Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya
Beberapa obat kerap disalahgunakan dan dikonsumsi bukan untuk tujuan pengobatan.
![Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsOg/2024/5/16/1715867383759-cj07zi.jpeg)
Sejumlah obat-obatan yang sebenarnya menyehatkan, sering disalahgunakan sehingga memiliki dampak berbeda.
![Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695441886787-ugdlu.jpeg)
Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya
Obat-obatan dibuat dan dirancang untuk mengatasi masalah kesehatan yang mungkin dialami seseorang. Walau begitu, penyalahgunaan obat ini merupakan suatu hal yang rentan terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana cara mengatasi penyalahgunaan obat di Indonesia? Dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Jakarta lalu, ketiga pembicara sepakat bahwa untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, diperlukan solusi yang komprehensif dan melibatkan semua pihak. Mereka menekankan pentingnya memperhatikan berbagai faktor yang mencakup beberapa strategi, antara lain: memberikan edukasi kepada masyarakat secara menyeluruh untuk meningkatkan pemahaman tentang pedoman swamedikasi dan penggunaan obat yang aman.
-
Siapa yang paling rentan terhadap penyalahgunaan obat? Menurut Irma Gustiana Andriyani, S.Psi., M.Psi., seorang psikolog klinis anak dan keluarga, remaja merupakan kelompok yang paling rentan terhadap penyalahgunaan obat. 'Otak remaja belum sempurna proses perkembangannya, sehingga belum dapat mengukur risiko dan sering bertindak impulsif. Selain itu, upaya konformitas dengan teman sebaya juga memberikan kecenderungan melakukan hal-hal yang kurang bijak,' ungkapnya.
-
Mengapa keracunan obat pada balita sering terjadi? Keracunan obat pada balita biasanya terjadi karena beberapa faktor berikut:1. Kurangnya PengawasanBalita cenderung penasaran dengan benda-benda baru, termasuk obat-obatan. Jika obat tidak disimpan dengan aman, anak-anak dapat dengan mudah menemukannya.2. Penyimpanan yang Tidak AmanObat-obatan yang diletakkan di tempat terbuka atau dalam jangkauan anak sering kali menjadi penyebab utama keracunan.3. Dosis yang SalahMemberikan dosis obat yang tidak sesuai juga dapat menyebabkan keracunan, terutama jika dosis yang diberikan jauh melebihi anjuran.4. Kemasan yang Tidak AmanBeberapa obat tidak dilengkapi dengan kemasan pengaman anak, sehingga mudah dibuka oleh balita.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Siapa yang ngomong tentang bahaya obat setelan? Menurut Zullies Ikawati, seorang Guru Besar Farmasi di UGM, kombinasi obat dalam setelan dapat memicu interaksi berbahaya yang berpotensi mengganggu fungsi organ seperti hati, ginjal, atau jantung.
-
Kenapa antibiotik sembarangan bahaya? Salah satu konsekuensi paling menakutkan dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah munculnya bakteri yang resisten atau kebal terhadap pengobatan.
![Deretan Obat-Obatan yang Sering Disalahgunakan Waspadai Bahaya dari Penggunaannya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695441909309-uhszc.jpeg)
Beberapa obat dengan kandungan yang cukup kuat dan keras kerap mengalami penyalahgunaan ini. Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang. Dilansir dari Yankes Kemenkes, berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya.
1. Tramadol
Tramadol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa nyeri, terutama pada kasus nyeri neuropati dan nyeri kronis. Tramadol memiliki efek pada reseptor serotonin dan opioid di otak, yang dapat menyebabkan rasa kantuk dan perasaan senang. Sayangnya, jika digunakan dalam dosis berlebihan, Tramadol dapat berakibat fatal pada sistem pernapasan dan jantung.
![1. Tramadol](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695441949109-wna9k.jpeg)
2. Triheksilfenidil
Triheksilfenidil adalah obat antikolinergik yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan pergerakan seperti Parkinson. Obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti delirium dan sedasi ringan, yang seringkali menjadi alasan penyalahgunaan. Penggunaan berlebihan Triheksilfenidil dapat berbahaya, terutama dalam hal gangguan penglihatan, saluran pencernaan, dan saluran kemih.
3. Amitriptilin
Amitriptilin adalah obat antidepresan yang bertujuan meningkatkan tingkat adrenalin dan serotonin di otak untuk mengatasi depresi. Efek samping mengantuk dari Amitriptilin sering kali menjadi daya tarik untuk penyalahgunaan. Namun, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan gangguan irama jantung yang berbahaya.
![3. Amitriptilin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695441989656-8cv2dh.jpeg)
4. Klorpromazin
Klorpromazin adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan kejiwaan dengan cara mempengaruhi reseptor dopamine dan serotonin. Meskipun penggunaan yang benar aman, penyalahgunaan Klorpromazin dapat menyebabkan sedasi akibat pengikatan dengan reseptor histamin. Penggunaan yang tidak benar bisa mengakibatkan tekanan darah rendah dan masalah irama jantung.
5. Haloperidol
Haloperidol, seperti Klorpromazin, adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengatasi gejala psikosis. Namun, seringkali digunakan bersamaan dengan Triheksilfenidil untuk mendapatkan efek menenangkan. Penggunaan yang tidak benar dari Haloperidol dapat menghasilkan gangguan pergerakan seperti pada penyakit Parkinson.
![5. Haloperidol<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695442028257-zkya.jpeg)
6. Dekstrometorfan
Dekstrometorfan adalah jenis obat antitusif yang biasanya digunakan untuk meredakan batuk. Meskipun tidak memiliki efek adiksi seperti opiod, Dekstrometorfan masih sering disalahgunakan karena dapat menyebabkan efek sedasi. Penggunaan berlebihan dapat menekan sistem saraf pusat, mengakibatkan depresi dan risiko serius.
7. Amfetamin
Amfetamin, seperti metilfenidat dan dextroamphetamine, sering digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktivitas dan defisit perhatian (ADHD). Penggunaan yang tidak semestinya dapat meningkatkan energi, fokus, dan perasaan euforia. Namun, amfetamin juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan gangguan mental.
![7. Amfetamin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695442064958-mvhxo.jpeg)
8. Antidepresan
Antidepresan, seperti selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI), digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan kecemasan. Meskipun obat ini penting untuk banyak orang, penggunaan yang tidak semestinya atau penarikan obat secara tiba-tiba dapat menghasilkan gejala penarikan yang serius dan risiko penyalahgunaan.
9. Opioid
Opioid adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan nyeri. Namun, obat ini juga memiliki potensi besar untuk disalahgunakan. Opioid yang sering disalahgunakan termasuk oksikodon, hidrokodein, dan morfin. Ketika disalahgunakan, opioid dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis yang serius, serta risiko overdosis yang mematikan.
![9. Opioid<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695442100956-f8tm3.jpeg)
10. Benzodiazepin
Benzodiazepin, seperti diazepam dan alprazolam, digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur. Namun, ketika disalahgunakan, obat-obatan ini dapat menghasilkan efek penenang dan euforia yang diinginkan oleh pengguna. Penggunaan berlebihan benzodiazepin dapat mengakibatkan kecanduan dan penurunan fungsi kognitif.
![Kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan obat-obatan ini merupakan hal yang sangat penting dimiliki agar tidak muncul dampak buruk dan membahayakan.](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/9/23/1695442132184-l1epc.jpeg)