Gerbong Gratis untuk 'Oksigen', Misi Kemanusiaan KAI di Tengah Pandemi
Di masa pandemi, banyak pasien COVID-19 yang membutuhkan oksigen untuk bernapas. Saking banyaknya, di beberapa tempat ketersediaan oksigen ini mengalami kelangkaan. Berangkat dari inilah PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan misi kemanusiaan dengan membuka layanan pengiriman tabung oksigen gratis dengan kereta api.
Letak kantor KALOG Express Yogyakarta persis berada di seberang Stasiun Kereta Api Lempuyangan. Sebagai perusahaan jasa ekspedisi, KALOG Express melayani pengiriman berbagai jenis barang mulai dari motor, hewan peliharaan, alat-alat medis, maupun yang lainnya ke kota-kota tujuan. Di masa pandemi COVID-19 ini, ada satu barang yang dibebaskan dari biaya pengiriman yaitu tabung oksigen kosong.
“Sebetulnya program (pengiriman tabung oksigen gratis) ini diresmikan saat awal-awal Bulan Juli kemarin. Saat itu terjadi kelangkaan tabung oksigen. Jadi di Jogja sendiri kami mendapati banyak rumah sakit maupun pasien sulit dapat oksigen,” kata Ketut Mahayana, Kepala KAI Logistik (KALOG) Cabang Yogyakarta saat ditemui Merdeka.com di kantornya pada Senin (30/8).
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Ketut Mahayana, Kepala KAI Logistik Cabang Yogyakarta
©2021 Merdeka.com
Pada awal Bulan Juli 2021 PT Kereta Api Indonesia (Persero) membuat kebijakan untuk ikut membantu pemerintah dalam mengatasi kelangkaan oksigen dan tabung oksigen yang banyak digunakan oleh pasien COVID-19. Dalam kebijakan ini, PT KAI berkoordinasi dengan KALOG sebagai anak perusahaannya untuk membuka layanan pengiriman oksigen dan tabung oksigen secara gratis.
“Semua itu kami tujukan untuk kemanusiaan sih. Jadi untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena COVID-19 dan membutuhkan suplai oksigen dan tabung oksigen,” terangnya.
Untuk mengangkut oksigen yang akan dikirim secara gratis, KALOG menyediakan gerbong isotank yang dirangkaikan dengan Kereta Api Barang Kontainer dengan rute perjalanan Jakarta-Surabaya. Sementara itu layanan tabung oksigen kosong gratis dikirim lewat kereta api barang hantaran dan ada pula yang dirangkaikan dengan kereta api penumpang.
“Oksigen itu termasuk barang berbahaya walau masih dalam kategori ringan. Jadi perlu sertifikasi dan gerbong khusus untuk mengangkutnya. Sedangkan kalau tabung oksigen kosong tidak termasuk barang berbahaya. Jadi bisa dicampur dengan barang-barang lain,” kata Ketut.
Gerbong Gratis untuk "Oksigen"
Seorang pelanggan KAI Logistik berfoto bersama tabung oksigen yang akan dikirim/©2021 Merdeka.com
Ketut mengatakan bahwa untuk wilayah Yogyakarta sendiri KALOG tidak melayani angkutan oksigen gratis karena rutenya tidak dilalui KA Kontainer. Walau begitu KALOG Yogyakarta tetap melayani angkutan tabung oksigen gratis dengan tujuan pengiriman ke berbagai tempat di Pulau Jawa.
Ketut menjelaskan, pengiriman tabung oksigen gratis itu dilakukan dengan KA Barang Hantaran yang melayani rute Jakarta-Malang PP, Bandung-Surabaya PP, dan ada pula yang dirangkaikan dengan kereta api penumpang yaitu KA Sritanjung (Lempuyangan-Banyuwangi PP) dan KA Wijayakusuma (Cilacap-Banyuwangi PP). Ia menjelaskan pihaknya tidak melayani pengiriman tabung oksigen gratis untuk kepentingan komersial.
“Artinya kalau misalnya ada orang yang mengirim oksigen untuk dijual, kami tidak melayani. Kami hanya melayani pengiriman tabung itu untuk tujuan kemanusiaan. Ya tadi, untuk klinik, rumah sakit atau pelanggan yang saudaranya kena COVID-19 memang kami gratiskan,” terangnya.
Ketut menuturkan, selama pandemi ini, KALOG Yogyakarta melayani pengiriman tabung oksigen gratis ke beberapa tempat tujuan seperti Surabaya, Bandung, Cilacap, dan Jakarta.Dalam sekali pengiriman, biasanya pengguna jasa layanan mengirim tabung kosong sebanyak 1-5 buah.
Tabung oksigen diangkut ke dalam gerbong kereta / ©2021 Merdeka.com
Sementara itu berdasarkan pengamatannya mulai dari awal Juli sampai dengan Senin (30/8), setidaknya sudah ada 20-25 tabung oksigen kosong yang dikirim dari Stasiun Lempuyangan ke tempat-tempat tujuan. Sedangkan tabung oksigen yang dikirim dengan tujuan Stasiun Lempuyangan ada 15-20 buah.
“Tapi mungkin ada juga transaksi tengah malam saat saya sedang tidak di kantor. Kalau itu kurang tahu karena dilakukan sama anak-anak yang shift malam,” terang Ketut.
Hendri, salah satu karyawan KALOG Kantor Stasiun Yogyakarta mengatakan, pengiriman tabung oksigen gratis dari tempatnya ramai pada Bulan Juli. Waktu itu, jumlah tabung oksigen yang dikirim bisa mencapai 10 buah dalam sekali kirim.
Petugas KAI Logistik/©2021 Merdeka.com
Hendri mengatakan bahwa salah satu pengiriman tabung oksigen itu datang dari Rumah Sakit Sardjito. Selama Bulan Juli, kondisi COVID-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta cukup kritis di mana jumlah penambahan kasus hampir selalu di atas 1.000 pasien tiap harinya.
“Tabung yang dikirim ukurannya beda-beda. Yang paling besar ukuran 50 kg terus ada yang kecil-kecil. Tabung itu dikirim ke Stasiun Jakarta Kota. Tapi kalau sekarang sudah mengalami penurunan,” kata Hendri saat ditemui Merdeka.com di Kantor KALOG Express Stasiun Yogyakarta pada Kamis (12/8).
Respons Pelanggan
Tabung oksigen kosong siap dikirim ke kota tujuan/©2021 Merdeka.com
Menurut Ketut, sejauh ini respon pelanggan KALOG cukup positif dengan adanya kereta api pengangkut tabung oksigen gratis ini. Namun ia merasa masih banyak pelanggan yang belum mengetahui adanya layanan tersebut. Padahal informasi itu sudah dikirim ke media sosial maupun surat kabar online.
“Selain itu kalau ada pelanggan yang datang mengirim barang ke kami selalu kami infokan. Kami bilang ke mereka tolong bilang pada saudara, teman, atau siapapun bahwa kami membuka pelayanan pengiriman tabung oksigen secara gratis,” tuturnya.
Beberapa pelanggan KALOG yang sempat diwawancarai Merdeka.com merasakan manfaat dari adanya layanan pengiriman tabung oksigen gratis dengan kereta api ini. Naban (23) pelanggan KALOG Yogyakarta yang berdomisili di Ngaglik, Sleman mengatakan bahwa ia sempat kesulitan mencari oksigen di wilayahnya. Padahal waktu itu kakek dan sepupunya terkena COVID-19 dan membutuhkan oksigen.
Karena wilayah Yogyakarta waktu itu mengalami kelangkaan oksigen, Naban memutuskan untuk mengirim empat tabung oksigen kosong milik keluarga menuju Bandung melalui jasa pengiriman dari KALOG Yogyakarta. Setelah terisi penuh oleh oksigen, keempat tabung oksigen itu dikirim kembali menuju Yogyakarta dengan menggunakan truk pengangkut genteng.
“Kebantu banget sih. Situasi waktu itu juga bingung karena oksigen di Jogja langka. Makanya salah satu solusinya adalah ambil oksigen di luar wilayah. Harapannya semoga ke depan bisa mengirim tabung oksigen yang ada isinya,” kata Naban saat dihubungi pada Sabtu (4/9).
Peta rute perjalanan kereta api pengangkut tabung oksigen di Pulau Jawa/©2021 Merdeka.com
Sama halnya dengan Naban, Abdullah (30) warga Kuningan, Jawa Barat merasa terbantu dengan adanya layanan angkutan tabung oksigen gratis. Ia bercerita waktu itu kakeknya yang tinggal di Yogakarta terkena COVID-19 dan membutuhkan bantuan oksigen untuk bernapas.
Namun waktu itu ia mendapat kabar bahwa wilayah Yogyakarta mengalami kelangkaan oksigen dan kemungkinan baru tersedia 1-2 minggu lagi. Tak ingin menunggu lama, ia minta saudaranya yang tinggal di Yogyakarta mengirimkan tabung oksigen menuju Stasiun Cirebon dengan layanan pengiriman tabung oksigen gratis dari KALOG. Sesampainya di Cirebon, tabung oksigen kosong itu ia bawa ke Kuningan untuk diisi penuh.
“Keunikannya waktu itu adalah di Kuningan ini oksigen banyak tapi tabung oksigen langka. Sedangkan di Jogja sana tabung banyak tapi oksigen malah langka. Mungkin karena banyak pasien yang butuh, ya,” kata Abdullah saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Sabtu (4/9).
Maka dari itu, Abdullah merasa sangat bersyukur ada layanan yang bisa mengirimkan tabung oksigen secara cuma-cuma. Apalagi pengiriman dengan kereta api cenderung lebih cepat dan sangat dibutuhkan dalam keadaan darurat.