5 Fakta Mall Tertua di Yogyakarta, Ternyata Dulu Tempat Pengobatan Penyakit Paru-Paru
Selain pengobatan penyakit paru-paru, dulu di lokasi ini juga terdapat gereja.
Selain pengobatan penyakit paru-paru, dulu di lokasi ini juga terdapat gereja.
5 Fakta Mall Tertua di Yogyakarta, Ternyata Dulu Tempat Pengobatan Penyakit Paru-Paru
Mall ini berdiri tepat di jantung Kota Yogyakarta, yakni di kawasan Jalan Malioboro. Dibangun sejak tahun 1991, pusat perbelanjaan bernama Malioboro Mall baru mulai beroperasi pada akhir tahun 1993.
(Foto: Google Maps)
-
Kenapa Malioboro menjadi tempat wisata Jogja yang sangat populer? Bukan tanpa alasan kalau Malioboro sering menjadi setting film maupun FTV. Tempat ini memang benar-benar terasa Jogjanya.
-
Apa saja tempat wisata di Jogja yang paling terkenal? Terdapat sejumlah tempat wisata di Jogja paling terkenal yang bisa dikunjungi. Jogja atau Yogyakarta salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki banyak daya tarik wisatawan.
-
Apa saja wisata dekat Malioboro yang bisa dikunjungi? Terdapat beberapa wisata dekat Malioboro yang tak kalah menarik. Mulai dari Taman Sari, House of Raminten, Rumah Hantu Malioboro, Jogja National Museum, hingga De Mata Jogja.
-
Bagaimana cara menikmati suasana khas Jogja di Malioboro? Di lokasi ini, Anda dapat dengan mudah menemukan suvenir khas Jogja di sepanjang jalan. Jika tak ingin membeli, Anda pun dapat sekadar menikmati suasana khas Jogja di Malioboro dengan berjalan-jalan secaa gratis.
-
Apa saja wisata alam Jogja terbaru yang recommended? Jika Anda berencana ke Jogja, beberapa wisata alam Jogja terbaru berikut patut untuk dikunjungi. Mulai dari objek wisata Watu Payung, Pantai Cangkring, Mangrove Baros, Bukit Ngisis, hingga Grojogan Pucung.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di Malioboro? Pengunjung bisa menelusuri sepanjang jalan Malioboro yang padat dengan menemukan berbagai jenis oleh-oleh, karya seniman lokal, dan jajanan enak.
Sejarah
Sebelum menjadi Malioboro Mall, di lahan ini berdiri bekas beberapa ruko, sebuah gereja dan gedung Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru. Peletakan batu pertama pembangunannya terjadi pada 20 Agustus 1991 oleh Gubernur DIY Paku Alam VIII. Saat itu, Malioboro Mall merupakan kerja sama Pemprov DIY, Perusda Anindya dan PT Yogya Indah Sejahtera. Tujuan pembangunnya untuk menyemarakkan Jalan Malioboro yang menjadi surganya pedagang dan lesehan.
Warga Jogja Tersisih
Mengutip situs Setiap Gedung, penyewa ruang ritel di mall ini didominasi orang Jakarta dengan sasaran pembeli kelas menengah ke atas. Sedikit warga lokal yang mampu menyewa ruang ritel karena harganya relatif mahal.
Pro Kontra
Pembangunan Malioboro Mall diwarnai pro kontra. Saat itu, DPRD DIY ingin meninjau kembali perancangan Malioboro Mall yang dianggap tidak sesuai kaidah rancang bangun Malioboro. Berdasarkan keputusan DPRD tahun 1991, kawasan tersebut seharusnya digunakan untuk membangun hotel dan fasilitas umum. Besar kemungkinan saat itu legislator dan Pemda memiliki persepsi berbeda terkait pembangunan mall ini sebagai fasilitas umum.
Kondisi Terkini
Sejak tahun 2022, Malioboro Mall berubah nama menjadi Plaza Malioboro. Perubahan nama ini dikarenakan berubahnya pihak pengelola.
Plaza Malioboro
Mengutip situs resmi Plaza Malioboro, pusat perbelanjaan ini terdiri dari tenant brand nasional dan internasional. Plaza Malioboro menawarkan pengalaman belanja lebih modern dengan tetap mempertahankan identitas budaya.
- Apotek Narkoba Kampung Bahari Sewakan Bong Rp5 Ribu, Pembeli Diharuskan Pakai Sabu di Lokasi
- Viral Penampakan Minimarket Unik di Jogja, Nuansanya Klasik dan Elegan
- Begini Cara ODGJ Berikan Hak Suara pada Pemilu 2024: Minum Obat Dulu Sebelum Nyoblos
- Jadi Salah Satu Retail Tersukses di Yogyakarta, Simak Kisah Hidup Hendro Sutikno Pendiri Mirota
Pusat perbelanjaan ini terletak di lokasi strategis. Dekat dengan berbagai tempat wisata seperti Malioboro, Pasar Beringharjo, Kampung Ketandan, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta serta Stasiun Yogyakarta.
Berbagai kegiatan diadakan secara berkala, termasuk melibatkan pelaku UMKM Yogyakarta dengan tujuan membuat pengunjung merasakan keunikan dan kekayaan budaya Indonesia.