Bacaan Doa Iftitah dan Keutamaannya, Umat Muslim Wajib Tahu
Dalam melaksanakan sholat, setiap Muslim dianjurkan untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan sesempurna mungkin. Selain mengerjakan kewajiban-kewajibannya, saat sholat juga dianjurkan untuk mengerjakan sunah-sunahnya.
Sholat adalah tiang agama yang tidak boleh ditinggalkan oleh umat Muslim, khususnya sholat wajib. Seseorang yang meninggalkan sholat, sungguh orang tersebut telah merusak agamanya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk senantiasa menjalankan sholat lima waktu.
Sholat lima waktu yang wajib dilaksanakan umat Muslim, yakni sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Seperti mengutip dari NU Online, perintah untuk menjalankan sholat ini sebagaimana yang tercantum dalam surah al-Baqarah ayat 43, yang artinya:
-
Gimana caranya sholat taubat? Sholat taubat dilakukan sebanyak 2 rakaat bisa pula 4-6 rakaat. Berikut urutannya:1. Niat Sholat Taubat NasuhaUshalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’alaArtinya:'Saya niat sholat sunah tobat dua rakaat karena Allah.' 2. Takbirotul Ihram3. Membaca doa Istiftah/iftitah4. Membaca surat Al Fatihah5. Membaca surat dari Al-Qur'an6. Rukuk7. I'tidal (Membaca doa i'tidal)8. Sujud (Membaca tasbih sujud tiga kali) 9. Duduk di antara dua sujud (Membaca doa 'Robbighfirlii warhamnii...')10. Sujud kedua (Membaca tasbih sujud tiga kali)11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan dari nomor 2 sampai 10.12. Tasyahud akhir (Membaca bacaan tasyahud akhir)13. Salam
-
Bagaimana tata cara sholat taubat? Sholat taubat terdiri dari dua rakaat dan satu kali salam. Namun, bisa juga dilaksanakan sebanyak empat sampai enam rakaat. Sholat taubat termasuk dalam sholat nafilah yang tidak dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah.
-
Bagaimana tata cara sholat qodho? Cara mengerjakan sholat wajib dengan niat sholat qodho, sama persis ketika melaksanakan sholat wajib yang ditinggalkan, dalam hal sifat dan tata caranya.
-
Bagaimana tata cara sholat Rabu Wekasan? 1. Niat sholat sunnah mutlak dua rakaat.Ushalli sunnatan rak’ataini lillahi ta’alaArtinya,” Saya niat sholat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala”2. Setelah itu, membaca surat al-Fatihah, kemudian dilanjut baca surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq, dan An Nas sekali setiap rakaat.3. Lakukan sholat sebagaimana biasanya dua rakaat.4. Setelah salam, dilanjutkan membaca doa.5. Sholat sunnah mutlak ini dilakukan sebanyak dua kali.
-
Bagaimana Atta, Aurel, dan Ameena tampil di acara Istana Berbatik? Bertiga terlihat serasi dengan memakai baju batik bermotif senada. Kesan mewah dan elegan terpancar jelas dalam penampilan mereka.
"Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk," (QS. Al-Baqarah Ayat 43)
Dalam melaksanakan sholat, setiap Muslim dianjurkan untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan sesempurna mungkin. Selain mengerjakan kewajiban-kewajibannya, saat sholat juga dianjurkan untuk mengerjakan sunah-sunahnya. Salah satu sunnah dalam sholat adalah membaca doa iftitah.
Doa iftitah merupakan doa di dalam sholat yang dibaca setelah takbiratul ihram. Berikut bacaan doa iftitah beserta artinya yang dilansir dari NU Online dan Muhammadiyah:
Doa Iftitah dan Artinya
©2020 Merdeka.com
Doa iftitah merupakan doa yang digunakan sebagai pembuka dalam sholat. Sehingga, doa iftitah berisi tentang laporan atau ungkapan akan kehadiran diri memenuhi perintah Allah SWT.
Di Indonesia, terdapat dua versi bacaan doa iftitah, yaitu doa iftitah yang biasa dibaca kalangan Nahdlatul Ulama dan doa iftitah Muhammadiyah. Terlepas dari itu, doa iftitah dianjurkan di dalam sholat sesudah takbiartul ihram. Adapun bacaan doa iftitah adalah seperti berikut:
Bacaan Doa Iftitah Nahdlatul Ulama (NU)
Allahu akbar, kabirau walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrotaw washila
Artinya : "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang."
inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal arha hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin
Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang mencipta langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah.
inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin la syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk Allah Tuhan Semua Alam, tiada sekutu bagi-Nya. dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang muslim.
Bacaan Do Iftitah Muhammadiyah
Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.
Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunqqots tsaubul abyadhuu minaddanas
Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran.
Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.
Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun."
Makna dan Keutamaan Doa Iftitah
©2020 Merdeka.com
Sebagaimana kita tahu, doa iftitah merupakan doa yang dibaca setelah takbiratul ihram pada waktu mengerjakan sholat. Oleh karena itu, doa iftitah juga sering disebut sebagai doa pembukaan. Bacaan doa iftitah sendiri dibaca secara pelan baik bagi imam maupun makmum.
Doa yang dibaca setelah takbiratul ihram ini merupakan ketetapan dari Allah SWT yang memiliki banyak keutamaan. Seperti mengutip dari NU Online, doa iftitah mengandung ungkapan pujian atas kesebaran Allah SWT dan berisi juga tentang pengakuan kelamahan atau kekurangan seorang hamba.
Ada banyak sekali keutamaan membaca doa iftitah, seperti mendapatkan pahala amalan sunnah dan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun keutamaan mengerjakan amalan sunnah sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits berikut, yang artinya:
"Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, dan diamalkan oleh manusia. Maka ia akan memperolehkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun." ( Hadist Shahih Riwayat Ibnu Majah, No.209).