Keseruan Wisata Petik Melon di Grobogan, Uang Penjualan Digunakan untuk Bangun Ponpes
Penanaman melon dilakukan oleh para santri yang notabene berasal dari keluarga petani.

Penanaman melon dilakukan oleh para santri yang notabene berasal dari keluarga petani.

Keseruan Wisata Petik Melon di Grobogan, Uang Penjualan Digunakan untuk Bangun Ponpes
Pondok Pesantren Bustanul Arifin Grobogan punya cara unik untuk melatih para santrinya belajar wirausaha sekaligus menambah pemasukan mereka. Pengasuh pondok mengandalkan lahan pertanian seluas 1.200 meter persegi.
Lahan luas itu digunakan untuk bercocok tanam melon. Proses penanaman dan perawatannya diurus oleh para santri pondok pesantren tersebut.
Setelah buah melon siap dipanen, lahan pertanian kemudian disulap menjadi wisata petik melon.
Banyak pengunjung yang berdatangan untuk membeli melon. Apalagi di sana mereka bisa memetik melon secara langsung. Mereka juga bisa menyusuri kebun yang luas sambil memilih melon sesuai selera mereka.
Di sana ada dua jenis melon yang ditanam, yaitu Melon Rock dan Melon Gold. Harganya cukup murah. Untuk Melon Rock dijual dengan harga Rp14 ribu per kilogram, sementara untuk Melon Gold dijual dengan harga Rp20 ribu per kilogram.
Para pengunjung mengaku senang membeli melon dengan cara memilih dan memetik sendiri melon dari kebunnya. Apalagi harganya juga lebih murah dan juga sekaligus beramal untuk pembangunan pondok pesantren. "Ini juga mengedukasi anak kecil agar selalu lebih tahu beli melon sambil beramal untuk pembangunan pesantren," kata Muhammad Ali Ridlo, salah seorang pengunjung kebun melon itu.