Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya
Beberapa obat kerap disalahgunakan dan dikonsumsi bukan untuk tujuan pengobatan.
Sejumlah obat-obatan yang sebenarnya menyehatkan, sering disalahgunakan sehingga memiliki dampak berbeda.
Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya
Obat-obatan dibuat dan dirancang untuk mengatasi masalah kesehatan yang mungkin dialami seseorang. Walau begitu, penyalahgunaan obat ini merupakan suatu hal yang rentan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
-
Kenapa anak bahaya minum obat dewasa? Anak-anak memiliki sistem pencernaan, metabolisme, dan fungsi hati yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka mungkin tidak dapat memetabolisme obat dengan efisiensi yang sama seperti orang dewasa.
-
Kenapa konsumsi antibiotik yang tidak bijak berbahaya? Penggunaan antibiotik yang tidak bijak menjadi penyebab utama munculnya bakteri kebal yang sulit diatasi, sehingga memperburuk kondisi kesehatan pasien.
-
Siapa yang harus hati-hati minum obat nyeri? Dokter spesialis neurologi, dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.N(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), mengingatkan pentingnya pembatasan penggunaan obat pereda nyeri, khususnya bagi pengidap migrain.
-
Kenapa terlalu sering minum obat bisa bahaya untuk ginjal? 'Terlalu sering konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu juga bisa memperbesar risiko terjadinya batu ginjal,' jelasnya.
Beberapa obat dengan kandungan yang cukup kuat dan keras kerap mengalami penyalahgunaan ini. Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang. Dilansir dari Yankes Kemenkes, berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya.
1. Tramadol
Tramadol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa nyeri, terutama pada kasus nyeri neuropati dan nyeri kronis. Tramadol memiliki efek pada reseptor serotonin dan opioid di otak, yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan perasaan senang. Sayangnya, jika digunakan dalam dosis berlebihan, Tramadol dapat berakibat fatal pada sistem pernapasan dan jantung.
2. Triheksilfenidil
Triheksilfenidil adalah obat antikolinergik yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan pergerakan seperti Parkinson. Obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti delirium dan sedasi ringan, yang seringkali menjadi alasan penyalahgunaan. Penggunaan berlebihan Triheksilfenidil dapat berbahaya, terutama dalam hal gangguan penglihatan, saluran pencernaan, dan saluran kemih.
3. Amitriptilin
Amitriptilin adalah obat antidepresan yang bertujuan meningkatkan tingkat adrenalin dan serotonin di otak untuk mengatasi depresi. Efek samping mengantuk dari Amitriptilin sering kali menjadi daya tarik untuk penyalahgunaan. Namun, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya.
4. Klorpromazin
Klorpromazin adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan dengan cara mempengaruhi reseptor dopamine dan serotonin. Meskipun penggunaan yang benar aman, penyalahgunaan Klorpromazin dapat menyebabkan sedasi akibat pengikatan dengan reseptor histamin. Penggunaan yang tidak benar bisa mengakibatkan tekanan darah rendah dan masalah irama jantung.
5. Haloperidol
Haloperidol, seperti Klorpromazin, adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengatasi gejala psikosis. Namun, seringkali digunakan bersamaan dengan Triheksilfenidil untuk mendapatkan efek menenangkan. Penggunaan yang tidak benar dari Haloperidol dapat menghasilkan gangguan pergerakan seperti pada penyakit Parkinson.
6. Dekstrometorfan
Dekstrometorfan adalah jenis obat antitusif yang biasanya digunakan untuk meredakan batuk. Meskipun tidak memiliki efek adiksi seperti opiod, Dekstrometorfan masih sering disalahgunakan karena dapat menyebabkan efek sedasi. Penggunaan berlebihan dapat menekan sistem saraf pusat, mengakibatkan depresi dan risiko serius.
7. Amfetamin
Amfetamin, seperti metilfenidat dan dextroamphetamine, sering digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktivitas dan defisit perhatian (ADHD). Penggunaan yang tidak semestinya dapat meningkatkan energi, fokus, dan perasaan euforia. Namun, amfetamin juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan gangguan mental.
8. Antidepresan
Antidepresan, seperti selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI), digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan kecemasan. Meskipun obat ini penting untuk banyak orang, penggunaan yang tidak semestinya atau penarikan obat secara tiba-tiba dapat menghasilkan gejala penarikan yang serius dan risiko penyalahgunaan.
9. Opioid
Opioid adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, obat ini juga memiliki potensi besar untuk disalahgunakan. Opioid yang sering disalahgunakan termasuk oksikodon, hidrokodein, dan morfin. Ketika disalahgunakan, opioid dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis yang serius, serta risiko overdosis yang mematikan.
10. Benzodiazepin
Benzodiazepin, seperti diazepam dan alprazolam, digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur. Namun, ketika disalahgunakan, obat-obatan ini dapat menghasilkan efek penenang dan euforia yang diinginkan oleh pengguna. Penggunaan berlebihan benzodiazepin dapat mengakibatkan kecanduan dan penurunan fungsi kognitif.