5 Jenis Ular Terbesar di Dunia dan Karakteristik Uniknya
Di bawah ini terdapat beberapa spesies ular terbesar di seluruh dunia beserta karakteristiknya.
Ular merupakan hewan melata dengan tubuh yang memanjang serta memiliki karakteristik yang unik. Di bawah ini disajikan beberapa spesies ular terbesar di seluruh dunia beserta karakteristiknya.
5 Jenis Ular Terbesar di Dunia dan Karakteristik Uniknya
Ular adalah hewan melata yang dikenal dengan tubuh panjang dan ramping.Hewan ini termasuk dalam kelompok reptil, mirip dengan kadal, tokek, dan buaya.
Ular memiliki beragam bentuk, ukuran, dan warna yang khas dan menarik.
Terdapat ribuan spesies ular yang dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, memungkinkan mereka untuk hidup di berbagai habitat yang tersebar di seluruh bumi, mulai dari hutan hujan tropis yang lebat hingga padang pasir yang tandus.
Selain ciri fisik tubuh yang memanjang dan besar, beberapa jenis ular juga memiliki karakteristik yang sangat unik.
Dilansir dari laman Merdeka.com, Selasa (31/10/2023), berikut beberapa jenis ular terbesar di dunia beserta karakteristiknya.
Green Anaconda
Peringkat pertama untuk jenis ular terbesar di seluruh dunia ditempati oleh Green Anaconda. Ular ini mampu mencapai panjang hingga 30 kaki dan memiliki bobot mencapai 550 pon.
Panjang ular ini sebanding dengan panjang rata-rata bus sekolah.
Secara umum, green anaconda betina memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada yang jantan.
Ular ini biasanya mendiami hutan hujan Amazon dan wilayah rawa-rawa di Brasil.
Mereka adalah predator karnivora yang bersembunyi untuk menyerang mangsanya seperti babi hutan dan rusa, lalu dengan sigap menangkap dan meremas mangsa mereka hingga tewas.
Reticulated Python
Selanjutnya, kita memiliki Reticulated Python atau yang sering disebut sebagai sanca batik. Ular ini mampu tumbuh hingga mencapai panjang 29 kaki dan memiliki berat hingga 595 pon.
Biasanya, ukuran ular betina lebih besar daripada ular jantan.
Dikenal sebagai "sanca kembang" karena motif sisiknya yang campuran dengan warna kuning kecoklatan dan hitam.
Ular ini mendiami hutan hujan dan wilayah rawa-rawa di sebagian Asia Tenggara, Bangladesh, dan Vietnam.
Status konservasi mereka tergolong dalam kategori "Least Concern," yang berarti populasinya masih stabil dan tidak terancam punah.
Amethystine Python
Selanjutnya, kita memiliki Amethystine Python.Jenis ular terbesar di dunia yang berada pada peringkat ketiga ini memiliki panjang mencapai 27 kaki dan berat sekitar 33 pon.
Biasanya, ukuran ular betina cenderung lebih besar dibandingkan dengan ular jantan.
Hewan ini dapat ditemukan di wilayah Indonesia, termasuk Papua Nugini, dan juga Australia.
Habitat mereka meliputi hutan tropis, sabana, serta semak belukar.
Status konservasi dari jenis ular ini adalah "Least Concern," yang menunjukkan bahwa populasi mereka masih stabil.
Python Burma
Pada urutan keempat, kita memiliki Python Burma sebagai salah satu ular terbesar di dunia.Python Burma mampu mencapai panjang hingga 23 kaki dan memiliki bobot mencapai 200 pon.
Ular jenis ini biasanya mendiami wilayah rawa-rawa di Asia Tenggara, termasuk China.
Tubuh Python Burma memiliki diameter atau ketebalan yang setara dengan tiang telepon.
Sama seperti jenis ular sanca lainnya, ular Python Burma menggunakan kekuatan tubuhnya untuk mencekik mangsa.
Status konservasi mereka termasuk dalam kategori rentan, yang mengindikasikan penurunan populasi akibat perburuan untuk kulit dan daging, serta kerusakan habitat.
Python India
Jenis ular terbesar di dunia yang terakhir, atau yang menduduki peringkat kelima, adalah Phyton India. Ular ini mampu mencapai panjang hingga 20 kaki atau bahkan lebih, dengan berat sekitar 150 pon.
Habitat mereka terletak di hutan Pakistan, India, Nepal, dan Sri Lanka.
Mangsa utama dari ular Phyton India adalah mamalia kecil dan burung, yang mereka tangkap dengan menggunakan rahang kuat mereka dan melilitkan tubuhnya di sekitar mangsa untuk mencekik.
Status konservasi ular ini termasuk dalam kategori rentan, akibat dari perburuan untuk kulit dan konsumsi daging mereka di beberapa daerah, serta hilangnya habitat yang dapat membahayakan populasi mereka
Apakah Ada Ular Anaconda di Indonesia?
Menurut Quraisy Zakky, seorang Pelatih Asisten dari Yayasan Sioux Ular Indonesia, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di Pulau Borneo hanya terdapat ular besar yang termasuk dalam kategori sanca kembang dan king cobra dengan ukuran tubuh yang sangat besar. Tidak terdapat ular jenis anaconda di Kalimantan.
Apakah Anaconda Itu Berbahaya?
Walaupun tidak memiliki bisa, anaconda masih dianggap berbahaya karena memiliki barisan gigi yang sangat tajam seperti jarum.
Gigi-gigi tersebut digunakan untuk mencengkram mangsanya, memungkinkan ular ini untuk melilit mangsanya dengan mudah.
Apa Ular Paling Berbisa di Indonesia?
Di Indonesia, ular yang dianggap sebagai ular yang paling berbisa adalah ular kobra.
Ular ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang enam meter.
Sekali gigitan dari ular kobra dapat mengakibatkan kematian hingga sepuluh orang.
Bagaimana Rasanya Digigit Ular Kobra?
Dilansir melalui Halodoc.com, Selasa (31/10/2023), apabila seseorang digigit oleh ular kobra, biasanya korban akan mengalami serangkaian gejala, termasuk di antaranya sesak nafas atau kesulitan dalam bernapas.
Gejala yang umumnya muncul mencakup luka akibat taring ular, rasa nyeri yang parah, mual, sensasi rasa mentol di dalam mulut, serta muntah.
Apa Ular Terpendek di Dunia?
Ular Bridgetown adalah ular terpendek di seluruh dunia.
Ukurannya sangat kecil yakni sekitar 10 cm, dengan diameter yang sebanding dengan spaghetti.
Sejauh ini, Barbados Threadsnake (Tetracheilostoma carlae) telah diakui sebagai ular terkecil di dunia.