Miris, Ini 6 Potret Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Jogja
Aksi penutupan TPA Piyungan yang dilakukan warga sekitar pada Sabtu (7/5) lalu membuat kondisi kota Jogja dan sekitarnya menjadi sedikit kacau. Karena truk sampah tidak bisa masuk, sampah-sampah menumpuk pada setiap tempat pembuangan yang tersebar di berbagai penjuru kota. Berikut potret-potretnya.
Aksi penutupan TPA Piyungan yang dilakukan warga sekitar pada Sabtu (7/5) lalu membuat kondisi kota Jogja dan sekitarnya menjadi sedikit kacau. Pasalnya dengan blokade itu, truk-truk pengangkut sampah jadi tidak bisa masuk. Kondisi ini kemudian berakibat pada sampah-sampah yang menumpuk di tempat-tempat pembuangan yang tersebar di berbagai penjuru kota.
Hal itulah yang terlihat pada foto-foto yang tersebar di internet. Bahkan dalam sebuah foto yang diambil di Kawasan Gondokusuman, sampah-sampah itu tercecer sampai ke bahu jalan dan menampilkan pemandangan yang tidak mengenakkan.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Berikut ini potret pemandangan tumpukan sampah yang berada di pinggir jalan, dirangkum dari berbagai sumber:
Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan
©Instagram/@zakimath
Dalam sebuah foto yang diunggah pemilik akun Instagram @zakimath pada Rabu (11/5), tampak tumpukan-tumpukan sampah tercecer di pinggir jalan di kawasan Gondokusuman, dekat Balai Yasa Yogyakarta. Dalam foto itu tampak pula seorang petugas tengah mengondisikan tumpukan-tumpukan sampah itu agar tidak tercecer ke tengah jalan.
Imbauan Kepada Warga
©Instagram/@danangsutasoma
Karena TPA Piyungan ditutup, berbagai tempat penampungan sampah sementara itu memberi imbauan kepada warga secara tertulis melalui sebuah banner agar tidak lagi membuang sampah di sana. Banner itu sendiri dibuat dengan mengatasnamakan Pemerintah Kota Yogyakarta.
“TPA Piyungan tutup mulai hari ini. Mohon sampah ditahan dulu di rumah,” begitu bunyi keterangan tertulis dari banner itu. Foto itu diunggah pemilik akun Instagram @danangsutasoma.
Sudah Terjadi Berkali-Kali
©Instagram/@indontnesia_
Penumpukan sampah di Kota Jogja akibat penutupan TPA Piyungan bukan yang pertama kalinya. Bahkan hal seperti ini sudah terjadi berkali-kali. Dilansir dari ANTARA, rata-rata volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta saja mencapai sekitar 370 ton dan 260 ton di antaranya dibuang ke TPA Piyungan. Sisanya diserap oleh bank sampah dan pemulung.
Peningkatan Volume Sampah
©Instagram/@zakimath
Namun ada yang berbeda dengan kejadian kali ini. Volume sampah di Kota Jogja meningkat seiring dengan banyaknya wisatawan yang mengisi libur Lebaran di kota itu. Bahkan rata-rata volume sampah yang dibuang ke depo pembuangan sampah saat ini mengalami kenaikan sekitar 15 persen dari volume sampah yang dihasilkan tiap hari di Kota Yogyakarta.
Warga Piyungan Keluhkan Limbah
©Instagram/@projectbindonesia
Seperti diketahui, pada Sabtu (7/5) warga di sekitar TPA Piyungan menuntut audiensi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X untuk menolak pembuangan sampah di sana. Mereka mengeluhkan dampak dari limbah sampah yang sudah mengalir melalui parit-parit kecil. Mereka menilai kondisi TPA Piyungan sudah semakin memprihatinkan dan sudah tidak bisa lagi dipaksakan untuk pembuangan sampah.
Dibuka Kembali
©Instagram/@areajogja
Setelah audiensi dilakukan pada Rabu siang (11/5), pada Kamis pagi (12/5) TPA Piyungan dapat dibuka kembali untuk melayani pembuangan sampah. Karena sampah-sampah di berbagai daerah dibiarkan menumpuk selama berhari-hari, truk-truk sampah datang mengantre untuk menuju ke tempat pembuangan itu.
(mdk/shr)