Mengenal Penyebab Demam Berdarah Beserta Cara Mengatasinya
Tingginya angka kematian akibat DBD mengharuskan setiap orang untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah DBD ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Seseorang yang terjangkit DBD dan terlambat ditangani, bisa mengalami pendarahan hingga kematian. Oleh karena itu, upaya pencegahan DBD harus terus dilakukan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat 254 orang meninggal dunia akibat DBD di awal 2020. Melansir dari laman ANTARA, berdasarkan data Kemenkes, Provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur harus waspada terhadap DBP, hal ini dikarenakan kedua provinsi tersebut memiliki jumlah korban tertinggi di awal 2020.
-
Di mana penyakit demam berdarah banyak ditemukan? Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia.
-
Di mana DBD menjadi masalah utama? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Di mana penyakit demam berdarah mudah menular? Salah satu ancaman utama adalah demam berdarah dengue, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang biak di genangan air hujan.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur. Lantas, apa saja tanda-tanda demam berdarah pada anak dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline: Apa Itu Demam Berdarah pada Anak? Demam berdarah atau DBD adalah penyakit infeksi akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk. Biasanya, penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Demam berdarah bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
Tingginya angka kematian akibat DBD mengharuskan setiap orang untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah DBD ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
Lantas, apa sebenarnya penyebab demam berdarah dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline berikut ini.
Penyebab Demam Berdarah
©huffingtonpost.com
Seperti yang sudah diketahui, penyebab demam berdarah karena virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Selain itu ada beberapa faktor risiko penyebab demam berdarah, di antaranya sebagai berikut:
Buang Sampah Sembarangan
Salah satu penyebab demam berdarah yang paling umum adalah buang sampah sembarangan. Hal ini karena nyamuk DBD akan semakin berkembang biak di tempat gelap, kotor, dan lembap. Beberapa tempat yang biasa dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk seperto kaleng, ember, atau botol yang terisi genangan air.
Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah rentan terserang virus, salah satunya virus dengue. Sebaliknya, orang dengan sitem imun tubuh yang kuat, risiko terkena virus dengue lebih kecil. Oleh sebab itu, sebaiknya menjalankan pola hidup sehat, seperti olahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat.
Musim Hujan
Penyebab demam berdarah berikutnya adalah musim hujan yang lama. Biasanya, jumlah penderita penyakit demam berdarah meningkat ketika musim hujan tiba. Hal ini karena banyak genangan air di berbagai tempat yang menyebabkan berkembang biaknya nyamuk Aedes untuk terus bertelur.
Cara Mencegah Demam Berdarah
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Menguras Bak Mandi
Cara mencegah DBD yang pertama dengan menguras bak mandi. Hal ini perlu dilakukan karena nyamuk sering bertelur pada dinding bak mandi yang terisi air. Sehingga hal ini dapat menyebabkan nyamuk berkembang biak dan meningkatkan risiko terkena penyakit DBD.
Menguras bak mandi dapat dilakukan secara rutin minimal sekali dalam seminggu. Cara ini menjadi salah satu cara efektif dalam mencegah DBD, hal ini dikarenakan dapat memutus siklus nyamuk Aedes aegypti, sehingga menurunkan risiko terjangkit penyakit DBD.
Pasang Kelambu
Cara efektif untuk mencegah DBD berikutnya ialah memasang kelambu di kamar. Apabila ruang ranjang terpasang kelambu, maka mampu menghindarkan seseorang dari gigitan nyamuk. Pasalnya kelambu dapat berfungsi untuk menghalau nyamuk dari luar, sehingga dapat membantu mencegah DBD.
Cara memasang kelambu agar efektif menghalau nyamuk cukup mudah, yaitu dengan mengaitkan pengait pada langit-langit plafon tempat tidur. Selain itu, Anda juga dapat mengatur tinggi dari kelambu ini yang disesuaikan dengan posisi tempat tidur, lebar kamar tidur, dan lebar tempat tidur. Sehingga dengan memasang kelambu seperti ini dapat secara efektif mencegah DBD.
Menggunakan Lotion Nyamuk
Cara mencegah DBD lainnya dengan menggunakan lotion nyamuk. Pemakaian lotion ini dapat dilakukan saat bepergian keluar rumah, hal ini untuk menghindari gigitan nyamuk di tempat terbuka. Anda dapat menggunakan lotion nyamuk yang mengandung ekstrak lavender, serai, lemon balm atau geranium yang tidak disukai nyamuk.
Di samping itu, lotion nyamuk juga dapat dioleskan ketika menjelang tidur di malam hari. Pasalnya nyamuk demam berdarah sering aktif sepanjang malam. Sehingga penggunaan lotion nyamuk dapat berperan penting untuk menghindarkan tubuh dari gigitan nyamuk.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya menggunakan lotion nyamuk secara rutin, baik saat menjelang tidur atau bepergian ke alam terbuka. Oleskan lotion nyamuk berulang sesuai petunjuk pada kemasan.
Rutin Membersihkan Pekarangan Rumah
©Shutterstock.com/Kletr
Pekarangan rumah yang kotor dan terdapat genangan air dapat menjadi penyebab berkembang biaknya nyamuk. Sehingga upaya membersihkan pekarangan rumah harus selalu dibersihkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari sarang nyamuk yang biasa tersembunyi di balik pekarangan yang kotor.
Dalam upaya pembersihan pekarangan rumah, Anda dapat memangkas rerumputan dan semak belukar. Tempat-tempat tersebut yang biasa digunakan nyamuk untuk bersembunyi, sehingga dengan rajin merawat tanaman dapat menghindarkan berkembang biaknya nyamuk dan mencegah DBD.
Menggunakan Pakaian Tertutup
Selain rutin membersihkan pekarangan atau halaman rumah, cara mencegah DBD selanjutnya ialah menggunakan pakaian panjang yang dapat menutupi kulit. Hal ini dapat Anda lakukan saat di rumah maupun saat keluar rumah di malam hari.
Melansir dari laman Healthline, agar mendapatkan hasil yang optimal, semprotkan obat permethrin pada celana, sepatu, dan pakaian sebelum beraktivitas. Apabila dilakukan secara rutin, dapat berfungsi efektif dalam mencegah gigitan nyamuk yang menyebabkan DBD.
Fogging
Salah satu cara mencegah DBD yang biasa dilakukan oleh masyarakat ialah melakukan fogging. Dengan menyemprotkan obat nyamuk di luar maupun dalam rumah dengan metode foging dapat membantu mencegah berkembang biak nya nyamuk.
Sehingga kegiatan foging dapat berperan penting dalam menurunkan risiko terkena penyakit DBD.
Tanaman Anti Nyamuk
Cara mencegah DBD berikutnya ialah menanam tanaman anti nyamuk di rumah. Tanaman yang dapat Anda gunakan untuk mengusir nyamuk di antaranya bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium.
Beberapa tanaman tersebut tidak disukai oleh nyamuk, sehingga hal ini dapat berperan penting dalam mencegah gigitan nyamuk dan menghindarkan dari penyakit DBD.