Obyek Wisata Karimunjawa Masih Sepi Pengunjung, Ini Penyebabnya
Obyek wisata Karimunjawa merupakan salah satu primadona wisata di Jawa Tengah. Namun selama masa pandemi, kunjungan wisata ke Karimunjawa terus menurun. Bahkan di masa pariwisata dibuka kembali, kunjungan ke kepulauan itu tetap sepi.
Obyek wisata Karimunjawa merupakan salah satu primadona wisata di Jawa Tengah. Berbeda dengan kebanyakan tempat wisata di provinsi itu, Karimunjawa menawarkan pesona keindahan gugusan pulau dan pantai yang menawan. Di samping itu, wisatawan juga bisa merasakan kehidupan masyarakat di sana.
Namun selama masa pandemi, kunjungan wisata ke Karimunjawa terus menurun. Bahkan di masa pariwisata dibuka kembali, kunjungan ke kepulauan itu tetap sepi. Kondisi ini diungkapkan oleh Kabid Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Jepara Suroto.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Sebelumnya memang sempat ada penundaan keberangkatan kapal karena ombak. Akan tetapi beberapa hari terakhir cuacanya agak bagus untuk penyeberangan,” kata Suroto mengutip dari ANTARA pada Senin (1/3).
Oleh karena itu, penumpang kapal belum ramai seperti biasanya. Suroto menerangkan para penumpang masih didominasi masyarakat lokal. Berikut selengkapnya:
Kondisi Belum Normal
©piknikdong.com
Suroto menduga, kondisi pariwisata yang masih sepi di Karimunjawa itu disebabkan karena wisatawan belum berani berkunjung karena sebelumnya banyak kapal yang tertunda keberangkatannya menyusul ombak di laut yang tinggi. Selain itu, wisatawan yang hendak pergi ke Karimunjawa masih tetap diwajibkan membawa surat hasil tes cepat antigen yang menunjukkan bebas COVID-19.
Sementara itu Camat Karimunjawa, Nor Soleh menambahkan, wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya belum banyak, meskipun tetap ada satu dua wisatawan yang terlihat.
“Secara umum, kondisi wisata di Karimunjawa belum normal seperti sebelumnya karena baru memasuki awal Maret 2021 atau masa transisi dari sebelumnya musim gelombang tinggi menuju normal,” kata Nor Soleh.
Kondisi Perekonomian Masyarakat
© Wallpapercave.com
Soleh menjelaskan, kondisi perekonomian warga Karimunjawa terdampak akibat pandemi karena banyak dari mereka yang menggantungkan kehidupannya pada kunjungan wisata. Namun di sisi lain, pencegahan penularan COVID-19 di sana menjadi lebih mudah karena yang ditangani hanya masyarakat lokal.
Kesempatan itu dimanfaatkan warga Karimunjawa untuk tetap menjaga protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus. Jika nantinya kunjungan wisata meningkat, warga juga diminta untuk ikut mengawasi protokol kesehatan dari para wisatawan yang berkunjung.
Stok Kebutuhan Pokok
Soleh mengatakan, selama masa gelombang tinggi, stok kebutuhan pokok bagi masyarakat di Karimunjawa tetap aman. Hal itu pula berlaku pada stok kebutuhan bahan bakar BBM dan Elpiji.
Seiring gelombang laut yang mulai reda, perahu nelayan yang biasa kulakan kebutuhan pokok di Kabupaten Jepara juga lancar karena keadaan mulai dirasa aman bagi nelayan untuk kembali melaut.