Pemprov Jateng Siap Sediakan Makan Bergizi Gratis Senilai Rp15 Ribu per Anak, Ini Sumber Dananya
Informasinya pemberian anggaran melalui DAK diestimasikan akan diterima bulan Oktober atau November 2024.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah memperkirakan alokasi anggaran program makan bergizi gratis akan disalurkan melalui pagi DAK dari pemerintah pusat.
Informasinya pemberian anggaran melalui DAK diestimasikan akan diterima bulan Oktober atau November 2024.
- Pemprov DKI Uji Coba Makan Bergizi Gratis Usai HUT ke-79 RI, Ini Lokasinya
- Makan Bergizi Gratis Butuh Biaya Besar, Diyakini Bakal Korbankan Anggaran Program Lain
- Anggaran Rp71 T untuk Makan Gratis Dinilai Masuk Akal Oleh DPR
- Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun, Airlangga: Semua Sudah Dihitung
"Jadi kegiatan makan bergizi gratis anggarannya dari non teknis lewatnya DAK. Perkiraan kami DAK turunnya Oktober November nanti," kata Kepala Bappeda Jawa Tengah, Harso Susilo, Rabu (31/7).
Saat ini, pihaknya telah menerima database daftar sekolah dasar (SD) dan sederajat dari Kanwil Kemenag dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah. Data sekolah yang dikelola nantinya akan menerima dana kegiatan makan bergizi gratis.
Kegiatan makan bergizi gratis nantinya hanya diperuntukkan bagi seluruh siswa SD di Jawa Tengah.
Terkait berapa alokasinya per siswa, pihaknya mengaku mendapat laporan sekitar Rp15 ribu.
"Setiap siswa dapatnya Rp15 ribuan. Tapi kurang tahu apakah dijatah makan setiap hari atau seminggu sekali. Yang jelas nantinya ada yang memasak di masing-masing sekolah," ungkapnya.
Pelaksanaan kegiatan makan bergizi gratis menjadi kewenangan Disdikbud Jateng dan Disdik 35 kabupaten kota. Sedangkan untuk Dinas Kesehatan menjadi pelaksana kegiatan penurunan stunting dan Bappeda menjadi pelaksana perencanaan anggaran.
"Pelaksana utamanya dari Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten kota," ujarnya.
Sampai saat ini, pihaknya belum diajak berkomunikasi mengenai persiapan kegiatan makan bergizi gratis oleh pemerintah pusat dan kementerian juga belum ada perkembangan.
"Dari pusat masih keep silent semua. Kami belum diajak komunikasi sama sekali. Kementerian juga belum memberi kabar. Hanya kegiatan untuk menangani stunting pada anak. Maka sasarannya anak-anak SD yang masuk generasi emas," jelasnya.
Untuk penurunan stunting, angka kehamilan para ibu juga dipantau ketat. Asupan nutrisi dan gizi yang baik perlu diberi pengawasan agar bayi yang lahir tidak mengalami gejala stunting.
- Komponen iPhone Makin Mahal, Harga iPhone 16 Bakal Ikut Membengkak?
- Rano Karno Ungkap Alasan Pilih Cak Lontong Jadi Ketua Timses: Supaya Happy Agar 'Jakarta Menyala'
- Mentah Health Gen Z dan Cara Mengelolanya, Perlu Diketahui
- Siswa SMA Swasta di Jaksel Dibully dan Dilecehkan di Sekolah, Polisi Turun Tangan
- Pemerintah Setujui Usulan DPR Hapus Jabatan Wakil Menteri Pejabat Karier di Kabinet
Berita Terpopuler
-
Jokowi Minta RSUD dr Zainoel Abidin di Aceh Diperluas
merdeka.com 09 Sep 2024 -
Seorang Mahasiswa Nekat Terobos Penjagaan Demi Bisa Foto Bareng Presiden, Bikin Kesal Paspampres Langsung Kena Tinju
merdeka.com 09 Sep 2024 -
VIDEO: Mahfud Setelah Putusan MK soal Pilkada 2024 "Jokowi Jalannya Sudah Ditutup!"
merdeka.com 09 Sep 2024 -
Jokowi Resmikan 4 Seksi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Telan Biaya Rp13,5 Triliun
merdeka.com 09 Sep 2024 -
Jokowi Minta Venue PON di Aceh Dirawat Setelah Habiskan Rp811 Miliar untuk Renovasi
merdeka.com 09 Sep 2024