Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung
Banyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Banyaknya pepohonan dan area hijau membuat kawasan ini jadi wajah lain Ibu Kota Jakarta
Melihat Perdesaan yang Tersisa di Jakarta, Masih Asri dan Letaknya di Pinggir Sungai Ciliwung
Selama ini Jakarta dikenal sebagai wilayah yang dipenuhi gedung bertingkat. Deretan perkantoran dan jalanan lebar, jadi wajah umum ibu kota negara Indonesia itu. Namun siapa sangka jika di sana masih tersisa perkampungan yang masih tradisional?
Rupanya, selama ini perdesaan di Jakarta masih luput dari perhatian banyak orang. Padahal di wilayah Condet, Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur masih tersisa sebuah perkampungan yang indah bernama Kelurahan Balekambang.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Dimana Kampung Teko yang tenggelam di Jakarta berada? Genangan air terlihat memenuhi kawasan permukiman di Kampung Teko, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Kota Jakarta Barat.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
-
Apa ciri khas kampung Bali di Kalimantan Barat? Di kampung Bali, Desahan Jaya terdapat sebuah Pura yang cukup besar dan luas. Bangunan ini pastinya menambah suasana khas Bali yang begitu kental dan terasa.
-
Apa itu Situs Balekambang? Di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, terdapat sebuah pemandian kuno yang diduga telah berusia ribuan tahun. Nama pemandian kuno itu lebih populer di sebut Situs Balekambang.
Kampung Balekambang ini jadi potret lain wajah ibu kota karena keindahannya.
Di sepanjang wilayah kampung, pepohonan rindang masih bisa ditemui. Suasananya sudah tentu tenang dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Mengunjungi Kampung Balekambang serasa bukan di Kota Jakarta. Berikut kisahnya.
Letaknya di Dataran Tinggi
Mengutip kanal YouTube Dziz Panyalai, Selasa (27/2), Kampung Balekambang ini rupanya berada di kawasan dataran tinggi.
Seperti terlihat di video, rumah-rumah warga berada di daerah lereng yang masih dipenuhi pepohonan dan tumbuhan sehingga tampak hijau. Ini semakin menguatkan sisi perdesaan yang selama ini terpinggirkan bangunan modern.
"Kampung Balekambang ini suasananya masih perdesaan gaes,” terang sang kreator video.
Posisinya di Pinggir Sungai Ciliwung
Kampung ini letaknya persis di pinggir Sungai Ciliwung.
Di sana terdapat jalan setapak berbahan beton yang memanjang di pinggir aliran Sungai Ciliwung. Dari titik ini, siapapun yang melintas bisa melihat area hijau di pinggir Ibu Kota Jakarta.
“Jadi benar-benar kampung ya di sini, banyak pohonnya. Ada pohon bambu juga,” terang kreator tersebut.
Masih Terdengar Suara Hewan Khas Perdesaan
Saking asrinya, di kawasan ini masih terdengar suara hewan-hewan khas perdesaan. Sayup-sayup pekikan jangkrik dan kokokan ayam terdengar dominan di siang hari.
Untuk jalanan, di Kampung Balekambang ini sebagian masih berupa tanah, dan sisanya sudah diberi paving beton agar nyaman dilalui. Di sana juga terpasang lampu jalan, serta cukup bersih sebagai sebuah perdesaan.
“Kampungnya sepi gaes,” terang pembuat video tersebut.
Dipenuhi Kebun Salak
Sebagian besar perkebunan yang ada di Kampung Balekambang ada pohon-pohon salak.
Di sana yang terkenal adalah jenis salah madu yang merupakan khas dari wilayah Condet sejak puluhan tahun silam.
Selain itu, ada juga perkebunan pisang dan kecapi yang tumbuh di sana. Masih bisa dijumpai buah-buah yang masak dan jatuh dari pohon seperti kecapi hingga salak.
“Ini di Jakarta dan masih bisa ditemui wilayah seperti hutan ya gaes, luar biasa, benar-benar seperti di perdesaan,” katanya lagi.
Jadi Cagar Budaya
Sementara itu, kawasan Balekambang merupakan area cagar khusus yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Mengutip Indonesia.go.id, lokasi ini diberdayakan banyak pohon salak yang jadi salah satu ikon budaya Betawi di masa silam. Zaman dahulu, sekitar 1900-an, Condet jadi kawasan wisata yang dikelola tuan tanah Belanda bernama D.W Freyer.
Setelahnya area ini ditinggali warga asli Betawi, dan ditanami banyak buah salah manis sebagai komoditas utama.
Oleh Gubernur Ali Sadikin, kawasan ini kemudian dipelihara dan dijadikan wisata edukasi seputar Betawi. Pada 1977, tercatat jumlah pohon salak mencapai angka 1.656.600 rumpun dan 2.383 pohon duku.
Dari jumlah tersebut, hasil panen per tahun bisa mencapai angka 285,7 ton buah salak dan 44 ton buah duku, sehingga dijadikan penghasilan utama warga sampai 1990-an.