Apa Itu Ketamin, Obat Bius Medis Berbahaya yang Sering Disalahgunakan
Ketamin adalah obat bius medis yang kerap disalahgunakan.
Ketamin adalah obat bius medis yang kerap disalahgunakan.
Apa Itu Ketamin, Obat Bius Medis Berbahaya yang Sering Disalahgunakan
Diketahui, sejak akhir Oktober lalu, Lee Sun Kyun diduga tersandung kasus narkoba. Sejak kasus ini mencuat, Lee Sun Kyun telah menjalani pemeriksaan selama tiga kali di kantor Polisi setempat, yaitu pada 28 Oktober, 4 November, dan terakhir 23 Desember.
Dalam kasus ini, Lee Sun Kyun diduga menyalahgunakan obat terlarang ketamin. Ketamin, dikenal sebagai obat bius yang sering diberikan pasien sebelum melakukan tindakan operasi. Namun, ini termasuk obat berbahaya yang dapat menimbulkan efek samping ketika disalahgunakan.
Dengan begitu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui lebih jauh apa itu ketamin dan berbagai efek sampingnya. Selain itu, perlu juga dipahami bagaimana cara kerja ketamin dalam tubuh. Berikut, kami merangkum apa itu ketamin dan penjelasan lainnya, bisa disimak.
Apa Itu Ketamin
Pertama, akan dijelaskan dahulu apa itu ketamin.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Apa itu ketombe? Ketombe merupakan sel kulit kepala yang telah mati lalu kemudian terlepas dan menjadi serpihan putih kecil.
-
Apa itu kecap? Kecap adalah jenis saus berbahan kedelai yang banyak digunakan pada masakan Asia.
-
Apa itu karmin? Karmin adalah bahan pewarna merah tua yang dihasilkan dari serangga dari keluarga Coccidae.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
Ketamin adalah obat anestesi yang digunakan dalam bidang medis untuk induksi dan pemeliharaan anestesi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ketamin juga telah digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk depresi yang resisten terhadap pengobatan konvensional.
Pemberian obat ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu pemberian intravena dan intramuskular. Pemberian intravena biasanya dilakukan di fasilitas medis dengan pengawasan dokter, sedangkan pemberian intramuskular bisa dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pengawasan yang tepat.
Oleh karena itu, penggunaan ketamin harus dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat untuk meminimalisir risiko penyalahgunaannya. Dengan demikian, ketamin memiliki peran ganda dalam penggunaannya, yaitu sebagai obat anestesi dan sebagai pilihan pengobatan depresi.
Namun, penggunaannya perlu diawasi dengan seksama untuk menghindari potensi penyalahgunaan dan memastikan manfaat medis yang optimal.
Cara Kerja Ketamin
Berikutnya, akan dijelaskan bagaimana cara kerja ketamin.
Ketamin adalah sejenis obat anestesi yang bekerja dengan memblokir reseptor NMDA dalam otak yang terlibat dalam pemancaran sinyal neurotransmitter glutamat. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas glutamat di otak yang dapat memengaruhi mood, persepsi, dan kesadaran.
Selain itu, ketamin juga digunakan secara off-label untuk pengobatan depresi yang resisten terhadap pengobatan lain. Pada dosis yang lebih rendah dari yang digunakan dalam anestesi, ketamin telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala depresi yang sulit diobati.
Efek pengobatan ketamin terhadap depresi diyakini terkait dengan peningkatan aktivitas neurotransmitter glutamat, yang dapat memperbaiki fungsi saraf dan memengaruhi mood secara positif.
Meskipun penggunaan off-label ketamin untuk depresi masih menjadi topik penelitian dan perdebatan, tetapi hasil-hasil studi awal menunjukkan bahwa ketamin dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk beberapa individu yang tidak merespons terhadap terapi depresi konvensional.
Efek Samping Penyalahgunaan
Terakhir, akan dijelaskan berbagai efek samping penyalahgunaan ketamin.
- Pengasuh yang Cekoki Bayi Pakai Obat Penggemuk Badan Hingga Alami Gangguan Hormon jadi Tersangka!
- Ternyata Bisa Sembuhkan Penyakit, Ini Sederet Manfaat Buah Kecubung
- Bukan dengan Obat Tetes, Katarak Hanya Bisa Sembuh Melalui Operasi
- Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya
Ketamin adalah obat yang seharusnya digunakan di bawah pengawasan medis untuk tujuan tertentu, seperti anestesi. Penggunaan tanpa pengawasan dapat berpotensi membahayakan kesehatan. Berikut adalah beberapa efek samping penyalahgunaan ketamin:
Efek Psikologis:
• Hallusinasi: Penggunaan ketamin dapat menyebabkan pengguna mengalami hallucinations atau perasaan tidak nyata.
• Perubahan persepsi waktu dan ruang: Ketamin dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam persepsi waktu dan ruang.
Gangguan Motorik:
• Koordinasi yang buruk: Pengguna ketamin mungkin mengalami kesulitan dalam koordinasi gerakan dan kontrol motorik.
• Nistagmus: Gerakan mata yang tidak terkendali (nistagmus) dapat terjadi sebagai efek samping.
Efek Fisik:
• Nyeri di area suntikan: Ketamin kadang-kadang disuntikkan, dan pengguna mungkin mengalami nyeri atau peradangan di area suntikan.
• Tekanan darah rendah: Ketamin dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, yang dapat berpotensi berbahaya.
Gangguan Fungsi Kognitif:
• Gangguan memori: Penggunaan ketamin dapat memengaruhi fungsi memori, baik memori jangka pendek maupun jangka panjang.
• Kesulitan berkonsentrasi: Efek sampingnya termasuk kesulitan berkonsentrasi dan fokus.
Efek Saluran Pernapasan:
• Depresi pernapasan: Dosis tinggi atau penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan depresi pernapasan, yang berpotensi fatal.
Gangguan Psikologis:
• Disforia: Beberapa individu mungkin mengalami perasaan sedih atau tidak bahagia setelah penggunaan ketamin.
• Kecanduan: Penggunaan berulang ketamin dapat menyebabkan kecanduan.
Gangguan Ginjal dan Kandung Kemih:
• Kerusakan ginjal: Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
• Iritasi kandung kemih: Ketamin dapat menyebabkan iritasi pada kandung kemih dan menyebabkan masalah buang air kecil.
• Mual dan muntah: Penggunaan ketamin dapat menyebabkan mual dan muntah.
• Sensasi limbung atau melayang: Beberapa orang melaporkan sensasi melayang atau terpisah dari tubuh mereka.