Muncul Rasa Aman Semu, Ini Kata Pakar UGM Terkait Dampak Vaksinasi di Indonesia
Menurut ahli epidemologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad, adanya vaksinasi justru memunculkan rasa aman semu bagi sebagian warga sehingga menjadi abai terhadap protokol kesehatan karena merasa dirinya sudah kebal terhadap COVID-19. Lalu bagaimana solusi atas hal ini?
Sejak pertama kali tiba di Indonesia pada 6 Desember 2021, Vaksin Virus Corona telah diberikan pada lebih dari 9 juta jiwa. Namun nyatanya kasus positif COVID-19 tetap bertambah, bahkan sesekali jumlahnya melonjak hingga menciptakan krisis di rumah sakit rujukan.
Menurut ahli epidemologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad, adanya vaksinasi justru memunculkan rasa aman semu bagi sebagian warga sehingga menjadi abai terhadap protokol kesehatan karena merasa dirinya sudah kebal terhadap COVID-19.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Jangan malah justru menimbulkan rasa aman semu karena toh divaksinasi tidak membuat orang 100 persen terhindar dari infeksi COVID-19,” kata Riris dikutip dari ANTARA pada Jumat (28/5).
Upaya Pemerintah
©2021 Merdeka.com/Imam Buhori
Menurut Riris, saat ini upaya vaksinasi COVID-19 masih terus digencarkan pemerintah untuk dapat mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok di tengah masyarakat.
Untuk dapat mencapai herd immunity, vaksinasi harus diberikan kepada warga minimal 70 persen dari penduduk Indonesia.
“Sekarang berapa banyak sih yang sudah vaksinasi, paling baru mencapai tiga persen dari populasi. Dengan demikian kira-kira ada dampak atau tidak?” ungkap Riris.
Efek Samping Vaksinasi
©2021 Merdeka.com/Imam Buhori
Menurut Riris, adanya rasa aman semu itu merupakan efek samping vaksinasi secara komunitas di mana orang-orang tidak memahami secara penuh batasan dari vaksinasi. Oleh sebab itu, menurutnya, masyarakat yang telah menerima vaksin harus tetap menerapkan 5M mencakup mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas secara konsisten.
Dia menambahkan, tanpa menerapkan 5M yang ketat, penularan COVID-19 berpotensi akan terus terjadi meski sebagian warga masih disuntik vaksin COVID-19.
“Tidak ada cara lain kecuali 5M sampai beberapa tahun ke depan. Kalau tidak, resiko kita tertular makin tinggi,” jelas Riris.
Hilangkan Budaya Sungkan
Sementara itu, Satpol PP DIY meminta anggota “Jaga Warga” di pedukuhan mampu menghilangkan budaya rasa sungkan saat mengingatkan warga untuk menaati protokol kesehatan. Apalagi, berdasarkan hasil evaluasi, banyak berlangsung kegiatan silaturahmi atau berkunjung antar keluarga di tingkat RT dengan mengabaikan protokol kesehatan.
“Di tempat umum seperti di jalan raya memang mengenakan masker, namun di lingkungan terkecil di tingkat RT masih ada silaturahmi antar keluarga yang dilakukan tanpa prokes. Ada kumpul-kumpul tapi tidak mengenakan masker,” kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad, Jumat (28/5).