Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat
Pekan ke-27 kompetisi BRI Liga 1 diwarnai dengan sebuah insiden yang ramai menjadi perbincangan publik.
Dalam pertandingan Persebaya Surabaya versus PSS Sleman di Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3), pemain PSS Wahyudi Hamisi tertangkap kamera mengayunkan kaki ke arah kepala belakang pemain Persebaya Bruno Moreira.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Apa yang Erick Thohir berikan kepada Wahyuni? Di pertemuan singkat sebelumnya, diketahui Erick Thohir memang berjanji hendak membelikan Wahyuni sebuah motor untuk bekerja. Janji ini kemudian diwujudkan dan ditepati olehnya. Erick Thohir pun menyerahkannya secara langsung kepada Wahyuni.
-
Bagaimana Wahyuni bertemu dengan suaminya? Dalam perbincangan ini, kisah pertemuan Wahyuni dan suaminya terungkap. Ia bercerita pada Erick bahwa awal pertemuannya dengan suami terjadi ketika sama-sama merantau.
-
Kapan Syamsidar Yahya wafat? Hj. Syamsidar Yahya wafat pada tahun 1975 di Pekanbaru, Riau di usianya yang ke-61 tahun.
-
Apa saja ciri-ciri husnul khatimah? Terdapat ciri-ciri tertentu, di mana seseorang dikatakan meninggal dalam keadaan husnul khatimah, yaitu sebagai berikut:1. Mengucapkan syahadat: Salah satu ciri-ciri husnul khatimah adalah seseorang yang meninggal dunia dengan mengucapkan kalimat syahadat, yaitu dua kalimat kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dengan mengucapkan syahadat saat merenggang nyawa, ini menandakan bahwa orang tersebut memiliki iman yang kuat dan ikhlas dalam menjalankan ajaran Islam.
Aksi Wahyudi mendapat berbagai hujatan dari warganet. Setelah ramai menjadi pembicaraan, lewat akun Instagram PSS Sleman Wahyudi mengucapkan permintaan maaf baik kepada publik maupun pada pemain yang ia tendang kepalanya, Bruno Moreira.
Seperti apa pernyataannya? Dan apakah ada sanksi untuk pemain yang bersangkutan? Berikut selengkapnya:
Kronologi Insiden
Melalui akun Instagram PSS Sleman, Wahyudi mengucapkan permohonan maaf. Ia mengaku insiden itu terjadi karena ketidaksengajaan.
Menurutnya, saat itu Bruno sudah terjatuh lebih dulu dan permainan tetap dilanjutkan. Saat itu Wahyudi berpikir wasit akan memberikan pelanggaran untuk Persebaya.
Pertandingan berlanjut. Bola hasil tendangan pemain Persebaya, Duarte, berhasil ditepis oleh kiper PSS, Pinthus.
Saat itu bola jatuh kembali ke kaki pemain Persebaya. Di momen itu Wahyudi berpikir kalau pemain Persebaya itu akan membuang bola demi fair play atau menghentikan bola karena saat itu Bruno masih terkapar.
Namun pemain Persebaya yang menguasai bola, Rival, justru menggiring bola ke arah Bruno yang masih terkapar.
“Bolanya stop di dekat kepalanya Bruno. Saat itu aku harus cepat ambil keputusan. Dengan tidak ada niat sama sekali, saya ambil bola itu. Tapi di sana ada kepalanya Bruno, dan kaki saya sempat mengenai kepalanya Bruno,” ungkap Wahyudi dalam video klarifikasinya.
Mengaku Salah
Atas insiden tersebut, Wahyudi mengakui kalau ia bersalah. Ia pun mengucapkan permintaan maaf kepada Bruno dan jajaran tim Persebaya Surabaya. Permintaan maaf juga disampaikan pihak PSS Sleman atas insiden tersebut.
“Kami atas nama PSS Sleman meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi yang terakhir dan tidak akan terjadi di pertandingan-pertandingan selanjutnya,” kata Wahyudi.
- Fakta-fakta Menarik BRI Liga 1 di Pekan ke-10: Persib Bandung Masih Belum Terkalahkan
- Awalnya Bukan Ingin jadi Pemain Bola, Ramadhan Sananta Ternyata Bercita-cita jadi Polisi
- Sosok Shafira Ika, Kapten Timnas Sepakbola Putri Indonesia, Penampilannya di Luar Lapangan Curi Perhatian
- Dua Pemainnya Jadi Korban Aksi Berbahaya Wahyudi Hamisi, Begini Sikap Tegas Persebaya Surabaya
Terancam Sanksi Berat
Aksi yang dilakukan Wahyudi mendapat respons dari PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Tak hanya kepada Wahyudi, sanksi juga terancam diberikan kepada wasit pertandingan yang hanya memberikan kartu kuning kepada Wahyudi.
“Kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Rudy dari Komite Wasit dan berharap ada evaluasi juga termasuk sanksi berat kepada pemain,”
ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi dikutip dari Instagram @pengamatsepakbola pada Selasa (5/3).
Bukan yang Pertama
Aksi kasar Wahyudi Hamisi bukan yang pertama pada sepak bola Indonesia. Sebelumnya pada Liga 1 2018 ia sempat melakukan pelanggaran keras kepada pemain Persebaya Robertino Pugliara. Akibatnya Robertino mengalami patah kaki dan harus pensiun dini dari dunia sepak bola.