Mengenal James Zulfan, ASN yang Bikin Bendungan dengan Cara Kerja Mirip Lego
Ia adalah sosok yang sangat peduli dengan transisi energi di Indonesia
Ia adalah sosok yang sangat peduli dengan transisi energi di Indonesia
Mengenal James Zulfan, ASN yang Bikin Bendungan dengan Cara Kerja Mirip Lego
Kementerian PUPR RI menyebut bendungan sebagai salah satu infrastruktur penting untuk mendukung keberlanjutan pertanian Indonesia. Sayangnya, pembangunan bendungan membutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal.
- Berada di Indonesia, Ini Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Terbesar di ASEAN
- Jepang Siap Kucurkan Dana Buat Transisi Energi di Indonesia
- Indonesia Kembali Gelar ISF 2024, Bawa 9 Topik Besar soal Transisi Energi hingga Ekonomi Biru
- Dorong Transisi Energi, DEN Usul Penggunaan Kompor Listrik Dimulai dari Orang Kaya
Bendung Modular
Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian PUPR menciptakan model pembangunan bendungan yang hemat waktu dan biaya, namanya Bendung Modular.
Mengutip Instagram @indonesiago.id, bendung modular terdiri dari blok-blok beton terkunci seperti balok lego. Bendungan ini diterapkan di beberapa daerah terpencil di Indonesia karena bisa menghemat waktu dan anggaran hingga 40 persen.
Bendungan ini dibangun di Sungai Gugubali, Maluku Utara pada tahun 2018 silam. Sebelumnya, bendungan ini juga dibangun di Kali Sade, Nusa Tenggara Barat.
Bak Main Lego
Bendung Modular dibangun menggunakan blok-blok beton berbentuk kubus serta balok kaki enam dan kaki delapan yang didesain dengan pola saling menyambung secara manual, mirip cara menyusun balok-balok dalam permainan lego.
Bendungan pengendali sedimen ini memiliki sejumlah keunggulan. Selain menghemat waktu dan anggaran hingga 40 persen, pembangunannya tidak membutuhkan alat-alat berat karena blok betonnya langsung dicetak di lokasi (precast).
Sang Inovator
Sosok di balik inovasi bendung modular ialah James Zulfan, seorang peneliti pada Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan Kementerian PUPR.
"Bendung modular ini dibuat untuk menjawab tantangan dunia konstruksi, khususnya dalam membangun infrastruktur pengairan agar lebih cepat dan efisien dalam hal waktu dan pengerjaan," terang James, dikutip dari situs indonesia.go.id.
Dia bersama tim melakukan serangkaian uji coba di Laboratorium Hidrolika dan Geoteknik untuk mendapatkan desain paling optimal yang bisa diterapkan di lapangan. Blok-blok beton berdesain seperti balok-balok lego berguna untuk mengikat material sedimen sungai termasuk sampah dan didesain agar tahan terhadap abrasi.
James dikenal sebagai ASN muda yang sangat kreatif. Di luar kantor, ia sering diundang sebagai pembicara dalam acara-acara yang melibatkan anak muda.
Saat ini, James tengah berusaha menyelesaikan studi jenjang PhD di Universitas New South Wales (UNSW) Australia. Mengutip laman australiaawardsindonesia.org, James kuliah gratis dengan beasiswa penuh dari Australia Awards Indonesia (AAI).