Harga Minyak Goreng di Jogja Naik Cukup Tinggi, Ini 3 Faktanya
Di Kota Yogyakarta, harga minyak goreng memasuki pekan ketiga Bulan November 2021 ini berada di angka Rp19 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga minyak goreng berkisar di angka Rp12 ribu per kilogram. Lantas apa penyebab kenaikan harga itu? dan bagaimana pemerintah mengatasi permasalahan ini?
Di zaman yang serba sulit ini, harga kebutuhan pokok melonjak tinggi. Salah satu komoditas pokok yang harganya naik adalah minyak goreng. Di Kota Yogyakarta, harga minyak goreng memasuki pekan ketiga November 2021 ini berada di angka Rp19 ribu per kilogram.
Padahal sebelumnya, harga minyak goreng berkisar di angka Rp12 ribu per kilogram. Tak dipungkiri, kenaikan harga ini berdampak pada banyak hal. Salah satunya adalah penurunan omzet sejumlah pedagang minyak goreng yang tersebar pada pasar-pasar di Jogja.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Lantas apa penyebab kenaikan harga minyak goreng ini? Lalu langkah apa yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan ini? Berikut selengkapnya:
Penyebab Kenaikan Harga Minyak Goreng
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Sebelumnya, Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng sudah dimulai sejak April 2021. Dia menjelaskan, kenaikan itu disebabkan oleh naiknya harga CPO (minyak sawit mentah) dan permintaan yang luar biasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan industri berbasis biodiesel ditambah menurunnya produksi CPO dalam negeri.
Ia memastikan, kenaikan harga minyak goreng tidak dipengaruhi oleh berkurangnya persediaan komoditas kebutuhan pokok tersebut. Saat ini, kebutuhan konsumsi minyak goreng di DIY mencapai 492 ton per pekan.
Langkah Pemerintah
©Shutterstock/saddako
Heri Yuwono, salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Kranggan mengatakan, kenaikan harga minyak goreng ini berpengaruh pada penurunan omzet penjualan, dari yang sebelumnya dapat menjual 20-25 jerigen per hari, lalu turun menjadi 10 jerigen per hari.
Sementara itu Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan bahwa naiknya harga minyak goreng tersebut turut mempengaruhi daya beli masyarakat yang mengalami penurunan yang signifikan.
Oleh karena itu, ia berharap bisa melakukan rencana intervensi yaitu dengan memberikan penugasan ke sejumlah produsen minyak goreng untuk membuat minyak kemasan sederhana atau kemasan bantal untuk dapat membantu menurunkan harga di tingkat pedagang. Nantinya, kemasan sederhana itu dapat dijual dengan harga Rp14 ribu per liter.
Harga Komoditas Lain
© wiseGEEK
Sedangkan untuk harga komoditas lain, Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan harganya tetap stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. Sebagai contoh, harga komoditas telur ayam ras berkisar di angka Rp23 ribu per kg, ayam potong Rp34 ribu per kg, dan beras premium Rp10.300 per kg.
Sementara itu harga cabe rawit mengalami sedikit kenaikan saat musim hujan ini. Harga cabe rawit merah yang semula Rp23 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg. Harga cabai merah yang tadinya Rp31 ribu per kg naik menjadi Rp32 ribu per kg. Harga cabai merah besar tetap bertahan di angka Rp40 ribu per kg.