Jenis Hewan Nokturnal dan Karakteristiknya, Aktif di Malam Hari dan Istirahat saat Siang
Terdapat berbagai jenis hewan nokturnal yang unik dan menarik.
Seperti diketahui, setiap jenis hewan memiliki karakteristik yang beragam dan unik. Termasuk salah satunya adalah hewan yang tergolong jenis nokturnal. Hewan ini dikenal dengan perilakunya yang aktif di malam hari.
Terdapat berbagai contoh jenis hewan nokturnal yang memiliki karakteristik menarik. Mulai dari beruang madu, kucing merah, macan tutul, kelelawar, katak, hingga lemur. Berikut kami rangkum berbagai jenis hewan nokturnal dan karakteristiknya yang bisa disimak.
-
Kapan malam Nisfu Syaban jatuh? Malam Nisfu Syaban adalah malam di pertengahan bulan Syaban dan dianggap sebagai malam yang mulia oleh sebagian orang.
-
Kenapa hidung sering mimisan di malam hari? Mimisan di malam hari bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti udara kering di dalam ruangan, gesekan atau cedera pada hidung, tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, atau infeksi pada hidung.
-
Kenapa anak rewel tengah malam? Penyebab anak rewel tengah malam bisa dipicu oleh berbagai macam faktor. Berikut beberapa faktor penyebab anak rewel tengah malam, perlu Anda ketahui:• Kelaparan: Anak mungkin bangun tengah malam karena merasa lapar. Jika masih bayi, Anda bisa memberikan ASI atau susu formula untuk mengatasi rasa lapar anak sehingga bisa tidur lebih nyenyak.• Kegelisahan: Anak bisa menjadi cemas atau takut pada malam hari, mungkin karena mimpi buruk, perasaan sendirian, atau perubahan dalam rutinitas tidur mereka.• Kondisi fisik: Sakit gigi, perut kembung, pilek, atau kondisi kesehatan lainnya bisa membuat anak rewel pada malam hari karena mereka merasa tidak nyaman. • Perubahan rutinitas tidur: Anak yang terbiasa dengan rutinitas tidur yang stabil mungkin akan rewel jika rutinitas tersebut terganggu, misalnya, saat bepergian atau saat perubahan waktu tidur.• Kebutuhan untuk perhatian: Beberapa anak mungkin terbangun tengah malam dan rewel karena mereka ingin perhatian dari orang tua atau pengasuh.• Pertumbuhan dan perkembangan: Anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cepat, dan ini bisa memengaruhi tidur mereka. Misalnya, mereka mungkin merasa tidak nyaman karena pertumbuhan gigi atau perubahan dalam pola tidur mereka.• Kecemasan terpisah dari tidur: Kecemasan yang terkait dengan masalah di sekolah, teman-teman, atau kehidupan keluarga bisa membuat anak rewel di malam hari.
Pengertian dan Ciri-Ciri Hewan Nokturnal
Sebelum dijelaskan contoh hewan nokturnal, perlu diketahui pengertian dan ciri-cirinya. Hewan nokturnal adalah hewan yang aktif terutama pada malam hari dan biasanya beristirahat atau tidur selama siang hari. Mereka memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan mencari makanan dalam kondisi gelap.
Ciri-ciri hewan nokturnal antara lain:
- Penglihatan malam yang tajam: Banyak hewan nokturnal memiliki mata yang besar dengan pupil lebar dan retina yang sensitif terhadap cahaya rendah. Ini membantu mereka melihat dengan baik di malam hari. Sebagai contoh, burung hantu dan kucing memiliki penglihatan malam yang sangat baik.
- Pendengaran yang tajam: Beberapa hewan nokturnal, seperti kelelawar dan burung hantu, memiliki pendengaran yang sangat baik. Mereka menggunakan suara untuk mendeteksi keberadaan mangsa, bahkan dalam kegelapan total.
- Kemampuan ekolokasi: Kelelawar menggunakan ekolokasi, di mana mereka memancarkan gelombang suara dan mendeteksi pantulannya untuk mengetahui letak objek di sekitar mereka. Ini sangat membantu dalam kondisi gelap saat penglihatan kurang berguna.
- Indra penciuman yang tajam: Banyak hewan nokturnal, seperti rubah dan tikus, memiliki indra penciuman yang kuat untuk mendeteksi makanan atau predator di malam hari, ketika penglihatan mungkin terbatas.
- Aktivitas senyap: Hewan nokturnal sering bergerak dengan sangat tenang untuk menghindari deteksi oleh predator atau mangsa. Misalnya, burung hantu memiliki bulu khusus yang memungkinkan mereka terbang tanpa suara.
- Pola tidur siang hari: Hewan nokturnal cenderung tidur atau beristirahat pada siang hari untuk menghindari panas dan predator yang lebih aktif di siang hari. Hal ini juga membantu mereka menghemat energi dalam kondisi suhu yang lebih sejuk di malam hari.
Contoh Hewan Nokturnal
Setelah memahami pengertian dan ciri-ciri, selanjutnya dijelaskan contoh hewan nokturnal. Terdapat berbagai jenis hewan nokturnal dan karakteristiknya yang unik, sebagai berikut:
- Beruang Madu: Beruang madu (Helarctos malayanus) adalah spesies beruang terkecil di dunia yang hidup di kawasan Asia Tenggara. Meski tidak sepenuhnya nokturnal, mereka lebih aktif di malam hari saat mencari makanan seperti madu, serangga, buah-buahan, dan tanaman. Mereka cenderung menghindari aktivitas siang hari untuk menghindari panas.
- Kucing Merah: Kucing merah (Pardofelis badia) adalah kucing liar yang endemik di Kalimantan. Hewan ini lebih aktif di malam hari dan dikenal sangat jarang terlihat di alam liar. Mereka berburu hewan kecil seperti tikus, burung, dan reptil pada malam hari karena lebih mudah menghindari predator yang lebih besar.
- Macan Tutul: Macan tutul (Panthera pardus) adalah salah satu predator puncak yang bersifat nokturnal. Mereka lebih sering berburu pada malam hari untuk memanfaatkan kemampuan penglihatan malam yang superior dan menghindari persaingan dengan predator lain seperti singa. Mangsanya termasuk mamalia kecil hingga besar seperti rusa dan babi hutan.
- Burung Hantu: Burung hantu (ordo Strigiformes) adalah burung pemangsa nokturnal yang terkenal dengan kemampuan pendengaran dan penglihatan malam yang luar biasa. Mereka berburu hewan kecil seperti tikus, serangga, dan burung kecil di malam hari. Bulunya yang lembut memungkinkan mereka terbang tanpa suara, sehingga mudah mengejutkan mangsanya.
- Kelelawar: Kelelawar (ordo Chiroptera) adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang dan mayoritas spesiesnya bersifat nokturnal. Mereka keluar pada malam hari untuk mencari makanan berupa serangga, buah, atau nektar. Sistem ekolokasi memungkinkan kelelawar untuk “melihat” dalam kegelapan dengan menggunakan suara ultrasonik.
- Katak: Beberapa spesies katak, seperti katak pohon hijau (Hyla cinerea), aktif di malam hari. Mereka keluar dari persembunyiannya pada malam hari untuk berburu serangga dan berkomunikasi melalui suara panggilan yang khas. Pada siang hari, mereka lebih suka berlindung di tempat yang lembab dan teduh untuk menjaga kelembaban kulit.
- Lemur: Beberapa spesies lemur, seperti lemur tikus (Microcebus spp.), bersifat nokturnal. Mereka menghabiskan waktu malam hari untuk mencari buah, nektar, dan serangga di hutan Madagaskar. Mata besar dan kemampuan penglihatan malam yang baik memungkinkan mereka beraktivitas dalam kegelapan.
Penyebab Perilaku Nokturnal
Setelah mengetahui contoh hewan nokturnal, tak kalah penting untuk dipahami penyebab perilaku ini. Terdapat beberapa faktor penyebab hewan memiliki perilaku nokturnal. Mulai dari adaptasi lingkungan, upaya menghindari lawan, dan lain sebagainya. Berikut penjelasannya:
- Adaptasi Lingkungan: Banyak hewan menjadi nokturnal sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan tempat tinggal mereka. Di wilayah dengan suhu siang hari yang sangat panas, seperti di gurun, hewan-hewan ini lebih memilih beraktivitas pada malam hari untuk menghindari panas ekstrem dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Misalnya, hewan seperti ular gurun atau coyote aktif pada malam hari untuk menghindari dehidrasi.
- Menghindari Kompetitor: Perilaku nokturnal juga berkembang sebagai cara untuk menghindari kompetisi dengan hewan lain yang lebih aktif pada siang hari. Misalnya, beberapa spesies predator nokturnal berburu di malam hari untuk menghindari persaingan dengan predator siang hari, seperti singa atau elang. Dengan berburu di waktu yang berbeda, hewan-hewan ini memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan makanan tanpa harus berkompetisi langsung.
- Melindungi Diri dari Pemangsa: Hewan-hewan kecil, seperti tikus atau katak, sering kali menjadi nokturnal untuk mengurangi risiko dimangsa oleh predator yang berburu di siang hari. Aktivitas di malam hari membuat mereka lebih sulit terlihat oleh predator. Gelapnya malam memberikan perlindungan alami, sehingga hewan-hewan ini dapat lebih aman saat mencari makanan atau beraktivitas.
- Aktivitas Manusia: Beberapa hewan menjadi lebih aktif pada malam hari untuk menghindari gangguan dari manusia. Dengan semakin berkembangnya permukiman manusia, perburuan, dan aktivitas manusia lainnya, banyak hewan liar mengubah pola aktivitas mereka menjadi nokturnal sebagai cara untuk menghindari interaksi dengan manusia yang bisa berbahaya. Contohnya adalah serigala dan rakun yang seringkali aktif di malam hari di daerah dekat pemukiman manusia.