Cara Menjadi Suami yang Baik Menurut Islam, Perlu Diperhatikan
Penting untuk mempelajari ilmu rumah tangga sebelum menikah.
Dalam ajaran Islam, suami dan istri memiliki kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Di mana tanggung jawab suami dan istri perlu dijalankan dengan baik, agar tercipta keluarga yang rukun dan harmonis.
Penting bagi setiap umat muslim, terutama yang ingin menikah untuk belajar tentang ilmu rumah tangga. Salah satunya, ilmu tentang cara menjadi suami yang baik menurut Islam. Di mana suami yang baik adalah yang paham tentang tanggung jawab, adab, dan perilaku sesuai ajaran Islam.
-
Bagaimana cara mendapatkan jodoh yang baik menurut Islam? Mencari jodoh tidak hanya menemukan seseorang untuk dinikahi saja, namun untuk menemukan pasangan hidup yang saling melengkapi dalam menjalani bahtera kehidupan.
-
Apa saja ucapan selamat menikah dalam Islam yang penuh doa baik? Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang ucapan selamat menikah dalam Islam yang berkesan dan penuh doa baik.
-
Bagaimana cara kita menunjukkan cinta sejati dalam Islam? Dalam Islam, cinta sejati ditunjukkan dengan mengasihi dan memuliakan pasangan dengan ikhlas. Pasangan hidup dipandang sebagai anugerah dari Allah yang diberikan untuk saling melengkapi dan saling memberikan kasih sayang.
-
Bagaimana cara mendapatkan jodoh menurut Islam? Cara mendapatkan jodoh menurut Islam yang pertama adalah memperbaiki diri. Hal itu sesuai dengan firman Allah yang artinya:“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)” (QS. An-Nur: 26).
-
Bagaimana memilih pasangan hidup menurut Islam? Memilih pasangan hidup menurut Islam melibatkan aspek-aspek agama, kepribadian, komunikasi, akhlak, dan restu dari orang tua.
-
Bagaimana cara menagih hutang sesuai ajaran Islam yang dapat menjaga hubungan baik? Cara menagih hutang dalam Islam harus dilakukan dengan cara yang baik dan sopan. Ini sesuai dengan hadits yang menyebutkan, "Siapa yang menuntut haknya, sebaiknya menuntut dengan baik, baik pada orang yang ingin menunaikannya atau pada orang yang tidak ingin menunaikannya" (HR. Ibnu Majah).Menagih hutang dengan cara yang baik berarti tidak menggunakan kekerasan, ancaman, atau kata-kata kasar. Hal ini bertujuan untuk menjaga hubungan antara pemberi dan penerima pinjaman tetap harmonis dan menghindari konflik.
Berikut, kami rangkum cara menjadi suami yang baik menurut Islam dan penjelasan lainnya, bisa disimak.
Kewajiban Suami kepada Istri
Sebelum dijelaskan cara menjadi suami yang baik menurut Islam, perlu dipahami kewajiban suami kepada istri, yaitu sebagai berikut:
1. Mahar
Mahar adalah pemberian wajib dari suami kepada istri pada saat pernikahan. Mahar merupakan tanda penghargaan dan keseriusan suami dalam pernikahan serta menjadi hak penuh istri.
Islam tidak menetapkan jumlah tertentu untuk mahar, tetapi disarankan agar tidak memberatkan dan disesuaikan dengan kemampuan suami. Mahar juga menunjukkan bahwa suami siap menanggung tanggung jawab pernikahan.
- Cara Mencegah Perceraian dalam Rumah Tangga, Wajib Dipraktikkan
- Cara Menghitung Masa Iddah Gugat Cerai, Ini Penjelasannya
- Mengejutkan, Nisya Ahmad Gugat Cerai Suami Usai 15 Tahun Menikah - Terungkap Hanya Tuntut Hal Ini dari Suami
- 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Bikin Perencanaan Pernikahan Sendiri di Rumah
2. Memberikan Nafkah
Suami wajib memberikan nafkah kepada istri dan keluarganya, yang meliputi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kewajiban ini adalah hak istri yang harus dipenuhi oleh suami sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Dalam Islam, suami bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan dasar keluarganya, termasuk makanan, tempat tinggal, dan pakaian yang layak, demi kesejahteraan keluarga.
3. Bergaul dan Bertutur Kata yang Lembut
Suami wajib memperlakukan istri dengan cara yang baik, penuh kasih sayang, dan bersikap lembut dalam perkataan dan perbuatan. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 19: “Dan pergaulilah mereka (istrimu) dengan cara yang baik…”. Suami harus menjaga hubungan yang harmonis dengan istri, berbicara dengan sopan, menghargai perasaannya, serta memperhatikan kebutuhan emosional dan psikologis istri.
4. Memaafkan Istri Bila Berbuat Salah
Suami dianjurkan untuk bersikap pemaaf dan sabar terhadap istri jika dia melakukan kesalahan. Suami tidak boleh bersikap keras atau menghukum istri secara berlebihan, tetapi harus memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Islam mengajarkan agar suami senantiasa bersikap bijak dan mengutamakan solusi yang baik serta memaafkan kesalahan yang bisa dimaafkan.
5. Tidak Banyak Mendebat
Suami sebaiknya menghindari perdebatan yang tidak perlu dengan istri, terutama yang bisa menimbulkan perselisihan atau pertengkaran. Sikap ini menunjukkan kedewasaan suami dalam menghadapi perbedaan pendapat dan menjaga keharmonisan rumah tangga.
Islam mendorong suami untuk bersikap bijak, lebih banyak mendengar, dan mengelola komunikasi dengan baik agar tercipta hubungan yang sehat dan harmonis.
Cara Menjadi Suami yang Baik Menurut Islam
Setelah mengetahui kewajiban suami, berikutnya dijelaskan cara menjadi suami yang baik menurut Islam. Menjadi suami yang baik menurut Islam melibatkan pemahaman tentang tanggung jawab, adab, dan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama. Berikut adalah beberapa cara untuk menjadi suami yang baik menurut Islam:
1. Menjalankan Kewajiban Agama
Taat Beribadah: Seorang suami yang baik harus taat menjalankan ibadah seperti salat, puasa, zakat, dan kewajiban lainnya, serta memberikan contoh yang baik dalam hal agama.
Mendidik Keluarga: Suami bertanggung jawab untuk mendidik istri dan anak-anaknya tentang agama, memberikan pengajaran yang baik, dan memastikan bahwa keluarga tetap berada di jalan yang benar.
2. Memperlakukan Istri dengan Baik
Menghormati dan Mengasihi Istri: Suami harus memperlakukan istrinya dengan penuh kasih sayang, menghormati pendapatnya, dan tidak bersikap kasar. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi).
Memperhatikan Kebutuhan Istri: Memastikan kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual istri terpenuhi. Ini termasuk memberikan nafkah, perhatian, dan waktu yang cukup untuk istri.
Bersikap Lembut dan Sabar: Bersikap sabar dalam menghadapi perbedaan dan masalah, serta bersikap lembut dan bijak dalam komunikasi dengan istri.
3. Adil dalam Segala Hal
Bersikap Adil: Jika suami memiliki lebih dari satu istri, dia wajib berlaku adil dalam memberikan waktu, perhatian, dan nafkah. Keadilan adalah prinsip penting dalam Islam dan harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan rumah tangga.
Membantu Istri: Membantu istri dalam pekerjaan rumah tangga merupakan tindakan terpuji. Nabi Muhammad SAW sendiri membantu pekerjaan rumah tangga, menunjukkan pentingnya kerja sama dan saling membantu dalam keluarga.
4. Membina Rumah Tangga yang Harmonis
Komunikasi yang Baik: Suami yang baik harus memiliki komunikasi yang jujur dan terbuka dengan istri, mendengarkan pendapatnya, dan menghindari perselisihan yang tidak perlu.
Menjaga Kebersamaan: Meluangkan waktu untuk kebersamaan dan menghidupkan suasana rumah yang penuh dengan kasih sayang dan kedamaian.
5. Memberikan Perlindungan dan Keamanan
Perlindungan Fisik dan Emosional: Suami harus menjadi pelindung bagi keluarganya, menjaga mereka dari bahaya fisik dan memberikan keamanan emosional.
Menjaga Kehormatan Keluarga: Menjaga nama baik keluarga, menjauhi perbuatan yang tidak baik, dan selalu berusaha menjadi teladan yang baik.
6. Bersikap Tawadhu’ dan Bersyukur
Tawadhu’ (Rendah Hati): Seorang suami yang baik harus bersikap rendah hati, tidak sombong, dan mau menerima kritik serta nasihat, terutama dari istrinya.
Bersyukur: Senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, termasuk memiliki istri yang baik dan keluarga yang harmonis.
7. Mendoakan Keluarga
Berdoa untuk Keluarga: Selalu berdoa kepada Allah SWT agar keluarga diberikan keberkahan, kesehatan, dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Cara Membangun Keluarga Harmonis
Setelah mengetahui cara menjadi suami yang baik menurut Islam, terakhir dijelaskan cara membangun keluarga harmonis. Berikut adalah beberapa tips untuk mendapatkan keluarga yang harmonis menurut ajaran Islam, bisa dipraktikkan:
1. Menjaga Ketaatan kepada Allah SWT
Keluarga yang harmonis dimulai dari komitmen bersama untuk menjalankan ajaran Islam dengan taat. Semua anggota keluarga, terutama suami dan istri, harus berusaha menjaga hubungan mereka dengan Allah melalui ibadah seperti salat, puasa, membaca Al-Quran, dan doa. Ketakwaan ini akan membentuk karakter yang baik dan memperkuat ikatan keluarga.
2. Memiliki Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang jujur, terbuka, dan penuh kasih sayang sangat penting dalam keluarga. Islam menganjurkan setiap anggota keluarga, terutama suami dan istri, untuk mendengarkan dengan baik, berbicara dengan sopan, dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik. Nabi Muhammad SAW adalah contoh komunikasi yang penuh kelembutan dan pengertian.
3. Memperkuat Ikatan Kasih Sayang
Islam menekankan pentingnya kasih sayang di dalam keluarga. Menunjukkan rasa cinta, perhatian, dan kasih sayang kepada pasangan dan anak-anak, seperti mengucapkan kata-kata yang baik, memeluk, atau memberi hadiah kecil, dapat mempererat ikatan emosional di antara anggota keluarga.
4. Menjalankan Peran dan Tanggung Jawab dengan Adil
Setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab tertentu. Suami sebagai pemimpin keluarga bertanggung jawab memberikan nafkah dan melindungi keluarganya, sedangkan istri bertanggung jawab mengatur urusan rumah tangga dan mendidik anak-anak. Ketika semua anggota keluarga menjalankan peran masing-masing dengan baik dan adil, keharmonisan dalam keluarga akan terjaga.
5. Memaafkan dan Bersabar
Islam mengajarkan untuk saling memaafkan dan bersabar. Konflik atau kesalahpahaman adalah hal yang wajar dalam keluarga, tetapi sikap pemaaf dan sabar dapat menghindari pertengkaran yang lebih besar. Allah SWT mencintai orang yang sabar, dan memaafkan adalah bagian dari ajaran akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam.
6. Menghindari Sikap Egois dan Mendahulukan Kepentingan Bersama
Untuk mencapai keharmonisan, suami dan istri perlu menghindari sikap egois dan selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Dalam Islam, penting untuk bekerja sama dan saling mengerti, dengan tujuan menjaga kebahagiaan dan keberkahan keluarga.
7. Melakukan Aktivitas Bersama
Menghabiskan waktu bersama dengan melakukan kegiatan yang positif, seperti beribadah bersama, makan bersama, atau bermain dengan anak-anak, dapat mempererat hubungan keluarga. Hal ini juga bisa meningkatkan rasa saling memiliki dan saling mendukung satu sama lain.
8. Berdoa untuk Keluarga
Berdoa adalah salah satu cara paling kuat untuk memohon keharmonisan dan keberkahan dalam keluarga. Memohon kepada Allah SWT agar keluarga diberi kebahagiaan, ketenangan, dan kekuatan untuk menghadapi setiap ujian. Doa yang tulus dari semua anggota keluarga akan memperkuat ikatan di antara mereka.
9. Memberikan Pendidikan Agama yang Baik kepada Anak-Anak
Penting bagi orang tua untuk memberikan pendidikan agama yang baik kepada anak-anak sejak dini. Mengajarkan mereka nilai-nilai Islam, akhlak yang mulia, dan pentingnya berbuat baik kepada sesama. Anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai Islam cenderung tumbuh menjadi pribadi yang baik dan dapat menciptakan suasana keluarga yang harmonis.
10. Mencontoh Teladan Nabi Muhammad SAW
Mencontoh akhlak dan perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari adalah cara terbaik untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam mengelola keluarga dengan kasih sayang, keadilan, dan kelembutan.