Mengunjungi Kampung Pasar Setan, Desa Terpencil di Banjarnegara Bagian Selatan
Pada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Pada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Mengunjungi Kampung Pasar Setan, Desa Terpencil di Banjarnegara Bagian Selatan
Pemberian nama itu bukan tanpa sebab. Konon pada malam hari suasana desa terpencil itu ramai seperti suasana sebuah pasar.
Warga percaya kalau keramaian itu disebabkan adanya pasar gaib yang para pedagang dan penjualnya adalah makhluk-makhluk tak kasat mata.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Di mana lokasi Kampung Stabelan? Dusun Stabelan merupakan sebuah kampung yang berada di Kecamatan Selo, Boyolali.
-
Apa yang dijual di Pasar Setan? Barang yang dijual mungkin berupa tanah, batu, daun, atau benda-benda sekitarnya.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana Desa Sembungan berada? Desa Sembungan sendiri merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut data dari Kemenparekraf, desa tersebut berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
-
Bagaimana para pendaki merasakan keberadaan Pasar Setan? Menurut cerita para pendaki, mereka pernah mendengar suara delman, suara napas manusia, dan suara misterius lainnya. Selain itu mereka juga sering mendengar keramaian seperti sedang ada di tengah pasar, namun hanya berupa suara tanpa wujud fisik yang terlihat mata.
Jalan menuju Kampung Pasar Setan menanjak cukup terjal. Bahkan sebelum dibangunkan sebuah jembatan gantung, kampung itu bisa dikatakan sangat terpencil.
Rumah-rumah di kampung itu lokasinya terpencar. Ada yang di atas bukit, di lereng, ada juga yang di bawah bukit.
Saat berkunjung ke kampung itu, pemilik YouTube Tedhong Telu menjumpai beberapa warga. Ada Bu Asih yang merupakan pendatang dari Kebumen. Ia mengaku baru tujuh tahun tinggal di sana.
Selain itu, ada juga Bu Santano. Di rumahnya, ia dan suaminya beternak kambing. Kambing-kambing orang lain dititipkan di rumah mereka dan keluarga itu bertugas untuk merawat kambing-kambing tersebut.
Selain beternak, warga di sana juga bercocok tanam. Beberapa tanaman yang mereka kembangkan antara lain singkong, kapulaga, dan pisang. Berdasarkan pengakuan Bu Santano, ada 10 rumah di kampung itu.
Di tengah jalan, pemilik YouTube Tedhong Telu melewati sebuah kuburan. Jarak antar rumah di kampung Pasar Setan cukup jauh, yaitu mencapai 100-200 meter. Jalan penghubungnya hanya berupa jalan setapak. Motor saja sulit melalui jalan itu apalagi mobil.
Walaupun berada di pelosok, namun rumah-rumah di Kampung Pasar Setan sudah dialiri listrik.
- Mengunjungi Pasar Jatinegara yang Jadi Surganya Kue Kering untuk Lebaran, Ada Varian Donat Almond sampai Kacang Mete
- Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
- Sambangi Pasar Kota Wonogiri, Ganjar Dicium Ibu-Ibu Pedagang
- Pulang Kampung Ke Kuningan Jawa Barat, Capres Anies Baswedan Tak Malu Sarapan Serabi Panas di Pinggir Jalan
Beranjak dari rumah Bu Santano, pemilik YouTube Tedhong Telu beranjak ke rumah lain yang letaknya berada di puncak bukit. Di sana ada seorang ibu yang tinggal berdua dengan anaknya. Sang ibu berkata bahwa ia tak merasa takut tinggal di sana.
Ibu itu bercerita, dulu waktu awal-awal tinggal di sana ia sering mendengar keramaian seperti pasar terutama pada saat malam Jumat Kliwon.
“Ramai kayak banyak orang jualan. Tapi kalau sekarang sudah nggak,” kata sang ibu.