Berawal dari Warung Bubur, Pria Ini Berhasil Budidaya Lele dengan Kualitas Tinggi
Yuriko memiliki keinginan untuk beternak Ikan Lele saat masih kuliah. Namun karena tidak memiliki dasar dalam hal perikanan, Yuriko harus terlebih dahulu belajar dari berbagai referensi yang ada. Setelah menemukan berbagai kegagalan, kini dia berhasil memproduksi lele dengan kualitas terbaik.
Yuriko Maulana merupakan seorang pelaku budidaya ikan lele asal Desa Sidokarto, Godean, Sleman. Pada mulanya, dia memiliki keinginan untuk beternak lele saat masih kuliah. Pada saat itu dia membaca berita utama di koran saat sarapan di warung bubur ayam. Dalam berita utama itu tertulis kalau permintaan ikan lele sangat luar biasa.
Setelah lulus kuliah, Yuriko memulai budidaya lele miliknya sendiri. Karena tidak memiliki dasar dalam hal perikanan, Yuriko harus terlebih dahulu belajar dari berbagai referensi yang ada. Hal utama yang paling penting untuk dipelajarinya yaitu mengenai faktor-faktor yang menjadi kendala dalam budidaya.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Salah satu faktor utama yang menentukan kesuksesan budidaya Lele adalah airnya. Karena air itu sebagai media utama hidup Lele. Dengan menjaga mutu air, otomatis Lele akan mengikuti perkembangannya seiring dengan mutu air tersebut,” ungkap Yuriko melansir dari YouTube Cap Capung pada Jumat (18/9).
Dari usahanya ini, Yuriko berhasil menjadi pelaku budidaya ikan lele berkualitas yang sukses.
Kendala Budidaya Lele
Yuriko mengungkapkan, kendala utama yang harus dihadapinya dalam budidaya Lele-nya yaitu kegagalan. Kegagalan yang dialaminya antara lain mengenai jumlah kematian dan faktor-faktor lain yang tidak bisa dikontrol. Kegagalan inilah yang harus ia rasakan pada tahun pertama dan tahun keduanya beternak lele.
Walau begitu Yuriko tidak menyerah. Karena ia memang sedari awal bertekad untuk menjadi pelaku produsen Lele mengingat permintaannya yang luar biasa.
©YouTube/Cap Capung
Dibagi Jadi Dua Kolam
Di atas tanah seluas 1.070 meter persegi, Yuriko membagi kolam-kolam di peternakan lelenya menjadi dua kolam, yaitu kolam untuk pembibitan dan kolam untuk ikan konsumsi.
Menurut Yuriko, pembagian kolam itu ia lakukan karena mengaku prihatin terhadap kualitas bibit Lele yang ia hasilkan. Oleh karena itulah dia berinisiatif untuk membeli indukan yang bersertifikat.
“Dengan begitu kita memelihara Lele dengan mutu dan standarisasi yang sudah ditentukan,” kata Yuriko.
©YouTube/Cap Capung
Ingin Mematahkan Paradigma
Tak hanya sekadar melakukan bubidaya Lele, tapi dengan aktivitas yang ia lakukan, Yuriko ingin mematahkan paradigma yang telah beredar di masyarakat.
Paradigma itu antara lain mereka berpikir bahwa budidaya lele adalah contoh dari budidaya yang kotor dan bau.
“Sebenarnya kita bisa beternak lele secara modern kok. Kita bisa beternak secara bersih, dan bisa juga mengurangi bau yang ada,” kata Yuriko.
©YouTube/Cap Capung
Waktu Memanen Lele
Untuk bibit, Yuriko memanen Ikan Lele-nya seminggu sekali, sementara kalau untuk konsumsi dia memanen ikannya setiap dua minggu sekali.
Sementara itu untuk pemasarannya dia sudah mempunyai pengepul yang sudah ia percayai selama ini. Tak lupa, diapun juga memberi tips mengenai pemasaran bagi para pemula dalam budidaya lele.
“Kalau untuk pemasaran bagi teman-teman pemula atau baru memulai usaha lele, itu tidak perlu takut karena di sepanjang jalan banyak yang jualan Pecel Lele. Tinggal bagaimana pembudidaya itu mengkonsistenkan produksinya,” kata Yuriko dikutip dari YouTube Cap Capung.
Prospek Cerah
Bicara soal prospek, Yuriko mengatakan prospek budidaya Lele masih sangat terbuka lebar. Mengingat Lele merupakan sumber protein yang murah bagi semua kalangan, mulai dari kalangan atas, menengah, hingga bawah.
©YouTube/Cap Capung
“Di saat daging sapi mulai melonjak tinggi, sementara kita tidak mampu membeli daging sapi, saya rasa Lele ini menjadi solusi yang brilian,” ujar Yuriko, Jumat (18/9).