudut pandang orang ketiga dan orang pertama untuk memberikan variasi dalam menceritakan cerita.
Sudut Pandang Orang Pertama
Berikutnya akan dijelaskan sudut pandang dalam hikayat untuk orang pertama.
Sudut pandang orang pertama adalah ketika penulis menceritakan cerita melalui pemikiran dan pengalaman karakter utama.Dalam sudut pandang ini, penulis menggunakan kata ganti "aku" atau "saya" untuk menceritakan cerita tersebut. Sudut pandang orang pertama memberikan pembaca akses langsung ke pikiran dan emosi karakter utama, memberikan pengalaman yang lebih intim dan mendalam.
Sementara itu, sudut pandang orang pertama juga dapat digunakan untuk menggambarkan tokoh sampingan. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, penulis dapat menghadirkan karakter utama dan sampingan dengan lebih mendalam, memungkinkan pembaca merasakan emosi, pengalaman, dan pertimbangan setiap karakternya.
Sudut Pandang Orang Kedua
Selanjutnya adalah sudut pandang dalam hikayat untuk orang kedua.
Sudut pandang orang kedua adalah jenis sudut pandang di mana penulis menggunakan kata-kata "kamu" atau "Anda" untuk merujuk pada tokoh utama atau pembaca.
Sudut pandang orang kedua jarang digunakan dalam karya fiksi, kecuali jika penulis ingin menciptakan komunikasi yang lebih pribadi antara narator dan pembaca. Dalam cerpen, penulis dapat memanfaatkan sudut pandang ini untuk memberikan pengalaman yang lebih dekat atau intens kepada pembaca.
Dengan menggunakan sudut pandang orang kedua, narator dapat langsung mengarahkan pembaca untuk menjalani kisah bersama tokoh utama. Hal ini memberikan kesan lebih emosional dan mendalam karena pembaca lebih terlibat secara langsung dalam peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita.
Sudut Pandang Orang Ketiga
Sudut pandang dalam hikayat lain bisa menggunakan orang ketiga.
Sudut pandang serba tahu/mahatahu adalah ketika penulis mengetahui segala hal yang terjadi dalam cerita, termasuk pikiran dan perasaan semua karakter. Penulis memiliki wawasan yang luas mengenai tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.
Sementara itu, sudut pandang terbatas adalah ketika penulis hanya fokus pada pemikiran dan perasaan satu atau beberapa karakter saja. Penulis memiliki keterbatasan informasi yang diberikan kepada pembaca.
Kemudian, sudut pandang pengamat adalah ketika penulis menjadi seperti orang ketiga yang melihat peristiwa-peristiwa dalam cerita, tanpa memasukkan pemikiran dan perasaan tokoh. Penulis hanya berada di luar cerita sebagai pengamat.
Sudut Pandang Campuran
Sudut pandang dalam hikayat terakhir bisa menggunakan campuran.
Sudut pandang campuran adalah jenis sudut pandang yang menggabungkan sudut pandang orang pertama dan orang ketiga. Dalam sudut pandang campuran, penulis dapat berada di dalam cerita namun bukan sebagai tokoh utama. Penulis juga dapat berada di luar cerita sebagai sosok yang serba tahu.Dalam sudut pandang campuran, penulis dapat menggunakan sudut pandang orang pertama sekaligus orang ketiga untuk menciptakan efek yang kompleks dalam cerita. Penulis dapat berada di dalam cerita untuk memberikan sudut pandang yang lebih mendalam tentang tokoh utama, namun juga dapat melompat ke sudut pandang orang ketiga untuk memberikan sudut pandang yang objektif dan meluas.
Tips Memilih Sudut Pandang
Setelah mengetahui jenis sudut pandang dalam hikayat, terakhir akan dijelaskan cara memilih sudut pandang yang tepat.
Berikut beberapa tips untuk memilih sudut pandang yang sesuai untuk cerita Anda:
• Pertimbangkan karakter utama: Identifikasi karakter utama atau protagonis dalam cerita Anda. Sudut pandang yang Anda pilih sebaiknya dapat membantu pembaca atau pemirsa untuk merasa terhubung dengan karakter ini.
• Pilih yang sesuai dengan jenis cerita: Misalnya, sudut pandang orang pertama cocok untuk cerita yang ingin memberikan wawasan langsung ke dalam pikiran dan perasaan karakter utama. Sudut pandang orang ketiga terbatas lebih umum digunakan untuk narasi yang lebih objektif.
• Pertimbangkan pengetahuan karakter: Pilih sudut pandang yang sesuai dengan pengetahuan karakter dalam cerita. Apakah karakter tersebut harus memiliki pengetahuan yang luas tentang dunia cerita atau hanya pengetahuan terbatas? Ini akan memengaruhi pilihan sudut pandang.
• Tentukan tingkat akses ke pikiran karakter: Apakah Anda ingin membuka pikiran karakter kepada pembaca, atau Anda ingin menyimpan beberapa misteri tentang pikiran karakter? Sudut pandang orang pertama dan orang ketiga terbatas memungkinkan untuk mengakses pikiran karakter, sementara sudut pandang orang ketiga omniscient memberi akses yang lebih luas.
• Pertimbangkan efek emosional yang diinginkan: Pikirkan bagaimana sudut pandang akan memengaruhi perasaan dan reaksi pembaca. Sudut pandang orang pertama bisa menciptakan perasaan empati yang kuat, sementara sudut pandang orang ketiga omniscient dapat menciptakan sudut pandang yang lebih jauh.
• Pertimbangkan perubahan sudut pandang: Jika cerita Anda melibatkan beberapa karakter penting, Anda dapat mempertimbangkan perubahan sudut pandang antara karakter-karakter tersebut untuk memberikan wawasan yang lebih luas.
• Baca cerita sejenis: Baca buku atau cerita pendek dengan sudut pandang yang berbeda untuk mendapatkan inspirasi dan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana sudut pandang memengaruhi cerita.